Manfaat Mikroalga Serta Potensi Besar Bagi Kehidupan Dan Lingkungan

JAKARTA - Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya tumbuh sehat, cerdas, dan penuh semangat. Namun di banyak wilayah Indonesia, harapan sederhana itu masih dihadapkan pada tantangan serius akibat keterbatasan asupan gizi sejak masa awal kehidupan atau dikenal dengan stunting.

Masalah stunting ini masih menjadi perhatian besar bagi kesehatan di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI melalui hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting nasional memang menurun menjadi 19,8% dari 21,5% pada tahun 2023. 

Meski menunjukkan perbaikan, angka tersebut menandakan bahwa perjuangan memperbaiki gizi anak Indonesia belum bisa berhenti. Bahkan, Indonesia masih menempati posisi kedua dengan angka stunting tertinggi di Asia Tenggara, sekitar 30,8%, berada tepat di bawah Timor Leste yakni 46,7%.

Di tengah berbagai upaya menekan angka stunting, perhatian kini mulai tertuju pada sumber pangan alami yang memiliki kandungan gizi luar biasa tinggi mikroalga. Dikenal sebagai superfood hijau, mikroalga mengandung hingga 60–70% protein nabati, kaya akan asam amino esensial, omega-3, zat besi, vitamin B12, serta antioksidan alami seperti phycocyanin dan chlorophyll. 

Kombinasi ini menjadikannya salah satu bahan pangan paling padat gizi di dunia, bahkan melampaui kedelai dan spirulina yang lebih dulu dikenal. Namun manfaat mikroalga tak berhenti di dunia pangan. 

Kandungan aktif di dalamnya juga berperan besar dalam dunia kecantikan. Senyawa seperti phycocyanin, chlorophyll, dan beta-karoten terbukti mampu meningkatkan elastisitas kulit, memperbaiki sel, serta melindungi kulit dari polusi dan paparan sinar UV. 

Tak heran jika mikroalga kini menjadi bahan favorit dalam berbagai produk skincare modern untuk menghadirkan kecantikan dari luar dan menutrisi dari dalam. Menariknya, di balik manfaatnya bagi manusia, mikroalga juga menyimpan potensi besar bagi lingkungan. 

Ia mampu menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen dalam jumlah besar, menjadikannya solusi alami untuk membantu mengurangi emisi karbon. Melihat potensi tersebut, Semen Merah Putih menghadirkan inovasi MPTree, sebuah sistem photobioreactor berbasis mikroalga yang berfungsi menyerap CO2 dari udara. 

Menurut Nyiayu Chairunnikma, Head of Marketing Semen Merah Putih, inovasi ini menjadi bentuk nyata sinergi antara teknologi hijau dan kekuatan alam.

"Mikroalga mengajarkan kita bahwa solusi masa depan bisa datang dari hal kecil dan alami. Melalui MPTree, kami ingin memahami dan mengembangkan potensi besar mikroalga demi kehidupan yang lebih sehat dan berkelanjutan," jelasnya dalam keterangan yang diterima.

Dengan kemampuan menyerap karbon, menghasilkan oksigen, dan memberikan manfaat gizi serta kecantikan, mikroalga menjadi sumber kehidupan dan harapan akan masa depan lebih hijau.