c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

30 April 2024

08:22 WIB

Kontroversi Warnai Kekalahan Timnas Indonesia U-23 Dari Uzbekistan

Kekalahan Indonesia lawan Uzbekistan sempat diwarnai sejumlah kontroversi video assistant referee (VAR) yang berdampak pada hasil pertandingan.

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Kontroversi Warnai Kekalahan Timnas Indonesia U-23 Dari Uzbekistan</p>
<p>Kontroversi Warnai Kekalahan Timnas Indonesia U-23 Dari Uzbekistan</p>

Laga Timnas Indonesia U-23 di Semifinal Piala Asia. PSSI

JAKARTA - Timnas Indonesia U-23 harus rela menelan kekalahan dua gol tanpa balas dari Uzbekistan U-23, pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 yang berlangsung malam tadi, Senin (29/4). Meski di atas kertas kualitas pemain memang tertinggal, kekalahan Indonesia ini sempat diwarnai sejumlah kontroversi video assistant referee (VAR) yang secara langsung berdampak pada hasil pertandingan.

Keunggulan kualitas Uzbekistan U-23 sudah terlihat sejak awal-awal pertandingan dimulai. Bahkan meski di laga itu, pelatih Timur Kapadze berani mengganti setidaknya enam pemain dari daftar line up yang diturunkan ketika berhasil mengalahkan Arab Saudi di perempat final. Termasuk bernai mencadangkan penyerang yang menjadi penentu kemenangan sebelumnya, Khusain Norchaev.

Dimotori gelandang asal klub CSKA Moscow, Rusia, Abbosbek Fayzullaev, Uzbekistan U-23 benar-benar mampu mengontrol jalannya laga sejak awal. Mereka seakan tak sedikitpun memberikan celah para pemain Timnas Indonesia U-23 untuk sekadar mencoba mengembangkan permainan di lini tengah.

Di saat yang sama, berkali-kali mereka berhasil menembus pertahanan Garuda Muda, membuat Ernando Ari harus jatuh bangun menjaga gawangnya tak kebobolan. Beruntung gempuran luar biasa tim asal Asia Tengah itu masih terus mampu dimentahkan para penggawa Timnas Indonesia U-23 di lini belakang.

Di tengah tekanan bertubi-tubi, Timnas Indonesia U-23 yang dimotori Ivan Jenner di lini tengah masih mencoba sesekali membalas serangan, seperti pada menit ke-27 ketika tusukan Witan Sulaeman di sisi kiri pertahanan lawan, membuatnya harus dijatuhkan oleh bek Uzbekistan U-23.

Jatuhnya Witan di ujung kotak penalti ini sempat melahirkan asa bagi Indonesia U-23, bisa mendapatkan hadiah penalti. Awalnya wasit hanya memberikan hadiah tendangan bebas, namunVAR memberikan tanda adanya kemungkinan tendangan penalti, karena kemungkinan jatuhnya Witan itu terjadi di dalam area kotak terlarang tersebut.

Namun setelah wasit Shen Yinhao asal China melihat tayangan VAR, kontroversi justru terjadi. Alih-alih tendangan penalti, wasit justru membatalkan hadiah tendangan bebas yang sebelumnya diberikan. Menggantinya dengan keputusan memberikan bola ke pemain Uzbekistan U-23.

Keputusan ini cukup memancing kontroversi, sebab jika merujuk pada aturan International Football Association Board (IFA), VAR hanya bisa digunakan untuk me-review keputusan memberikan penalti atau tidak. Namun tidak termasuk keputusan untuk membatalkan tendangan bebas.

Setelah kejadian itu, pertandingan kembali dilanjutkan dengan dominasi Uzbekistan U-23 yang masih terus terjadi. Bahkan mereka hampir mencetak gol pada menit ke-30 lewat tendangan keras Abdurauf Buriev dari luar kotak penalti, yang beruntungnya hanya menerpa tiang kiri gawang.

Hingga turun minum, skor tanpa gol masih menghiasi papan skor. Membuat pelatih Timur Kapadze seakan tak puas, dan langsung bergegas cepat memasukan dua pemain andalannya di awal babak kedua, yakni Jasurbek Jaloliddinov dan Khusain Norchaev.

Tak butuh waktu lama, masuknya dua pemain tersebut semakin membuat Uzbekistan U-23 mendominasi jalannya laga. Bahkan menciptakan tiga peluang beruntun, lewat  Zafarmurod Abdirakhmatov, Odilov dan Jaloliddinov sendiri.

Timnas Indonesia U-23 bukan tanpa peluang, bahkan sempat Muhammad Ferarri merobek gawang Uzbekistan U-23 pada menit ke-60, memanfaatkan skrimit yang terjadi di kotak penalti.

Tendangan keras pemain asal klub Persija Jakarta itu sempat membawa keunggulan, menghadirkan euforia suporter Timnas Indonesia U-23 di stadion maupun yang menonton di berbagai acara nobar (nonton bareng).

Sayang hanya sepersekian menit, euforia itu justru berbuah ketegangan. Ketika wasit VAR asal Thailand Sivakorn Pu-udom yang ada di ruangan, mengindikasikan terjadinya offside sebelum terjadinya gol.

Dalam satu sudut pandang kamera, sebelum terjadinya gol Ferarri, kaki Ramadan Sananta yang awalnya ingin mendapatkan bola memang terindikasi offside sangat tipis. Sehingga wasit utama Shen Yinhao, menganulir gol tersebut.

Keputusan itu menjadi kontroversi berikutnya. Sebab selain offside yang terjadi memang sangat tipis dan tidak benar-benar meyakinkan, keputusan diambil Shen Yinhao setelah wasit VAR Sivakorn Pu-udom hanya menunjukan tayangan review dari satu sudut pandang saja.

Banyak yang menilai, kaki Sananta tidak benar-benar melewati pemain Uzbekistan U-23, sebab badan lawan tersebut condong ke belakang dan sejajar dengan Sananta. Dalam beberapa foto dan video sudut pandang lain yang beredar pasca laga, memang terindikasi bahwa keputusan tersebut tidak sepenuhnya benar.

Bagaimanapun itu, secara tidak langsung keputusan wasit itu tampaknya berpengaruh pada konsentrasi pemain-pemain Timnas Indonesia U-23 di atas lapangan. Terbukti tujuh menit pasca kejadian tersebut, Uzbekistan U-23 akhirnya langsung berhasil memecah kebuntuan.

Lewat upaya Muhammadkodir Hamraliev yang melepaskan umpan terukur dari sisi kanan, dan disambut oleh Norchaev yang bisa menempatkan posisi di antara para pemain belakang Timnas Indonesia U-23 yang ada di dalam kotak penalti. 1-0 Uzbekistan U-23 unggul.

Keunggulan tersebut membuat juara Piala Asia U-23 tahun 2018 itu semakin nyaman mengontrol jalannya laga. Deretan peluang pun berhasil kembali mereka ciptakan. Di antaranya dua peluang yang membentur tiang, masing-masing oleh Fayzullaev dan Norchaev.

Di sisi lain, pelatih Shin Tae-yong yang tak mau begitu saja menyerah juga mencoba memasukan beberapa pemain pengganti untuk menambah kekuatan. Seperti dengan mengganti  Ramadan Sananta dengan penyerang lainnya, Jeam Kelly Sroyer.

Tetapi petaka justru terjadi pada menit ke-84, setelah kapten Rizky Ridho diberikan kartu merah langsung oleh wasit karena dianggap menendang lutut pemain Uzbekistan U-23. Keputusan yang diambil wasit setelah melihat tayangan ulang melalui VAR itu juga menjadi kontroversi lainnya.

Sebab jelas terlihat bahwa apa yang dilakukan Ridho itu merupakan ketidaksengajaan ketika dirinya menyapu bola. Ridho jelas hanya fokus menendang bola dan disaat yang sama ada pemain Jaloliddinov mendekat dan menekan ke arahnya. Tekanan itu membuat ayunan kaki Ridho setelah menendang mengenai lutut atau bagian atas kaki Jaloliddinov. Hal itu yang dinilai wasit membahayakan dan patut untuk di ganjar kartu merah langsung.

Seakan jatuh tertimpa tangga, keputusan kontroversial wasit Shen Yinhao memberikan kartu merah Ridho dan memberikan tendangan bebas itu, menjadi awal petaka gol kedua ke gawang Timnas Indonesia U-23.

Berawal dari tendangan bebas yang dieksekusi langsung oleh Jaloliddinov, bola berhasil ditepis Ernando Ari. Namun bola tepisannya langsung bisa disambar sundulan Abdukhodir Khusanov yang ternyata masih membentur tiang kanan gawang.

Sialnya bola hasil pantulan tiang gawang itu salah diantisipasi Pratama Arhan. pemain bernomor punggung 12 itu justru memotong bola yang seharusnya bisa ditangkap mudah Ernando Ari, sehingga bola justru melaju masuk ke gawang sendiri. 02 Timnas Indonesia U-23 tertinggal.

Uzbekistan U-23 yang sudah nyaman unggul dua gol, terlihat tak begitu berusaha keras untuk menambah gol. Di sisi Timnas Indonesia U-23 pun, tak banyak lagi yang bisa dilakukan, meski mencoba memasukan beberapa pemain pengganti, dan diberikan wasit waktu tambahan hingga 17 menit lamanya.

Skor 0-2 tersebut bertahan hingga wasit meniup peluit akhir laga. Membuat Timnas Indonesia U-23 dipastikan gagal melanjutkan kejutannya dengan lolos ke babak final Piala Asia U-23 2024 di debutnya.

Meski demikian, Timnas Indonesia U-23 masih akan melakoni satu laga lagi di Piala Asia U-23 2024 ini, yakni dalam laga perebutan juara ketiga melawan Irak U-23, yang di semifinal lainnya juga takluk dari Jepang dengan skor 0-2.





KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar