Natasha Rizky Luncurkan Buku Puisi Ternyata Tanpamu, Tutur Tentang Penerimaan

JAKARTA – Natasha Rizky Pradita meluncurkan karya terbarunya, kumpulan puisi berjudul Ternyata Tanpamu. Buku ini menandai perjalanan baru sang penulis yang juga dikenal sebagai aktris, dalam menjelajahi dunia puisi setelah sebelumnya merilis buku Catatan Kronik (2022) dan Kamu Tidak Istimewa (2024).

Natasha dikenal selalu jujur dengan tulisannya, menciptakan puisi-puisi yang bertolak dari pengalaman dan dinamika perasaannya. Itu pula yang dituangkan ke dalam Ternyata Tanpamu, mencerminkan perjalanan batin sang penulis dalam menghadapi kehidupan dengan segala lara-tawa di dalamnya.

Ternyata Tanpamu boleh dibilang semacam kelanjutan dari curahan hati Natasha di Kamu Tidak Istimewa. Bahkan, dua buku ini pun terkesan terkait secara tematik dengan buku Catatan Kronik, yaitu tentang perjalanan hati untuk menerima segala garis hidup.

Setelah fase kehilangan dan kemarahan dituangkan dalam buku tahun 2022, kemudian fase tumbuhnya kesadaran hidup baru dalam buku tahun 2024, kini sang penulis memasuki fase penerimaan. Kesadaran baru ini pun menjadi cerminan dari kehidupannya, setelah menghadapi perpisahan dengan pasangan hidup, berjuang sebagai ibu, hingga kini berdamai dan mencoba berbahagia dengan apa yang diberikan oleh kehidupan.

Natasha menjelaskan, apa yang dia tuangkan dalam Ternyata Tanpamu beranjak dari pengalamannya sendiri, tanpa hendak mencoba mengarang atau mendramatisir keadaan.

“Setelah di dua buku sebelumnya dengan perasaan berbeda, di sini aku itu mulai masuk ke fase, kayak ‘ya udah, lah, bismillah aja. Belajar untuk melepaskan, bahwa yang memang udah nggak ditakdirkan, nggak usah kita sesalkan,” ungkap Natasha saat peluncuran bukunya di Jakarta, Rabu (19/2).

Natasha melanjutkan, judul Ternyata Tanpamu mencerminkan makna adanya kesadaran baru tentang sesuatu. Buku ini berisi ungkapan-ungkapan hati dari orang-orang yang ditinggalkan, dan juga yang meninggalkan. Pada orang-orang itulah muncul kesadaran baru kalau ternyata kehidupan baru setelah perpisahan juga layak untuk diperjuangkan.

Ternyata Tanpamu adalah momentum pencerahan, ketika seseorang menyadari bahwa ada banyak anugerah dan kenikmatan yang telah diberikan oleh kehidupan. Dia menyadari kalau selama ini terlalu takut kehilangan, sehingga membayangkan tak bisa hidup jika tanpa sosok pasangan itu.

Ternyata, setelah berpisah, si penulis menyadari bahwa dia masih memiliki keluarga dan sahabat. Dia menyadari betapa banyaknya kebahagiaan, mulai dari bisa bernapas secara gratis, sampai masih punya kesempatan untuk membeli secangkir kopi yang enak.

“Jadi makanya kenapa Ternyata Tanpamu, karena sesakit-sakitnya kita, kita masih bisa  bernafas secara gratis, senangis-nangisnya kita, kita masih bisa tidur nyenyak, masih bisa jalan sama teman kita, masih bisa sejenak minum kopi kesukaan kita , masih  bisa makan apa yang kita mau,” ucap Natasha.

“Mungkin respon pertama kita saat kehilangan itu adalah hancur atau berantakan, tapi ternyata setelah kita selami lagi, Allah itu segitu Maha Baik-nya,” lanjutnya lagi.

Natasha berharap, Ternyata Tanpamu bisa menjadi teman bagi banyak pembaca, untuk menjalani hidup dengan bahagia dan pulih dari luka.

Buku Ternyata Tanpamu diluncurkan secara resmi pada 19 Februari, dan tersedia di jaringan toko buku Gramedia.