c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

02 Desember 2023

14:09 WIB

Merekam Dua Negara Dalam “Capturing Echoes: A Photographic Journey”

Capturing Echoes: A Photographic Journey, pameran perjalanan fotografis tiga fotografer di kedua negara, Qatar-Indonesia.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Satrio Wicaksono

Merekam Dua Negara Dalam “Capturing Echoes: A Photographic Journey”
Merekam Dua Negara Dalam “Capturing Echoes: A Photographic Journey”
Pengunjung melihat pameran “Capturing Echoes: A Photographic Journey” di Cemara 6 Galeri, Jakarta Pusat, Jumat (1/12). Dok: Validnews/ Andesta.

JAKARTA - Kemendikbudristek bekerja sama dengan Cemara 6 Galeri - Toeti Heraty Museum menggelar pameran foto hasil residensi Qatar-Indonesia Year of Culture 2023. Pameran bertajuk “Capturing Echoes: A Photographic Journey”, menyajikan perjalanan fotografis tiga fotografer di kedua negara.

Pameran ini menyajikan karya-karya fotografi dari Reem Al-Bader asal Qatar, Kafin Noe'man dan Gevi Noviyanti asal Indonesia. Pameran dikuratori oleh Khalifa Al Obaidly, Demitrius Wisnu Widiantoro, dan Ridhwan Siregar.

Melalui pameran fotografi, ketiga fotografer mengajak pengunjung untuk mengikuti perjalanan memotret mereka ke Kota Doha dan juga Solo. Reem Al-Bader misalnya, menangkap kuat denyut aktivitas masyarakat Solo yang dekat dengan seni, mulai di kawasan keraton, pasar hingga jalanan.

Sementara Gevi Noviyanti yang melakukan perjalanan ke Qatar, menangkap sisi menarik dari masyarakat Bedouin, yang mempertahankan tradisi menenun di tengah ancaman ketercerabutan budaya dunia modern hari ini. Foto-fotonya menangkap tradisi menenun itu lewat foto-foto dekat atas perkakas dan peralatan menenun.

Gevi mengatakan, seperti Indonesia, masyarakat di Qatar juga memiliki teknik tenunnya sendiri. Menenun masih menjadi keseharian di sana, namun hanya bagi segelintir perempuan, umumnya yang sudah berusia tua. Bersama karya foto ini, Gevi sedang berupaya menyorot keterancaman tradisi tersebut.

“Ini mereka menggunakan bahan-bahan yang sepenuhnya alami. Mereka juga punya teknik menenun. Hanya saja, ini sudah berjarak dari kaum muda di sana,” ungkap Gevi saat berbincang dengan Validnews di lokasi pameran, Jumat (1/12).

Selain perjalanan fotografis di Qatar, Gevi dalam pameran ini juga menampilkan karya-karya yang dihasilkan di Indonesia. Sederet foto, menampilkan denyut musik di Solo, lewat kehadiran Lokananta hingga aktivitas pelajar musik di institusi kesenian kota tersebut.

Sajian lainnya datang dari Kafin Noe’man, fotografer dengan ketertarikan utama pada arsitektur. Karya-karyanya secara kuat menangkap sisi modern dari Qatar, lewat visual struktur bangunan hingga gedung-gedung besar atau menara menjulang.

Secara keseluruhan, karya tiga fotografer dalam pameran “Capturing Echoes: A Photographic Journey” mengungkap kekuatan identitas budaya, meski terus berhadapan dengan modernisasi. Pameran ini menyajikan hal-hal unik yang mereka temukan selama photo trip atau residensi di Doha yang berlangsung bulan Juli dan di Solo pada Oktober lalu.

"Foto-foto dalam 'Fading  Culture' mengajak kita merenung tentang keindahan perjalanan budaya. Sambil merayakan secuil kekayaan keberagaman budaya di Indonesia dan Qatar, kita juga dihadapkan pada kenyataan bahwa beberapa tradisi budaya dapat menghilang, di dunia yang semakin terdesak oleh globalisasi dan modernisasi," tertulis dalam catatan kuratorial.

Pameran fotografi ini menghadirkan berbagai perspektif tentang kehidupan sehari-hari Qatar dan Indonesia serta upaya kolektif dalam melestarikan budaya.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid, pihak yang memfasilitasi program, mengatakan bahwa pameran ini penting untuk membantu publik kedua negara mempelajari identitas satu sama lain, dan memperdalam rasa saling pengertian dalam konteks lintas budaya.

“Budaya memainkan peran penting dalam membangun rasa saling menghormati dan menumbuhkan empati, dua elemen penting untuk fondasi dunia yang damai dan harmonis,” jelas Hilmar.

Sekilas tentang “Year of Culture”, adalah rangkaian program pertukaran budaya internasional dari Qatar yang kemudian disambut baik oleh Indonesia. Program ini membawa misi untuk memperdalam pemahaman antar bangsa melalui olahraga, seni, pendidikan, dan berbagai bidang lainnya.

Pameran “Capturing Echoes: A Photographic Journey” atau “Menangkap Gema: Sebuah Perjalanan Fotografis” di Cemara 6 Galeri dapat diakses publik dari tanggal 1 s.d 20 Desember mendatang.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar