c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

02 Februari 2024

13:03 WIB

Memahami Berbagai Penyebab Kebotakan Pada Pria

Memiliki beragam penyebab, mengatasi kebotakan bisa dimulai dari memahami faktor-faktornya pemicunya lebih dulu.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Rendi Widodo

Memahami Berbagai Penyebab Kebotakan Pada Pria
Memahami Berbagai Penyebab Kebotakan Pada Pria
Sejumlah pria dengan gaya rambut botak. Shutterstock/Zurijeta

JAKARTA - Kebotakan menjadi salah satu kekhawatiran yang dialami para pria. Biasanya hal itu disebabkan karena faktor genetik dan hormon yang memainkan peran penting dalam menentukan kecenderungan kebotakan pada pria.
 
Dilansir dari laman Healthline, genetik berperan dalam menentukan kecenderungan kebotakan karena faktor keturunan yang disebut androgenetic alopecia, atau yang lebih dikenal sebagai pola kebotakan pada pria.
 
Menurut American Hair Loss Association, 95% kebotakan pada pria disebabkan oleh androgenetic alopecia.
 
Kondisi ini dipengaruhi oleh sifat warisan yang membuat pria rentan terhadap penipisan rambut, terutama pada garis rambut yang disebabkan oleh sensitivitas genetik terhadap hormon dihidrotestosteron (DHT). Folikel rambut yang peka terhadap DHT cenderung menyusut seiring waktu.
 
Saat folikel tersebut menyusut, masa hidup setiap rambut menjadi lebih pendek. Pada akhirnya, folikel yang terkena dapat berhenti memproduksi rambut atau menghasilkan jenis rambut yang biasanya Anda miliki.
 
Pola kebotakan pada pria memengaruhi sebagian besar tahap tertentu dalam hidup mereka. Masih menurut Asosiasi Rambut Rontok Amerika sekitar 25% pria dengan kebotakan pola pria herediter mulai kehilangan rambut sebelum usia 21 tahun.
 
Lalu, pada usia 35 tahun, sekitar 66% pria akan mengalami tingkat kerontokan rambut tertentu dan pada usia 50 tahun, sekitar 85% pria memiliki rambut yang jauh lebih tipis.
 
Sementara itu, terdapat dua pola kebotakan pria yang umum dialami yakni penipisan di atas kepala dan di sekitar pelipis, sehingga membentuk pola rambut seperti tapal kuda di sisi dan belakang kepala.
 
Pola lainnya mengacu pada bentuk kebotakan di mana garis rambut depan secara bertahap surut, menjauhi dahi dan mendorong garis rambut lebih jauh ke belakang di kepala.
 
Tingkat dan perkembangan kebotakan pada pria ini diukur menggunakan sistem klasifikasi Norwood. Sistem ini terdiri dari tujuh tahap dan digunakan untuk menilai tingkat keparahan, pola, serta jenis kebotakan pada pria.
 
Faktor Lain Penyebab Kebotakan Rambut
Selain itu, kebotakan pada pria juga dapat disebabkan oleh alopecia areata, kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut yang sehat, menyebabkan rambut rontok dalam bercak-bercak di kepala atau bahkan di bagian tubuh lain seperti jenggot, bulu mata, atau alis.
 
Ketika seseorang mengalami kerontokan rambut akibat kondisi ini, ada kemungkinan bahwa rambut yang rontok tersebut masih bisa tumbuh kembali.  
 
Faktor lain yang dapat menyebabkan kebotakan adalah telogen effluvium. Kondisi ini merupakan kerontokan rambut berlebihan yang bisa terjadi setelah seseorang mengalami stres atau kejutan sistemik seperti kecelakaan, operasi, penyakit, penurunan berat badan drastis, atau tekanan psikologis.
 
Karena hal tersebut merupakan respons normal, rambut umumnya akan mulai tumbuh kembali normal beberapa bulan setelah mengalami kerontokan yang signifikan. Terakhir, kekurangan nutrisi juga dapat memainkan peran penting.
 
Tingkat zat besi yang optimal dan asupan nutrisi lainnya, seperti protein, vitamin D, dan vitamin lainnya, sangat penting untuk mendukung kesehatan rambut.
 
Kekurangan nutrisi dapat berkontribusi pada kehilangan rambut yang lebih signifikan dan memengaruhi kesehatan keseluruhan rambut.
 
Cara Mengatasi Kebotakan Rambut
Cara mengatasi kebotakan rambut sangatlah bervariasi, tergantung pada penyebabnya.
 
Opsi perawatan medis seperti minoxidil atau finasteride dapat merangsang pertumbuhan rambut atau menghentikan penipisan karena keduanya memiliki efek yang dapat memengaruhi siklus pertumbuhan rambut.
 
Minoxidil bekerja dengan melebarkan pembuluh darah di kulit kepala, meningkatkan aliran darah ke folikel rambut, sedangkan finasteride menghambat produksi dihidrotestosteron (DHT), hormon yang terlibat dalam penipisan rambut.
 
Terapi laser atau terapi cahaya juga dapat dipertimbangkan untuk merangsang pertumbuhan rambut. Transplantasi rambut, sebuah prosedur bedah untuk mentransplantasikan rambut dari area yang tumbuh subur ke area yang botak juga bisa menjadi opsi.
 
Hal yang terpenting mencegah kebotakan adalah dengan perubahan gaya hidup.
 
Di mana seseorang dapat menerapkan pola makan yang seimbang dan kaya nutrisi serta mengelola stres, seperti yang sudah dijelaskan bahwa stres dapat memengaruhi kesehatan rambut.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar