03 Oktober 2025
16:26 WIB
Kenalan Dengan Hiu Berjalan Halmahera, Biota Baru Di Sea World Ancol
Sea World Ancol bekerjasama dengan BRIN menghadirkan hiu berjalan Halmahera, spesies endemik dari Maluku Utara yang berstatus hampir terancam punah.
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Andesta Herli Wijaya
Hiu berjalan Halmahera memiliki corak dan cara bergerak yang unik. Dok: Ancol.
JAKARTA - Akhir pekan sering dimanfaatkan banyak orang untuk liburan singkat bersama keluarga. Bagi warga di Jakarta, liburan tak harus selalu keluar kota, ada banyak pilihan destinasi menarik di Jakarta yang bisa jadi tempat melepas penat sekaligus menambah pengalaman seru.
Salah satunya Sea World Ancol. Tahun ini ada penghuni baru dan unik untuk dilihat lebih dekat, yaitu hiu berjalan Halmahera (Hemiscyllium halmahera). Hiu berjalan ini merupakan spesies hiu endemik dari Maluku Utara yang berstatus hampir terancam menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Spesies ini terkenal karena cara bergeraknya yang unik, seolah-olah berjalan di dasar laut dengan sirip dada dan sirip perutnya. Tubuhnya bermotif bintik hitam kontras di atas warna cokelat kekuningan, membuatnya pandai berkamuflase di antara karang.
Meski termasuk hiu, jenis ini berukuran kecil, jinak, dan tidak berbahaya bagi manusia. Kehadiran Hiu Berjalan Halmahera semakin istimewa karena bertepatan dengan ulang tahun Sea World Ancol yang ke-33.
"Hiu Berjalan Halmahera adalah bukti nyata betapa uniknya biodiversitas laut Indonesia. Di usia ke-33 tahun, kami ingin menegaskan bahwa Sea World Ancol menjadi pusat pembelajaran dan konservasi yang berkelanjutan," ujar Eddy Prastiyo, Direktur Operasional PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dalam keterangannya.
Baca juga: Destinasi Sport Tourism Untuk Liburan Aktif Di Jakarta Hingga Bali
Hiu berjalan Halmahera di alam kini terus terancam. Ancaman utama terhadap kelangsungan hidup hiu halmahera berasal dari degradasi habitat yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Pertambangan emas skala besar di sekitar Teluk Kao dengan luas eksplorasi mencapai lebih dari 1,6 juta hektar, berpotensi mencemari perairan dengan logam berat seperti merkuri.
Selain itu, spesies ini memiliki distribusi geografis yang sangat terbatas, hanya sekitar 14.446 km yang membuatnya rentan terhadap perubahan lingkungan dan penurunan populasi. Ditambah dengan tingkat reproduksi yang rendah hanya menghasilkan dua butir telur per induk setiap tahunnya populasi hiu halmahera sulit pulih jika terjadi penurunan jumlah.
Saat ini, jumlah pasti di alam liar belum diketahui secara pasti. Namun, dengan status konservasi yang hampir terancam sangat penting untuk segera melakukan upaya perlindungan dan konservasi untuk memastikan kelangsungan hidup spesies unik ini. Kehadiran hiu unik di Sea World ini merupakan hasil program penelitian konservasi bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sekaligus bagian dari upaya pengembangbiakan terkontrol untuk menjaga kelestariannya.
Nah, bagi Anda yang sedang mencari destinasi akhir pekan seru sekaligus edukatif, inilah saat yang tepat untuk mengenal lebih dekat Hiu Berjalan Halmahera yang dilindungi.