04 Oktober 2025
17:19 WIB
Museum Civilization Mandalika, Merayakan MotoGP Dengan Warisan Budaya NTB
Kehadiran Museum Civilization Mandalika menambah semarak perayaan MotoGP dengan sentuhan budaya dan di saat bersamaan memperkenalkan warisan budaya NTB kepada dunia.
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Andesta Herli Wijaya
Pembukaan Museum Civilization Mandalika. Dok: Pemprov NTB.
JAKARTA - Di tengah gegap gempita gelaran balap MotoGP di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berlangsung akhir pekan ini, hadirlah sebuah ruang budaya bernama Museum Civilization Mandalika. Museum ini diresmikan oleh Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal bersama CEO Dorna Sport Carmelo Ezpeleta, pada Kamis (2/10) lalu.
Berlokasi di kawasan Sirkuit Mandalika, museum ini dihadirkan sebagai simbol integrasi antara ajang balap internasional MotoGP dan kekayaan budaya lokal NTB, khususnya dari Pulau Lombok dan Sumbawa. Kehadiran museum ini menambah semarak ajang MotoGP dengan sentuhan budaya. Lebih penting lagi, Museum Civilization Mandalika memperkenalkan warisan budaya NTB kepada wisatawan, baik itu lokal maupun mancanegara.
"Museum ini memberikan pengalaman berbeda bagi penonton MotoGP. Mereka tak hanya datang untuk balapan, tapi juga untuk mengenal lebih dalam tentang siapa kita dan warisan yang kita miliki," kata Lalu Muhamad Iqbal, dikutip dari situs laman resmi Pemerintah Provinsi NTB, Sabtu (4/10).
Pada momen pembukaannya, Museum Civilization Mandalika menampilkan sejumlah koleksi dalam tiga kategori utama. Mulai dari koleksi museum NTB dengan narasi sejarah dan peradaban Lombok-Sumbawa, seni rupa dari karya-karya pelukis lokal yang menampilkan identitas visual NTB, serta wastra daerah seperti Tembe Nggoli dari Bima dan Kre Alang dari Sumbawa.
Semua itu dikemas dalam pameran budaya yang diinisiasi oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTB, sepanjang tanggal 1-5 Oktober 2025.
Baca juga: Serba-serbi MotoGP Mandalika 2025: Peta Klasemen Hingga Momok Sirkuit
Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam menambahkan, koleksi Museum Civilization Mandalika tidak hanya terbatas pada benda budaya sehari-hari, tetapi turut menampilkan sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi di NTB dan memberikan dampak dunia besar bagi dunia. Termasuk misalnya peristiwa letusan Gunung Samalas pada tahun 1257 M, yang letusannya diperkirakan mencapai skala 7 dalam Volcanic Explosivity Index, menjadi salah satu letusan gunung berapi terbesar pada masa Holosen.
"Letusan Samalas adalah peristiwa besar dalam sejarah peradaban manusia. Abu vulkaniknya menyebar hingga hampir menutupi separuh dunia," kata Nuralam.
Baca juga: Mpaa Sila Dan Gantao, Silat Tradisional Dari NTB
Selain itu juga ada informasi mengenai peristiwa letusan gunung Tambora yang terjadi pada 15 April 1815. dan merupakan letusan gunung berapi paling kuat dalam sejarah modern.
Koleksi lain yang ditampilkan juga ada naskah kuno Babat Lombok, Arca Siwa Mahadewa yang ditemukan pasca letusan Samalas, hingga berbagai artefak dari Lombok dan Sumbawa yang mencerminkan keberagaman budaya.