10 Desember 2024
21:00 WIB
Komitmen AS-Indonesia Konservasi Orangutan
Keberhasilan konservasi orangutan di Indonesia membutuhkan kolaborasi aktif antara bisnis swasta, pemerintah daerah, dan masyarakat, terutama yang berlokasi di dekat kawasan hutan.
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Satrio Wicaksono
Simposium Orangutan: Mendorong Upaya Konservasi Orangutan di Indonesia. Ist
JAKARTA - Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) kembali menekankan komitmennya untuk mendukung langkah konservasi spesies orangutan di Indonesia, dengan menggelar "Simposium Orangutan: Mendorong Upaya Konservasi Orangutan di Indonesia" di Jakarta, Selasa (10/12).
Digelar bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan Indonesia, acara ini menghadirkan para pemangku kepentingan dari sektor publik dan swasta, akademisi, dan organisasi yang bergerak di bidang konservasi keanekaragaman hayati yang memiliki tujuan sama, memajukan strategi konservasi orangutan.
Direktur Misi USAID Indonesia, Jeff Cohen mengatakan, lewat simposium ini, pihaknya mencoba terus mendorong sektor swasta, masyarakat sipil, dan organisasi nonpemerintah untuk mau bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam menjaga populasi orangutan dan habitatnya.
Karena bagaimanapun, keberhasilan konservasi orangutan di Indonesia membutuhkan kolaborasi aktif antara bisnis swasta, pemerintah daerah, dan masyarakat, terutama yang berlokasi di dekat kawasan hutan.
"Amerika Serikat berkomitmen untuk melindungi spesies orangutan ikonik Indonesia melalui kemitraan yang kuat," kata Jeff Cohen.
Simposium ini juga merupakan langkah penting dalam komitmen USAID untuk mendukung Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030 pemerintah Indonesia, yang mencakup konservasi orangutan.
Sebagai bagian dari komitmen yang lebih luas terhadap pengelolaan sumber daya alam, sejak 2001, Amerika Serikat sendiri telah menginvestasikan lebih dari US$50 juta melalui USAID untuk melindungi orangutan Indonesia dan habitatnya. Di mana hasilnya, kemitraan AS dengan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk melestarikan dan melindungi hutan tropis Indonesia telah melindungi 6,5 juta hektar habitat orangutan.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem di Kementerian Kehutanan, Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko juga menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif dalam melindungi keanekaragaman hayati Indonesia, yang ujungnya juga akan berkontribusi pada pengurangan perdagangan satwa liar. Karena itu, simposium ini menjadi penting sebagai langkah awal untuk menguatkan kolaborasi itu semua.
"Kami berharap melalui simposium ini, kita dapat mengidentifikasi insentif inovatif untuk mendorong dan mengimplementasikan strategi konkret untuk melindungi orangutan dan spesies dilindungi lainnya," kata Satyawan.
Sebagai salah satu negara dengan hutan hujan tropis terbesar di dunia, Indonesia adalah rumah bagi populasi primata paling beragam di dunia. Di mana 70% spesies primata yang terancam punah ada di Indonesia, termasuk tiga di antaranya adalah spesies orangutan asli Indonesia: Pongo abelii (orangutan Sumatera), Pongo tapanuliensis (orangutan Tapanuli), dan Pongo pygmaeus (orangutan Kalimantan), yang diperkirakan kini hanya tinggal berjumlah 70.000 satwa saja.