c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

24 Februari 2024

13:08 WIB

Menyimak Kisah Nyata Sumber Cerita Film "Sinden Gaib"

Film ini mengangkat kembali kisah hidup seorang perempuan di Trenggalek bernama Ayu, yang telah belasan tahun berbagi jiwanya dengan makhluk gaib bernama Sinden Sarinten.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Rendi Widodo

Menyimak Kisah Nyata Sumber Cerita Film "Sinden Gaib"
Menyimak Kisah Nyata Sumber Cerita Film "Sinden Gaib"
Para pemeran film "Sinden Gaib" dalam konferensi pers di Epicentrum XXI, Senin (19/2). Validnews/Andesta

JAKARTA - Starvision bersiap merilis film horor terbaru, Sinden Gaib, yang disutradarai Faozan Rizal yang diangkat dari kisah nyata di Trenggalek, Jawa Timur. Film ini mengangkat kembali kisah hidup seorang perempuan di Trenggalek bernama Ayu, yang telah belasan tahun berbagi jiwanya dengan makhluk gaib bernama Sinden Sarinten.

Produser Chand Parwez Servia mengatakan, kisah Ayu dan Sinden Gaib tersebut bermula sejak tahun 2010 silam. Ayu, karena suatu kejadian, ‘ditempeli’ oleh Sinden Sarinten sejak saat itu hingga sekarang, yang membuat ia di waktu-waktu tertentu bisa kesurupan dan berubah jadi sinden.

“Kita coba angkat kisah Sinden Gaib ini yang merupakan sebuah kisah nyata. Kejadiannya karena suatu ketika Ayu dan teman-temannya ini melakukan syuting sebuah tarian di suatu tempat, dan akhirnya berkembang menjadi kejadian gaib hingga sekarang,” ungkap Parwez saat konferensi pers di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kejadian mistis yang dimaksud Parwez itu terjadi di kawasan wisata Watu Kandang, Desa Pandean, Kecamatan Dongko. Kejadian bermula saat Ayu dan teman-temannya syuting video tari di kawasan tersebut, lalu salah satu di antara mereka tanpa tahu apa-apa, membawa sebuah batu pulang. Batu tersebut, ternyata adalah rumah Sinden Sarinten.

Sinden Sarinten pun mengamuk. Amuk sinden gaib itu menyasar banyak orang, hingga terjadinya kesurupan massal di sekolah tempat Ayu belajar. Banyak siswa dirasuki oleh sinden gaib Sarinten, termasuk di antaranya adalah Ayu. Kejadian kesurupan massal itu pun sempat diberitakan berbagai media massa kala itu.

Singkat cerita, para siswa yang kerasukan akhirnya bisa disadarkan lewat berbagai upaya yang dilakukan banyak orang pintar. Tapi Ayu berbeda, ia tersadar dari kesurupan, namun Sarinten tak benar-benar pergi, melainkan terus menempeli tubuhnya.

Sejak itu, Ayu konon berbagi jiwa dengan Sinden Sarinten. Ia bisa sewaktu-waktu dirasuki dan kehilangan kendali atas kesadarannya, menjelma sinden yang piawai menembang. Si sinden kabarnya menyukai Ayu, dan menganggap perempuan tersebut sebagai cucunya.

Cerita itu menarik bagi Parwez yang telah malang-melintang di industri perfilman tanah air. Ia kemudian membangun komunikasi dengan pihak keluarga Ayu, untuk meminta izin mengangkat kisah Ayu ke dalam sebuah film horor.

Parwez beralasan, kisah Ayu bukan sekedar cerita seram atau pengalaman spiritual yang luar biasa, namun juga menyimpan pesan bijak. Bahwa kejadian Ayu mengajarkan tentang pentingnya menghormati kearifan lokal, menghargai setiap tempat, dan menjaga sikap di hadapan makhluk yang tampak maupun yang tak tampak.

“Niat awal kita bukan buruk, niat kita ingin menyampaikan sebuah, kalau dibilang tragedi ya tragedi, kalau dibilang pengalaman spiritual yang luar biasa ya bisa. Saya nggak tahu mungkin dari ratusan juta mungkin nggak banyak yang mengalami seperti ini. Bayangkan sejak 2010, sampai sekarang, jiwanya diisi roh dari Mbah Sarinten,” tutur Parwez.

Semua proses itu membuat kita menyadari, ‘ya Allah, semoga semua itu tidak terjadi pada keluarga kita atau siapapun di luar sana,” tambahnya lagi.

Kisah mistis yang dialami Ayu sejatinya pernah viral di tahun 2019 silam. Kisahnya ketika itu diangkat dalam seri konten video di kanal YouTube Bumi Nusantara.

Berkomunikasi dengan Sinden Gaib
Untuk memfilmkan kisah Ayu, Parwez dan tim harus berdialog dan meminta izin langsung kepada Mbah Sarinten. Sebab kisahnyalah yang akan diangkat ke dalam film. Hal itu dikonfirmasi oleh Ayu yang hadir langsung dalam penayangan spesial film Sinden Gaib di Jakarta belum lama ini.

Sejalan dengan Parwez, Ayu memandang kisahnya akan bisa menjadi pengingat bagi penonton tentang pentingnya menjaga sikap, karena yang memperhatikan bukan hanya sesama manusia yang dapat dilihat, namun juga makhluk gaib.

“Bagi saya ini memang adalah kisah yang ada hal positif yang  bisa diambil, bahwa di manapun tempatnya itu kita harus menghormati, menghargai dan menjaga. Karena tingkah-laku kita  bisa saja berdampak buruk bagi orang lain secara kita tidak sadar. Saya ingin berbagi kisah saya semoga itu bisa dipetik hikmahnya,” ucap Ayu.

Adapun untuk meminta izin ke Mbah Sarinten, Parwez dan tim dibantu dimediasi oleh keluarga Ayu yang memang sudah terbiasa dengan ‘kehadiran’ Mbah Sarinten. Menurut Ayu, Mbah Sarinten pun tak keberatan jika kisahnya diangkat ke film.

“Memang waktu awal dijelaskan soal film ini, aku ditanya, bersedia apa nggak. Dalam pikiran saya sebenarnya yang mau difilmkan bukan si Ayu-nya , tapi lebih ke Sarinten,” kata Ayu.

“Makanya yang saya utarakan, saya hanya ingin, monggo bisa ijin dulu pada beliau. Karena saya nggak mau hal-hal buruk terjadi lagi pada kehidupan saya,” imbuhnya.

Lebih lanjut Ayu menyebutkan, selain sebagai sebuah pesan, film Sinden Gaib bisa jadi hal yang positif bagi daerahnya sendiri, Trenggalek karena orang semakin kenal dengan daerah tersebut.

Film Sinden Gaib menampilkan Sara Fajira yang memerankan Ayu (Sekaligus Mbah Sarinten), sosok utama dalam cerita. Selain itu, film ini juga menampilkan Riza Syah, Dimas Aditya, Naufal Samudra, Arla Ailani, Laras Sardi, Rizky Hanggono, Yeyen Lidya, Liek Suyanto, Yuyun Arfah hingga Novita Hardini.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar