01 November 2025
10:19 WIB
Malang Dan Ponorogo Resmi Gabung Jaringan Kota Kreatif UNESCO
Ponorogo terpilih sebagai Kota Kreatif UNESCO bidang Crafts and Folk Art, sementara Malang di disoroti dengan kekuatan di bidang Media Arts atau industri konten.
Editor: Andesta Herli Wijaya
Reog Ponorogo dibawakan oleh seniman Reog dari Ponorogo tampil di markas besar UNESCO pada 14 Oktober 2025, saat pelaksanaan sidang Executive Board UNESCO. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi.
JAKARTA - Kota Malang dan Kota Ponorogo kini resmi menjadi jaringan Kota Kreatif UNESCO dan tergabung dalam 58 kota baru anggota UNESCO Creative Cities Network (UCCN). Hal ini menegaskan kekuatan kreatif kota-kota Indonesia, tak hanya terbatas pada kota-kota besar, namun juga kota-kota kecil dengan akar budaya yang kuat.
"Penambahan Ponorogo dan Malang menegaskan bahwa ekosistem kreatif Indonesia tumbuh tidak hanya di kota-kota metropolitan, tetapi juga di kawasan yang kuat akar budayanya dan dinamis inovasi digitalnya," ungkap Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO Satrya Wibawa dalam keterangan tertulis di Jakarta, dilansir dari Antara, Sabtu (1/11).
Ponorogo terpilih sebagai Kota Kreatif bidang Crafts and Folk Art dan Malang sebagai Kota Kreatif bidang Media Arts. Sementara SKota Malang masuk dalam kategori Media Arts.
"Penetapan ini membuat Indonesia kini memiliki tujuh kota kreatif UNESCO," kata Satrya.
Dirinya mengapresiasi kepada pemerintah daerah, pemangku kepentingan kreatif, serta kementerian lembaga yang mengawal aplikasi kedua kota sejak 2024. Menurut dia status ini bukan gelar seremonial, tetapi mandat kerja sama internasional yang harus segera ditindaklanjuti lewat program, festival, riset, dan jejaring kreatif.
Penetapan Ponorogo di bidang Crafts and Folk Art menyoroti kekuatan seni rakyat, terutama tradisi Reog. Selain itu, kota ini juga kuat dengan kerajinan pendukungnya, dan ekosistem pelaku budaya lokal yang solid.
"Penunjukan ini sekaligus mengafirmasi proposal Indonesia yang sejak 2024 memang mengajukan Ponorogo dan Malang ke UNESCO," kata dia.
Sementara itu, Kota Malang masuk dalam kategori Media Arts karena kapasitasnya di bidang gim, animasi, digital storytelling. Kota ini juga disorot karena kekuatan komunitas makerspace, dan dukungan kuat universitas serta sektor kreatif muda di Jawa Timur.
"Dengan status ini Malang dapat mengakses praktik terbaik kota-kota media arts lain seperti Changsha atau Gwangju, sekaligus menawarkan kolaborasi Asia Tenggara berbasis konten lokal," kata Satrya.
Sebelumnya Indonesia telah memiliki lima kota di Indonesia sebagai bagian dari jaringan kota kreatif UNESCO. Mulai dari Pekalongan sebagai kota Crafts and Folk Art pada 2014, Bandung sebagai kota design pada 2015, Ambon sebagai kota Musik pada tahun 2019, Jakarta sebagai kota literatur pada tahun 2021, dan Surakarta (Solo) sebagai kota Crafts and Folk Art pada 2023.
Baca juga: Padang Revitalisasi Kota Tua Jadi Tujuan Gastronomi Dunia
Kini total kota kreatif Indonesia menjadi tujuh dan menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara Asia dengan portofolio bidang kreatif yang paling beragam di jaringan Kota Kreatif UNESCO (kriya dan seni rakyat, desain, musik, sastra, dan media arts).
“Ini sejalan dengan fokus UNESCO agar kota-kota menjadikan budaya dan industri kreatif sebagai penggerak ketahanan sosial, investasi, dan kohesi komunitas,” kata dia.
Pada tahun ini UNESCO menambahkan 58 kota baru sehingga jejaring UCCN kini beranggotakan 408 kota dari lebih 100 negara. Tahun ini juga untuk pertama kalinya diperkenalkan bidang baru, yakni arsitektur sebagai salah satu kategori kota kreatif.
Satrya menambahkan, masuknya Ponorogo dan Malang sebagai salah satu dari 58 kota kreatif baru dalam jaringan kota kreatif UNESCO idealnya ditindaklanjuti oleh pengampu kepentingan terkait untuk melaksanakan langkah strategis. Ia juga berharap kedua kota terkait berkoordinasi dan menjalin kerjasama dengan kota-kota kreatif Indonesia lain agar terbentuk Cluster Indonesia Creative Cities di UNESCO
"Pemerintah kota bekerja sama dengan kementerian dan pengampu kepentingan terkait segera melaksanakan rencana aksi 4 tahun bagi Ponorogo dan Malang sesuai pedoman UCCN," kata dia.