c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

24 Oktober 2025

19:12 WIB

Kiat Kelola Rasa Panik Yang Datang Tiba-tiba

Terkadang seseorang mengalami kondisi panik secara mendadak dengan berbagai penyebab. Bagaimana cara mengatasinya?

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Kiat Kelola Rasa Panik Yang Datang Tiba-tiba</p>
<p>Kiat Kelola Rasa Panik Yang Datang Tiba-tiba</p>

Ilustrasi seorang wanita sedang panik saat mengerjakan tugas. Foto: Freepik.

JAKARTA - Setiap orang punya cara berbeda dalam menghadapi tekanan. Namun, ada sebagian orang yang cenderung mudah panik, bahkan untuk hal-hal kecil sekalipun. 

Ketika panik, detak jantung akan terasa lebih cepat, napas menjadi pendek, dan tubuh seolah masuk ke mode siaga tanpa alasan yang jelas. Menurut Irma Gustiana, psikolog anak, remaja, dan keluarga, kecenderungan untuk mudah panik sering kali berakar dari pengalaman masa lalu.

"Kalau dari pengalaman aku, kebanyakan orang yang datang ini adalah respons trauma. Misalnya, dulu sering didoktrin harus selalu sempurna, sehingga otak terbiasa berada dalam keadaan siaga,” ujar Irma di Jakarta.

Kondisi itu membuat seseorang merasa seolah dirinya sedang menghadapi ancaman, padahal sebenarnya tidak. Jika dibiarkan, kebiasaan panik berlebihan bisa berkembang menjadi gangguan kecemasan atau bahkan memengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan.

"Kalau itu sudah jadi gangguan, fungsi tubuh dan pikiran bisa jadi tidak optimal,” tambahnya.

Lantas, ketika rasa panik mulai muncul, hal pertama yang bisa dilakukan adalah berbicara dengan diri sendiri secara lembut dan menenangkan.

"Katakan pada diri sendiri, nggak apa-apa kok, semua bisa dilewati. Karena kalau kita melawan panik dengan panik, justru tubuh akan makin tegang,” jelasnya.

Selain berbicara dengan diri sendiri, penting juga untuk mengambil jeda dan bernapas perlahan. Tarik napas dalam-dalam, lalu hembuskan dengan perlahan. 

Cara sederhana ini membantu memberi sinyal pada tubuh bahwa situasi aman dan tidak perlu terus waspada. Bahkan, bagi sebagian orang, sentuhan fisik lembut atau healing touch juga bisa membantu.

"Misalnya, letakkan tangan di dada atau peluk diri sendiri sambil mengatakan kalimat menenangkan seperti its okay, pasti bisa dilewati,” kata Irma.

Ia juga merekomendasikan penggunaan aromaterapi untuk membantu menenangkan diri. Menurutnya, indra penciuman itu sangat berpengaruh. Saat mencium aroma yang menenangkan, bagian otak yang mengatur emosi juga ikut relaks.

Irma menegaskan bahwa rasa panik sesekali adalah hal yang manusiawi. Namun, jika muncul terlalu sering dan mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.

"Tubuh dan pikiran kita butuh diajak kerja sama, bukan dilawan. Dengan mengenali, menerima, dan menenangkan diri, rasa panik bisa dikelola dengan lebih sehat,” tutup Irma.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar