c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

03 Agustus 2021

20:43 WIB

Menakar Kemungkinan Menambang Asteroid

Ada sejumlah skema yang dapat dilakukan untuk penambangan asteroid

Penulis: Dwi Herlambang

Menakar Kemungkinan Menambang Asteroid
Menakar Kemungkinan Menambang Asteroid
Ilustrasi asteroid. Pixabay/dok

JAKARTA – Asteroid memang dapat menjadi ancaman bagi kepunahan peradaban di Bumi, sebagaimana yang terjadi pada jutaan tahun silam, saat memunahkan spesies dinosaurus dari kehidupan. Akan tetapi, di balik efek buruknya, nyatanya asteroid dapat menjadi sumber berharga bagi peradaban manusia. 

Sebab, asteroid menyimpan berbagai macam mineral yang diperlukan dalam kehidupan manusia sehari-hari.

Di tengah berkurangnya sumber daya mineral di Bumi karena adanya eksploitasi besar-besaran, ekstraksi unsur-unsur berharga dari asteroid yang kemudian di bawa ke Bumi untuk menghasilkan keuntungan, menjadi gagasan yang cukup menarik, terlepas dari beberapa kesulitan yang terjadi.

Kesulitannya yaitu, biaya penerbangan luar angkasa yang tidak murah, identifikasi asteroid yang belum dapat diandalkan ketika akan ditambang, serta ekstraksi bijih logam yang menemui tantangannya tersendiri.

“Itulah mengapa hingga saat ini pertambangan di Bumi masih menjadi satu-satunya cara untuk memperoleh bahan baku mineral,” kata Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Andi Pangerang, dikutip dari laman LAPAN, Selasa (3/8).

Brian O’Leary dalam "Mining the Apollo and Amor Asteroids" menjelaskan, penambangan asteroid adalah hipotesis atau kemungkinan eksploitasi bahan baku yang berada di asteroid dan planet minor termasuk juga objek dekat Bumi. 

Beberapa misi telah dilakukan dengan membawa kembali sampel asteroid ke Bumi, seperti Hayabusa dan Hayabusa 2, yang digagas oleh Badan Ekspolrasi Antariksa Jepang. Saat ini sedang digagas oleh NASA untuk mengambil sampel asteroid 101955 Bennu yang direncanakan seberat 60 gram.

Untuk diketahui, asteroid sendiri memiliki tiga tipe. Pertama Tipe-C yang mengandung air cukup berlimpah. Saat ini kelimpahan air tidak digunakan untuk penambangan tetapi dapat digunakan dalam upaya eksplorasi di luar asteroid.

Kedua Tipe-S, yaitu asteroid yang lebih banyak mengandung logam. Termasuk mengandung nikel, kobalt, dan logam yang lebih berharga seperti emas, platinum, dan rodium. Asteroid Tipe-S yang berukuran 10 meter mengandung sekitar 650 ton logam dengan 50kg dalam bentuk logam emas dan platinum.

Ketiga adalah Tipe-M yaitu moderat yang jarang dijumpai tetapi memiliki kandung logam hingga 10 kali lebih banyak jika dibandingkan dengan asteroid Tipe-S.

Menurut Andi, ada empat pilihan untuk menambang asteroid. Yaitu dengan manufaktur ruang angkasa yang dapat diaktifkan dengan Biomining atau penambangan secara biologis. Lalu membawa bahan asteroid mentah ke bumi untuk digunakan.

Langkah selanjutnya adalah memprosesnya di tempat, untuk membawa bahan yang telah diproses dan dapat memproduksi propelan untuk perjalanan pulang. Terakhir dengan mengangkut asteroid ke orbit yang aman di sekitar bulan, bumi, atau stasiun luang angkasa.

Operasi penambangan ini membutuhkan peralatan khusus untuk menangani ekstraksi dan pengolahan bijih di luar angkasa. Begitu diletakkan, bijih logam dapat dipindahkan lebih mudah, karena kurangnya gravitasi. Selain itu juga diperlukan biaya yang besar dalam proyek ini.

Meskipun memakan biaya dan tenaga yang cukup besar, akan tetapi seiring pesatnya perkembangan teknologi keantariksaan, penambangan asteroid akan dapat lebih efisien dan bermanfaat bagi peradaban manusia dalam beberapa waktu ke depan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar