c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

12 Oktober 2024

17:33 WIB

Mengenal Jejak Ragam Aksara Di Museum Huruf Jember

Terdapat setidaknya 24 aksara baik yang berasal dari Indonesia maupun luar negeri yang dapat dipelajari di Museum Huruf Jember.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Rendi Widodo

<p>Mengenal Jejak Ragam Aksara Di Museum Huruf Jember</p>
<p>Mengenal Jejak Ragam Aksara Di Museum Huruf Jember</p>

Bagian dalam Museum Huruf Jember. Gmaps/Chika Variza Hikmah

JAKARTA- Museum nyamuk, museum angkringan, hingga museum rumah sakit jiwa mungkin sudah pernah terdengar sebagai salah satu objek wisata edukasi unik yang menarik untuk dikunjungi. Tapi, pernahkah Anda mendengar tentang museum huruf?

Huruf yang selama ini dikenal dalam abjad bahasa Indonesia sudah lazim diketahui berjumlah 26. Lalu apa menariknya ke-26 huruf tersebut sampai dijadikan objek museum?

Nyatanya, koleksi yang dimuat dalam museum huruf bukan hanya huruf dari bahasa Indonesia saja, melainkan juga huruf dengan dasar aksara dari berbagai bahasa di sejumlah negara, bahkan hingga peradaban manusia sebelum era modern.

Museum Huruf Jember
Jika ingin mengeksplor lebih dalam museum bahasa yang dimaksud, destinasi edukasi ini beralamat di Jalan Bengawan Solo Nomor 27, Tegal Boto Lor, Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Masih terbilang baru, museum ini baru dibuka pada tahun 2017, di mana inisiasi pembukaannya dicetuskan oleh dua orang pria bernama Ade Sidiq Permana dan Erik Wijayanto.

Jangan bayangkan bangunan museum luas di lahan khusus, karena inisiasi museum ini berawal dari ide untuk memunculkan ruang bersama demi merawat kebudayaan dalam bentuk bahasa.

Museum sendiri berawal dari sebuah ruangan yang tadinya merupakan ruang kerja Erik Wijayanto, di mana dirinya berprofesi di bidang desain grafis dan komunikasi visual.

Setidaknya, ada sekitar 24 aksara yang beberapa di antaranya berasal dari Sumeria, Mesir kuno, China, Brahmi India, dan aksara dari Mesoamerica, Jepang, Korea, Arab, Kiril Rusia.

Tak ketinggalan, di sini juga tentunya terdapat beberapa aksara dari Nusantara layaknya aksara kawi yang tercatat sudah ada sejak abad ke-8, Pallawa, Jawa, hingga Ulu. Bahkan detail huruf braille juga dimuat dalam museum ini.

Membahas lebih detail, salah satunya koleksi aksara yang dimuat dalam museum huruf adalah Hieroglif Mesir yang memuat sebanyak 700 gambar dan lambang dari bahasa Yunani 'ukiran suci' yang merupakan sistem tulisan formal dan dilunya digunakan oleh masyarakat Mesir Kuno.

Tulisan dalam koleksi tersebut terdiri dari kombinasi elegan logograf dan alfabet. Dan sistem tulisan paling tua yang dikenal manusia ini juga ada yang berasal dari masa 3.000 SM.

Jika ingin berkunjung dan mempelajari lebih dalam ragam koleksi yang ada di museum huruf, pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp5.000 per orang, di jam kunjungan mulai pukul 08.00-21.00 WIB.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar