c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

19 Juni 2025

16:17 WIB

Mencegah Hipertensi Dengan Gaya Hidup Sehat Sejak Muda

Perubahan gaya hidup bisa dilakukan dengan mulai mengurangi makan makanan tinggi garam, menurunkan berat badan bagi yang obesitas, rutin melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang sampai berat

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p>Mencegah Hipertensi Dengan Gaya Hidup Sehat Sejak Muda</p>
<p>Mencegah Hipertensi Dengan Gaya Hidup Sehat Sejak Muda</p>

Arsip Foto - Petugas kesehatan memeriksa tekanan darah warga di posko layanan kesehatan di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Kamis (27/3/2025). (ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto).

JAKARTA - Hipertensi atau darah tinggi adalah salah satu penyakit yang paling banyak dialami oleh masyarakat di Indonesia. Tak hanya menyasar orang lanjut usia, penyakit ini juga semakin banyak dialami oleh anak-anak muda.

Hipertensi yang bisa berujung komplikasi serius seperti penyakit ginjal hingga gagal jantung, dipengaruhi berbagai faktor. Salah satunya adalah gaya hidup yang tidak sehat, ditambah pula tekanan stres yang tinggi.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan kardiovaskular Sally Aman Nasution mengatakan, hipertensi harus menjadi perhatian semua orang karena penyakit ini terbilang sangat berbahaya, dan terjadi dengan prevalensi yang tinggi. Dia menekankan pentingnya perubahan gaya hidup dalam upaya pencegahan hipertensi kronik, khususnya pada kaum muda.

"Mendorong perubahan gaya hidup seperti peningkatan aktivitas fisik dan penyesuaian pola makan sangat penting," kata dr. Sally Aman Nasution, Sp.PD KKV dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, dilansir dari Antara, Kamis (19/6).

Ia menjelaskan bahwa faktor risiko hipertensi mencakup berat badan berlebih dan obesitas, riwayat hipertensi dalam keluarga, serta kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan. Jadi, mengubah gaya hidup tidak sehat yang dapat meningkatkan risiko hipertensi sangat penting.

Menurut dokter Sally, perubahan gaya hidup bisa dilakukan dengan mulai mengurangi makan makanan tinggi garam, menurunkan berat badan bagi yang obesitas, rutin melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang sampai berat, dan mengurangi waktu melihat layar gawai.

Dokter Sally juga mengemukakan perlunya pemeriksaan rutin untuk mendeteksi risiko hipertensi serta peningkatan penyuluhan tentang pencegahan hipertensi kepada kaum muda.

Menurut dia, sekolah bisa mengadakan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi dini munculnya gangguan kesehatan pada siswa. Dia menekankan pentingnya penerapan intervensi dini untuk mencegah terjadinya hipertensi kronik pada anak muda.

"Intervensi dini diperlukan agar tidak menjadi hipertensi kronik dan menyebabkan kerusakan lapisan pembuluh darah yang terjadi kronik dapat berujung menjadi komplikasi stroke atau serangan jantung," katanya.

Baca juga: Lima Zat Gizi Ini Bisa Turunkan Risiko Demensia

Dokter Sally menambahkan, khipertensi dapat terjadi pada anak berusia mulai 10 tahun maupun remaja berusia 15 sampai 19 tahun. Gejakanya dapat menyebabkan kerusakan lapisan pembuluh darah serta memicu munculnya gangguan seperti gagal ginjal, serangan jantung, dan stroke


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar