c

Selamat

Selasa, 18 November 2025

KULTURA

06 Maret 2025

09:17 WIB

LinkedIn Hadirkan Fitur AI Untuk Tingkatkan Kemampuan Pencari Kerja

Ekspansi solusi AI dari LinkedIn di Indonesia ini hadir seiring momen bahwa 94% eksekutif di Asia-Pasifik (APAC) telah menetapkan adopsi AI sebagai prioritas strategis untuk 2025.

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Rendi Widodo

<p>LinkedIn Hadirkan Fitur AI Untuk Tingkatkan Kemampuan Pencari Kerja</p>
<p>LinkedIn Hadirkan Fitur AI Untuk Tingkatkan Kemampuan Pencari Kerja</p>

Ilustrasi platform LinkedIn. Unsplash

JAKARTA - LinkedIn kembali menambah fitur baru berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di platformnya, yang diharapkan bisa membantu perusahaan pemberi kerja dan juga pencari kerja untuk menambah kompetensinya.

Secara luas, dua fitur baru tersebut dihadirkan platform media sosial untuk profesional di dunia kerja ini, sebagai wujud komitmen mereka mendukung tenaga kerja Indonesia di era transformasi digital yang pesat melalui solusi terbaru berbasis AI.

Ekspansi solusi AI dari LinkedIn di Indonesia ini hadir seiring momen bahwa 94% eksekutif di Asia-Pasifik (APAC) telah menetapkan adopsi AI sebagai prioritas strategis untuk 2025. Dengan wawasan dari lebih dari 1,1 miliar anggota dan hampir 69 juta perusahaan, laporan perdana LinkedIn Work Change Report menunjukkan bahwa organisasi yang cepat beradaptasi akan memiliki keunggulan kompetitif.

Di mana dalam dua tahun terakhir, ada hingga 51% bisnis global yang telah menerapkan Generative AI (GAI) mengalami peningkatan pendapatan hingga 10% atau lebih. Meski sayangnya tenaga kerja di Indonesia saat ini relatif masih kekurangan keterampilan yang dibutuhkan untuk memanfaatkan peluang ini.

Jika investasi dalam pengembangan keterampilan AI tidak segera dilakukan, Indonesia diyakini akan berisiko tertinggal dalam memanfaatkan AI untuk inovasi dan pertumbuhan ekonomi.

Fitur AI Baru LinkedIn
Fitur berbasis AI pertama yang baru diluncurkan adalah AI agent yang untuk pertama kalinya ada di platform mereka, dinamakan pertama LinkedIn, LinkedIn Hiring Assistant. Fitur ini dihadirkan untuk membantu menyederhanakan proses perekrutan bagi bisnis atau perusahaan.

LinkedIn Hiring Assistant dirancang untuk menangani tugas-tugas perekrutan yang repetitif dan selama ini cukup memakan waktu. Seperti misalnya memposting lowongan kerja dan melakukan pencarian berulang untuk posisi yang sama.

Dalam fitur ini, AI dapat bekerja bermodal wawasan unik dari platform LinkedIn, membantu perusahaan menemukan kandidat berdasarkan keterampilan mereka, atau bukan hanya berdasarkan riwayat pekerjaan dan pendidikan semata. Hal ini menjadi penting sebab dinilai akan membuka akses ke lebih banyak talenta potensial.

Apa lagi AI agent ini juga dipastikan akan terus mempelajari preferensi perekrut untuk memberikan rekomendasi yang semakin personal, sehingga mempermudah pencarian kandidat yang tepat dengan lebih cepat.

Dengan begitu diharapkan perusahaan yang sedang mencari pekerja, bisa lebih fokus pada hal-hal strategis, seperti membangun hubungan dengan kandidat, melakukan wawancara mendalam, serta menilai soft skills dan kecocokan budaya kerja.

Melalui kemampuannya ini, fitur ini mencoba menjawab keyakinan banyak professional HR di Indonesia. Di mana berdasarkan data LinkedIn, 74% profesional HR di Indonesia percaya bahwa alat berbasis AI dapat mempercepat dan menyederhanakan proses perekrutan tenaga kerja.

Selain fitur Hiring Assistant, LinkedIn juga memperluas AI-Powered Coaching dengan fitur baru dalam bahasa Inggris. Fitur ini dirancang untuk membantu para profesional berlatih keterampilan interpersonal yang penting di dunia kerja.

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk berlatih menghadapi berbagai skenario melalui interaksi berbasis teks atau suara. Misalnya seperti memberikan review kinerja, membahas keseimbangan kerja dan kehidupan, serta memberikan umpan balik.

Dengan adanya umpan balik personal dalam lingkungan virtual yang aman, pengguna diharapkan akan bisa lebih percaya diri dalam menghadapi percakapan penting di tempat kerja.

Di tengah pesatnya perkembangan AI, LinkedIn memandang bahwa tantangan dalam meningkatkan keterampilan semakin besar, sehingga investasi dalam Learning & Development (L&D) serta mobilitas internal menjadi sangat penting untuk mereka lakukan.

Hal ini sangat relevan di Indonesia, di mana 56% profesional HR mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber belajar yang disesuaikan, yang dapat menghambat mereka dalam menemukan dan mengembangkan talenta terbaik dari dalam organisasi.

"Kesenjangan keterampilan di Indonesia perlu diatasi dengan dua pendekatan. Perusahaan harus fokus merekrut berdasarkan keterampilan, sementara profesional perlu terus belajar. Seiring AI yang semakin membentuk dunia kerja, LinkedIn berkomitmen untuk terus mengembangkan solusi berbasis AI agar bisnis dan profesional bisa terhubung lebih cepat, mempercepat perekrutan, dan membuka peluang baru," kata kata Rohit Kalsy, Indonesia Country Lead di LinkedIn.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar