Berangkat dari tatanan kekerabatan yang merupakan bagian penting dalam kehidupan suku Dani, tradisi potong jari Ikipalin menjadi manifestasi rasa sedih ekstrem dari kehilangan anggota keluarga.
Seorang wanita Dani menunjukkan jarinya yang sudah dipotong sebagai tanda keluarganya meninggal dunia. Shutterstock/Olga Yarovenko
JAKARTA - Papua dikenal memiliki alam yang masih sangat terjaga serta masyarakat yang memegang erat budaya nenek moyang. Hutan-hutan Papua sebagian besar masih 'perawan' dan belum terjamah manusia.
Pulau terbesar ketiga di Indonesia ini memiliki lembah yang begitu terkenal, yaitu Lembah Baliem (Lembah Balim). Dilansir dari berbagai sumber, Lembah Baliem merupakan lembah yang berada di pegunungan Jayawijaya, Papua di ketinggian 1.600 mdpl.
Lembah Baliem juga dikenal dengan istilah Grand Baliem Valley. Menurut penjelajahan Eropa, pada tahun 1940-an hingga 1960-an, lembah ini menjadi tempat tinggal satu suku saja yaitu suku Dani. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, ditemukanlah di sebelah timur dan selatan ada suku Yali, suku Mek dan suku Nduga.
Di Lembah Baliem terdapat sebuah tradisi unik yang cukup ekstrem, yaitu tradisi potong jari dan mandi lumpur sebagai bentuk ungkapan kesedihan. Tradisi unik ini pun terbentuk dari tatanan kekerabatan yang merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan masyarakat Dani.
Ungkapan rasa sedih atas kehilangan sanak keluarga bagi suku Dani di Lembah Baliem yaitu dengan memotong jari atau yang disebut ikipalin. Inilah simbol dari rasa sakit dan pedih yang mereka rasakan.
Walaupun secara umum tradisi ini lebih banyak dilakukan oleh para wanita suku Dani, namun ada juga pria-pria Dani yang melakukannya. Menurut kepercayaan masyarakat, menangis saja tidaklah cukup untuk melambangkan kesedihan mereka. Sehingga mereka memotong jari karena rasa sakit ekstrem ini dianggap bisa mewakili rasa sakit dari kehilangan orang tersayang.
Pemotongan jari ini bisa dilakukan dengan benda tajam, digigit hingga putus atau dililit seutas tali hingga jari tersebut mati dan setelahnya baru dipotong.
Terdengar sangat mengerikan memang. Namun, seiring perkembangan zaman, aksi potong jari pun makin ditinggalkan. Selain potong jari, ada juga aksi mandi lumpur yang menyiratkan makna bahwa setiap manusia yang meninggal akan kembali ke tanah.
Keunikan akan pelestarian nilai-nilai tradisi di Lembah Baliem, menjadikan destinasi wisata ini layak untuk disinggahi saat berkunjung ke Papua.