18 September 2025
13:34 WIB
Mempromosikan Tradisi Kebugaran Ala Ningrat Jawa Lewat Festival
Jogja Cultural Wellness Festival (JCWF) dan Royal Surakarta Wellness Festival (RSWF) mempromosikan warisan kebugaran khas keraton, sebagai bagian darii kampanye Wonderfull Indonesia Wellness.
Editor: Andesta Herli Wijaya
Sekelompok penari kraton yogyakarta yang sedang tampil di joglo sebagai ilustrasi promosi wisata budaya sekaligus kebugaran. Validnews/Rangga Satria.
JAKARTA - Kementerian Pariwisata tengah menggencarkan pariwisata berbasis kebugaran atau kesehatan. Di antaranya melalui gelaran Jogja Cultural Wellness Festival (JCWF) dan Royal Surakarta Wellness Festival (RSWF) yang bakal digelar serentak sepanjang bulan November mendatang.
"Kami adalah festival berbasis komunitas, yang memang lahirnya berbasis dari kearifan Jawa atau kearifan lokal tradisi yang kami di tahun ini bertemakan Wiroso, Wiromo, Wirogo," kata Ketua Panitia JCWF Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara dalam konferensi pers Wonderful Indonesia Wellness di Jakarta, dilansir dari Antara, Kamis (18/9).
JCWF akan mencakup lima jenis workshop yang masing-masing dapat diakses dengan membayar tiket seharga Rp500 ribu untuk kunjungan satu hari penuh. Tiap workshop mempunyai kapasitas yang berbeda-beda mulai dari 500 hingga 2 ribu pengunjung.
Kelima workshop itu yakni meracik herbal dan jamu; demo hidup berkelanjutan; meditasi; perawatan kulit alami, yoga dan ritual tradisi penyembuhan; hingga bincang-bincang soal gaya hidup hijau, energi terbarukan dan keberlanjutan komunitas.
Gusti Bendara menyebutkan, perancangan program festival kebugaran berbasis budaya keraton dan tradisi Jawa pada umumnya ini melibatkan para ahli psikologi. Kegiatan-kegiatan dalam program ini dirancang untuk bisa diakses oleh semua kalangan, terutama anak muda.
"Di sini kami menyediakan ruangan penyembuhan keluarga atau inner child lewat seni dan juga aktivitas adat. Ini kami bekerja sama banyak dengan psikolog-psikolog bagaimana kita secara generasi milenial bisa sembuh dari luka kita dalam ya penyembuhan pada waktu kita kecil ada trauma dan lain sebagainya," ujar Gusti Bendara.
Adapun Royal Surakarta Wellness Festival atau RSWF menghadirkan warisan luhur Keraton Surakarta. Festival ini akan menghadirkan rangkaian kegiatan yang lekat dengan kearifan lokal serta budaya para bangsawan Keraton.
Project Leader RSWF Gusti Raden Ajeng (GRAj) Putri Purnaningrum menjelaskan, festival ini mengedepankan pengalaman budaya secara langsung bagi pengunjung.
Gusti Putri menyampaikan bahwa kegiatan yang akan diselenggarakan tidak hanya memamerkan terkait yoga atau semangat orang Jawa dalam menekuni industri wisata kebugaran ini. Melainkan ingin menjadikan rangkaian acara sebagai tolak ukur untuk menjadikan budaya yang bisa masuk sebagai bagian untuk penyembuhan diri.
Misalnya tirakat pada malam satu suro yang dilakukan dengan berjalan kaki sambil mengitari Benteng Keraton Surakarta.
"Jadi kita tidak hanya mengubah segmen kegiatan liburan kunjungan ke tempat wisata-wisata saja, tetapi kita ubah untuk menjadikan mereka ikut serta kegiatan healing (penyembuhan)," kata Gusti Putri.
Festival kebugaran ini dibagi ke dalam beberapa kegiatan untuk diikuti pengunjung. Kegiatan ini mencakup lokakarya pengenalan filosofi dan kebijaksanaan keraton Jawa, mempelajari cara mengenakan busana tradisional abdi dalem, hingga merangkai bunga sesaji dan menatanya di tempat sakral.
Baca juga: Wonderful Indonesia Wellness Angkat Tradisi Kebugaran Leluhur
Berikutnya ada terapi via gending yang mengajak penserta belajar menembang serta mengenal instrumen gamelan, hingga ritual menyusuri dinding Keraton dan meditasi dengan niat penuh di Tugu Pamandengan. Ada pula lokakarya jamu tradisional dan lulur tubuh hingga menyaksikan pertunjukan wayang kertas.
Gusti Putri mengatakan bahwa masing-masing kegiatan itu dibatasi dan hanya bisa diikuti sebanyak 20 orang, agar budaya yang dikenalkan bisa melekat menjadi pengalaman berharga dan diikuti dengan lebih intim. Satu kegiatan dapat diikuti dengan membayar seharga Rp1,5 juta.
Director of Event Royal Surakarta Wellness Festival Kanjeng Raden Aryo Rizki Baruna Ajidiningrat menambahkan Royal Surakarta Wellness Festival menjadi sangat spesial karena masyarakat yang datang akan merasakan langsung pengalaman kebugaran seorang ningrat di Solo. Kegiatan yang ditawarkan juga cocok diikuti dengan para gen Z atau milenial karena pengalaman itu sudah dimodernisasi, sehingga tidak akan terasa seperti sebuah lokakarya.
"Jadi bagaimana kita mengajarkan orang-orang luar sana bagaimana menjadi seorang Jawa yang jangkep atau lengkap, di sana tagline-nya mas-mas atau mbak-mbak Jawa premium," ujar dia.
Jogja Cultural Wellness Festival (JCWF) dan Royal Surakarta Wellness Festival (RSWF) merupakan bagian dari kampanye Wonderfull Indonesia Wellness oleh Kementerian Pariwisata. Kedua festival ini menjadi contoh bentuk pengembangan pariwisata yang tak hanya berbasis budaya, tapi juga menawarkan pengalaman kebugaran atau kesehatan.
Wisata kebugaran dianggap segmen yang potensial di Indonesia, mengingat beragamnya praktik kesehatan tradisional masyarakat Indonesia yang hingga kini masih lestari di berbagai daerah.