21 April 2022
17:28 WIB
Penulis: Tristania Dyah Astuti
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Wanita merupakan sosok yang sama pentingnya dengan pria di setiap rumah tangga, apalagi jika wanita tersebut telah menjadi seorang ibu. Kehadirannya menentukan banyak hal dalam arah hidup tiap anggota keluarga. Di balik kesibukan dan tugas sebagai ibu di rumah, tidak sedikit yang juga tetap memutuskan untuk bekerja di luar rumah.
Peran ganda yang dijalani ini masih saja kerap mendapat pandangan dan penilaian kurang baik dari lingkungan terdekat. Sedangkan jika dipahami lebih dalam, beban yang dijalani seorang ibu bekerja atau working mom jelas jauh dari kata mudah.
Konsultan lifestyle, Khairiyyah Sari mengatakan bahwa setiap peran yang diambil oleh wanita baik menjadi ibu rumah tangga maupun ibu yang juga bekerja merupakan hak dan pilihan yang mutlak ada ditangan wanita.
Sehingga menurutnya, pandangan negatif dari masyarakat justru membuat ruang gerak wanita menjadi terbatas. Padahal, wanita bisa mencapai aktualisasi diri dari pilihannya sebagai ibu bekerja.
“Bekerja atau tidak itu kan pilihan, apapun pilihannya tentu itu bisa membuat perempuan lebih merasa bahagia dan berharga. Justru kalau perempuan ga kerja karena dipandang ga bagus, lalu dia hanya mengurus rumah tangga, akan mudah depresi,” kata Sari.
Menurut Sari, wanita yang memilih untuk bekerja lebih less stress karena pikirannya tidak hanya berkecamuk di dalam rumah. Tubuh dan otak akan lebih aktif sehingga meminimalkan rasa jenuh dan bosan terhadap satu rutinitas di ruang yang sangat terbatas seperti rumah.
“Ini kaitannya dengan kesehatan mental, ini dari pengalaman saya sebagai istri dan banyak cerita dari kawan ya. Memang dengan bekerja atas pilihan sendiri itu lebih minim stress, lebih happy,” tambah Sari.
Maka menurutnya, stigma negatif tentang ibu bekerja sudah seharusnya dihentikan. Pasalnya stigma-stigma buruk inilah yang membuat wanita menjadi sungkan untuk maju dan menjadi mandiri, tidak bisa berkarya, dan mudah mengalami gangguan kesehatan mental.
Sebaliknya, lingkungan terdekat justru seharusnya menjadi pendukung utama apapun keputusan seorang ibu tanpa perlu menghakimi. Dukungan dari lingkungan terutama pasangan dan keluarga sangat dibutuhkan agar wanita tetap bisa menjalani peran dengan baik.