25 Juli 2023
08:00 WIB
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Rutinitas yang padat serta gaya hidup serba cepat seringkali membuat masyarakat Indonesia kurang memperhatikan pola makan. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa 95,5% masyarakat masih kekurangan serat pangan.
Serat pangan adalah nutrisi penting yang dapat ditemukan dalam berbagai makanan seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Kecukupan akan serat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan, mengurangi risiko sembelit, dan membantu menjaga berat badan yang sehat.
Selain itu, konsumsi serat juga berperan dalam mengendalikan kadar kolesterol, yang pada gilirannya dapat membantu mencegah risiko penyakit jantung.
Untuk meningkatkan asupan serat, disarankan untuk menambahkan lebih banyak buah-buahan dan sayuran dalam makanan sehari-hari. Lalu, mengganti nasi putih dengan nasi merah atau biji-bijian lain yang kaya serat. Untuk camilan disarankan mengonsumsi kacang-kacangan atau biji-bijian, serta menghindari makanan olahan yang rendah serat, seperti makanan cepat saji.
Dengan memperhatikan pola makan yang sehat dan kaya serat, kita dapat meningkatkan kesehatan pencernaan, mengelola berat badan, dan mengurangi risiko beberapa masalah kesehatan.
Kebutuhan Serat Sesuai Rentang Usia
Kebutuhan serat memang berbeda-beda tergantung pada usia dan jenis kelamin seseorang. Pada bayi, pemberian serat diperkenankan setelah bayi berusia 6 bulan dan sudah memulai makanan pendamping ASI (MPASI).
Kebutuhan serat pada bayi yang berusia 6-11 bulan sekitar 11 gram per hari, sedangkan pada anak usia 1-6 tahun, kebutuhan seratnya bertambah menjadi 19-20 gram per hari.
Sementara itu, kebutuhan serat individu berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019 antara lain perempuan berusia 16-17 tahun sebanyak 20 gram sedangkan laki-laki 37 gram per hari. Lalu perempuan berusia 19-29 tahun sebanyak 32 gram dan laki-laki 37 gram per hari.
Perempuan berusia 30-49 tahun membutuhkan 30 gram dan laki-laki 36 gram per hari. Kebutuhan serat akan menurun pada usia di atas 49 tahun karena penuaan dapat mempengaruhi fungsi pencernaan dan penyerapan nutrisi, termasuk serat, dalam tubuh.
Suplemen Pengganti Serat
Untuk memenuhi kebutuhan serat harian, masyarakat pun mulai beralih ke cara yang lebih praktis yakni dengan mengonsumsi suplemen dalam bentuk minuman serbuk dari Youvit FibreFix.
"Pencernaan memiliki peran yang cukup penting untuk kesehatan kita secara keseluruhan. Untuk itu, kami benar-benar memikirkan formulasi Youvit FibreFix dengan matang sehingga dapat memenuhi asupan sehat harian Anda dengan enak, menyehatkan, dan pastinya aman untuk dikonsumsi setiap hari,” ujar Co-Founder dan CEO Youvi, Wouter van der Kolk.
Minuman ini diformulasi dengan kandungan Psyllium Husk, 3000 mg Inulin, Probiotics, Vitamin C & B12, dan 5 supergreens seperti kubis, bayan, kale, bok chou, dan brokoli. Bahan berkualitas tersebut untuk mengoptimalkan kesehatan pencernaan tanpa ada drama melilit.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, konsumsi satu gelas setiap hari setelah makan siang selama minimal 30 hari. Dengan rutin mengonsumsi minuman serbuk tersebut bermanfaat untuk menyehatkan pencernaan jangka panjang, mengatasi rasa kembung, dan mengelola berat badan secara sehat.