Menikmati Kandungan Oksigen Tertinggi Di Gili Iyang

JAKARTA - Sejak pemerintah melonggarakan aturan perjalanan pascapandemi, jumlah wisatawan mancanegara terus bertambah memasuki Indonesia. Hampir semua destinasi secara nasional kembali dikunjungi wisatawan yang sudah sangat rindu untuk kembali berwisata. 

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam wawancaranya mengatakan selain Kota Batu dan Gunung Bromo dengan panoramanya yang memikat, banyak wisatawan juga datang ke Pulau Madura, tepatnya Gili Iyang di Kabupaten Sumenep. 

Gili Iyang adalah sebuah pulau kecil yang berada di sebelah timur Pulau Madura.

Tempat ini terkenal setelah Lembaga Penelitian Antariksa Nasional (LAPAN) melakukan penelitian mengenai kualitas udara di pulau tersebut pada 2006. Dan hasilnya menunjukan bahwa pulau ini memiliki kadar oksigen terbaik di Indonesia, bahkan kandungan oksigennya satu tingkat di bawah kadar oksigen di Laut Mati, Yordania.

Di Gili Iyang, tempat untuk menikmati oksigen terbaik ada di Titik Oksigen di Desa Bancamara, yang letaknya sekitar 10 menit berkendara dari dermaga. Di sana terdapat 10 gazebo yang bisa dimanfaatkan pengunjung untuk bersantai menghirup udara segar sekaligus menikmati keindah alam Gili Iyang.

Gili Iyang juga memiliki pantai pasir putih yang memikat hati, di sana pengunjung bisa berjemur dan berenang di sekitar bibir pantai. Di salah satu sudutnya, Terdapat Pantai Ropet dengan karang besar yang mendominasi.

Selain menjadi lokasi spot foto yang menarik, perairan sekitar pantai Ropet menjadi lokasi terbaik untuk melakukan diving dan snorkeling karena mempunya pesona bawah laut yang tidak terlupakan, di mana ikan-ikan dan terumbu karang amat mudah ditemukan.

Gili Iyang juga memiliki objek wisata lain, yakni Batu Cangga, sebuah pahatan alam di sekitar tebing yang terbentuk secara alami.

Batu Canggah mirip seperti lorong, di sisinya ada batu karang menjulang tinggi yang seolah menyanggah tebing tersebut. Para wisatawan bisa berjalan mengitari tebing ini karena pengelola setempat telah membuat jalur jalan setapak untuk berkeliling memandangi tebing.

Untuk menuju Batu Cangga, pengunjung harus menuruni anak tangga yang terbuat dari bambu, di bawahnya sangat terasa deburan ombak menghantap tebing dan bebatuan. Melalui tangga-tangga ini kita harus sangat berhati-hati agar tidak terpeleset.

Tidak hanya Batu Cangga, Gili Iyang juga punya pesona alam lainnya, yakni Gua Mahakarya. Tampak dari luar pintu masuk gua ini cukup kecil bahkan untuk memasukinya pengunjung perlu merunduk karena tinggi mulut gua itu hanya sekitar 1-1,5 centimeter.

Masuk ke dalamnya, pengunjung akan dibuat kagum akan keindahan bebatuan yang berada di langit-langit gua. Gua ini menyuguhkan bebatuan dengan pahatan-pahatan alami yang menakjubkan.

Di sini juga terdapat stalagmit berjenis flowstone atau dikenal juga sebagai batu alir karena terbentuk dari tetesan air yang mengalir dan menyelubungi bongkahan batu. Jika batu alir ini diketuk maka akan keluar bunyi-bunyian bernada khas.

Panorama Gua Mahakarya juga semakin indah karena kehadiran lubang besar di atap gua yang menjadi pintu masuk cahaya matahari, membuat gua ini sangat indah dan eksotis. Gua ini juga jadi salah satu spot terbaik untuk berfoto.

Rute Menuju Gili Iyang

Satu-satunya akses menuju Gili Iyang adalah menggunakan taksi laut atau kapal-kapal kecil dari Pelabuhan Penyeberangan Dungkek di Kabupaten Sumenep. Ongkos taksi laut sebesar Rp10 ribu per orang untuk menumpang perahu berukuran sedang dengan kapasitas antara 20-50 orang. 

Waktu tempuh menuju Gili Iyang sekitar 30-40 menit, bergantung kondisi cuaca dan tinggi gelombang. Sesampainya di Gili Iyang, hanya ada moda transportasi ojek motor roda dua dan roda empat. 

Itulah deretan pesonan Gili Iyang yang berada di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Tertarik untuk memasukkan Gili Iyang ke daftar destinasi kalian?