17 Januari 2023
21:00 WIB
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Ketika membicarakan posisi seks yang paling membosankan dan monoton, posisi missionary menjadi yang paling banyak disebut. Itu karena missionary adalah posisi seks pertama yang banyak orang lakukan dan paling 'vanila'. Namun, tahukah Anda kalau ternyata missionary adalah posisi seks terbaik untuk wanita?
Sebuah penelitian terbaru menyebut kalau missionary adalah posisi seks terbaik untuk wanita mencapai orgasme.
Penelitian tersebut dilakukan oleh para peneliti dari sebuah klinik swasta New H Medical di New York Amerika Serikat. Pada penelitian itu mencoba mencari tahu posisi seks apa yang membuat wanita dapat orgasme lebih baik.
Menggunakan ultrasound scanner untuk mengukur aliran darah, peneliti meminta setiap pasangan yang menjadi partisipan mereka untuk mencoba lima posisi seks selama 10 menit.
Baca juga: Missionary Jadi Posisi Seks Terbaik Untuk Wanita Raih Orgasme
Kelima posisi seks itu adalah posisi cowgirl, lotus, reverse cowgirl, missionary, dan doggy. Hasilnya, di antara lima posisi seks itu, missionary adalah posisi seks terbaik yang membuat wanita orgasme.
Itu karena pada posisi ini, aliran darah ke klitoris menjadi lebih baik, sementara klitoris sendiri merupakan salah satu kunci utama orgasme pada wanita.
Meski begitu, posisi missionary ini jauh lebih efektif ketika meletakkan bantal di bawah area pelvis wanita agar lebih baik mencapai orgasme.
"Menambahkan bantal pada posisi missionary dapat meningkatkan kontak klitoris dengan kulit pasangan dan menambah tekanan pada kiltoris. Selain itu, kehadiran bantal juga bisa membuat penetrasi lebih dalam," kata ketua peneliti Dr Kimberley Lovie dilansir dari Dailymail.
Baca juga: Mengenal Fetish Podophilia, Ketertarikan Seksual Pada Kaki
Sementara itu, posisi doggy berada di posisi terakhir. Penyebabnya adalah karena posisi doggy memiliki sedikit kontak langsung dengan klitoris sehingga kurang dalam meningkatkan aliran darah ke arah klitoris dibandingkan posisi missionary.
Dengan hasil penelitian ini, para peneliti berharap kalau mereka dapat membantu tenaga profesional dalam mengatasi permasalahan disfungsi seksual yang dialami oleh pasien, seperti kasus kesulitan mencapai orgasme.
Kendati demikian, mereka juga menekankan kalau setiap wanita mempunyai respon yang berbeda-beda dalam posisi seks yang sama. Sebab orgasme tidak hanya ditentukan oleh posisi seks semata.