02 September 2024
15:36 WIB
Kontingen Merah Putih Dan Harapan Bangsa Di Paralimpiade 2024
Indonesia saat ini berada di posisi 47 dalam klasemen sementara, sebuah posisi yang lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Norwegia, Selandia Baru, atau Irlandia.
Penulis: Annisa Nur Jannah
Atlet boccia Indonesia Muhammad Bintang Satria Herlangga melempar bola saat bertanding melawan atlet Thailand dalam babak final BC2 perseorangan putra di South Paris Arena, Paris, Perancis, Minggu (1/9/2024). Antara Foto/Agung Wahyudi
JAKARTA - Kontingen Merah Putih menorehkan prestasi membanggakan di ajang Paralimpiade Paris 2024. Kita berhasil meraih total empat medali dan para atlet serta pendukung optimis bahwa perolehan medali ini akan terus bertambah seiring dengan berlangsungnya kompetisi.
Melansir laman Paralympic, Indonesia berhasil meraih 2 medali perak dan 2 medali perunggu hingga saat ini. Indonesia saat ini berada di posisi 47 dalam klasemen sementara, sebuah posisi yang lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Norwegia, Selandia Baru, Irlandia, Hong Kong, Kazakhstan, Latvia, dan Austria.
Di antara negara-negara Asia Tenggara yang turut serta dalam ajang ini, Indonesia juga mencatatkan posisi lebih baik dibandingkan dengan Malaysia, menunjukkan performa yang sangat kompetitif di tingkat regional maupun internasional.
Medali Perunggu dari Cabor Boccia
Atlet Boccia Indonesia, Muhamad Afrizal Syafa, menjadi pahlawan dengan menyumbangkan medali ketiga untuk Merah Putih. Berlaga di nomor individu putra BC1, Afrizal tampil luar biasa dan berhasil meraih medali perunggu setelah mengalahkan wakil Britania Raya dengan skor 5-3.
Kemenangan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya, tetapi juga mengangkat moral tim Indonesia di Paralimpiade.
Perak untuk Indonesia
Prestasi lainnya datang dari Muhammad Bintang Satria Herlangga yang juga berkompetisi di cabang olahraga Boccia. Bertanding di nomor individual putra BC2, Bintang berhasil meraih medali perak setelah menampilkan performa terbaiknya di final.
Meskipun tidak berhasil merebut emas, medali perak ini tetap menjadi pencapaian yang luar biasa dan semakin mempertegas posisi Indonesia di kancah olahraga disabilitas dunia.
Peluang Emas di Bulu Tangkis
Kontingen Indonesia masih memiliki peluang besar untuk menambah medali, terutama dari cabang bulu tangkis. Pada 2 September 2024, para penggemar olahraga akan menyaksikan all Indonesian final di nomor ganda campuran, di mana pasangan Hikmat Ramdani & Leani Ratri Oktila akan bertemu dengan Fredy Setiawan & Sadiyah Khalimatus.
Pertemuan ini memastikan bahwa Indonesia akan membawa pulang medali emas dan perak di nomor ini, sebuah pencapaian yang sangat ditunggu-tunggu.
Di nomor ganda campuran lainnya, pasangan Subhan & Rina Marlina akan berjuang memperebutkan medali perunggu melawan pasangan India, Sivarajan Solaimalai & Nithya Sre Sumathy Sivan. Sementara itu, di nomor tunggal putri, Khalimatus Sadiyah juga akan berupaya merebut medali perunggu dalam pertandingan melawan Helle Sofie Sagoey dari Norwegia.
Laga Krusial di Tunggal Putri dan Putra
Tidak hanya di sektor ganda, Indonesia juga mengincar medali di nomor tunggal bulu tangkis. Leani Ratri Oktila, salah satu bintang bulu tangkis Indonesia, akan bertanding untuk memperebutkan medali emas melawan He Fang Cheng. Di sektor putri lainnya, Lina Marlina akan berhadapan dengan Nithya Sre Sumathy Sivan untuk memperebutkan medali perunggu, menjadikan cabang bulu tangkis sebagai salah satu lumbung medali bagi Indonesia.
Di sektor putra, Suryo Nugroho memiliki peluang besar untuk meraih medali emas setelah lolos ke final dan akan berhadapan dengan atlet Malaysia, Liek Hou Cheah. Selain itu, perebutan medali perunggu juga akan menjadi ajang pembuktian bagi Dheva Anrimusthi yang akan melawan Muhammad Fareez Anuar, serta Fredy Setiawan yang akan bertanding melawan Sukant Kadam dari India.
Dengan pencapaian telah diraih dan peluang yang masih terbuka, kontingen Indonesia menunjukkan optimisme tinggi bahwa jumlah medali yang akan dibawa pulang dari Paralimpiade Paris 2024 ini masih bisa bertambah. Dukungan dari seluruh rakyat Indonesia menjadi dorongan moral yang sangat dibutuhkan oleh para atlet untuk terus berjuang dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.