24 Juli 2025
15:20 WIB
Membaca Karakter Anak Lewat Bentuk Tulisan Tangan
Pola asuh anak terkadang harus dilakukan sesuai dengab karakter masing-masing anak. Nah untuk membaca karakter tersebut ternyata bisa dilakukan lewat bentuk tulisan mereka. Bagaimana caranya?
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Ilustrasi anak perempuan sedang belajar menggambar. Foto: Freepik
JAKARTA - Setiap anak punya karakter yang berbeda-beda. Karena perbedaan itu pula, maka penting bagi orang tua untuk melakukan pola asuh yang disesuaikan dengan karakter si anak.
Ada berbagai metode yang bisa dilakukan dalam mengenali karakter anak, salah satunya dengan memahami tulisan tangan atau graphology.
Penulis buku Practical Handbook of Graphology, Sapta Dwikardana, membahas cara membaca suasana hati, konsistensi emosi, dan perkembangan karakter anak dari waktu ke waktu dengan mengenali tulisan tangan.
Dia mengungkapkan, tulisan tangan menggambarkan karakter secara jujur berdasarkan ekspresi bawah sadar seseorang. Segala bentuk emosi dapat dipantau lewat perubahan tulisan, bahkan saat anak sedang mengalami stres atau merasa berada di bawah tekanan.
"Lebih dari itu, tulisan tangan dapat membaca cara berpikir, minat, ketakutan, konsep diri, pola hubungan, hingga produktivitas,” kata Sapta.
Sapta menjelaskan, cara membaca karakteristik lewat graphology dapat bermacam-macam. Pertama membaca emosi dan perasaan lewat kemiringan, bentuk, dan tekanan huruf. Kedua melihat cara berpikir lewat bentuk huruf, koneksi, kecepatan tulisan, dan proporsi dan bentuk 3 zona.
Selanjutnya mengukur produktivitas lewat margin, garis dasar, dan proporsi dan bentuk 3 zona. Keempat mengenal konsep diri lewat margin, ukuran huruf, dan kapital. Dan terakhir memahami cara interaksi sosial lewat margin, ukuran huruf, bentuk huruf, dan proporsi dan bentuk 3 zona, dan spasi.
Di samping itu, Sapta juga menjelaskan bahwa di balik lekukan garis hingga tekanan pulpen dapat menentukan jejak emosi, kondisi mental dan psikologis, bahkan cara belajar anak.
Mendalami hal ini, Sapta membagikan beberapa tips menganalisis tulisan tangan sang anak untuk menentukan pola asuh yang tepat, yaitu:
Pantau Emosi Anak lewat Perubahan Tulisan
Ketika anak berada dalam tekanan emosional seperti stres atau kelelahan mental, perubahan tulisan tangan juga akan terlihat. Ciri-ciri yang dapat ditemukan, yaitu misalnya tulisan tangan yang terlihat lebih kecil dan rapat menandakan anak tidak percaya diri.
Tekanan pulpen yang terlihat kuat menggambarkan ketegangan/frustrasi, atau tulisan miring yang berlebihan dan mengindikasikan emosi atau keadaan mental sang anak sedang tidak stabil, sedih, atau merasa cemas.
Selain itu, garis dasar tulisan yang turun mengindikasikan rasa pesimis, tidak memiliki motivasi dan harapan dalam hidup, merasa gagal, atau memiliki masalah fisik/emosi.
Apabila menemukan ciri-ciri tersebut, orang tua dapat secara sigap mengajak anak untuk berbicara dengan suasana santai dan melakukan kegiatan bersama tertentu seperti menggambar dan journaling bersama.
Memahami Pola Tulisan untuk Tentukan Gaya Belajar Anak
Cara menulis anak dapat menggambarkan struktur pola pikir dan gaya belajar anak. Untuk itu, coba amati buku catatan sang anak secara berkala.
Bagi orang tua yang menemukan tulisang sang anak terlihat ekspresif dan bebas (gaya tulisan yang unit dan “nyeni”¸ tidak terlalu rapi, ukuran yang tidak konsisten, dan tidak peduli batas kertas), coba berikan gaya pembelajaran visual atau kinestetik dengan mengandalkan warna, gambar, atau eksperimen.
Apabila tulisan anak terlihat rapi dan ukuran huruf konsisten, maka sang anak lebih nyaman dengan gaya belajar dengan pendekatan logis atau verbal yang menyukai angka, logika, dan pola yang sistematik.
Bangun Komunikasi lewat Tulisan
Dengan tulisan, orang tua bisa membangun komunikasi emosional untuk berinteraksi dengan anaknya. Cara ini juga bisa membantu orang tua untuk menggali keseharian dan kesukaannya terhadap hal-hal tertentu.
Orang tua yang ingin memulai komunikasi dengan cara ini dapat meminta mereka menulis tentang hari mereka dan memberikan respon dari tulisan mereka. Cara ini dapat membuka komunikasi dua arah dengan cara yang menarik dan dekat secara emosional.
Deteksi Gangguan Perkembangan lewat Tulisan
Beberapa gangguan perkembangan yang dapat terlihat lewat tulisan, misalnya ADHD, gangguan emosional ringan, hingga bahkan gangguan menulis (disgrafia). Untuk mengenali gangguan ini pada anak, orang tua dapat melihat beberapa tanda seperti bentuk tulisan yang tidak konsisten dan sulit dibaca.
Untuk mengatasi gangguan ini, kamu dapat berkonsultasi dengan psikologi atau terapis agar dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut.