16 Oktober 2024
12:13 WIB
Kemenparekraf Luncurkan Masterplan Pengembangan 4 Destinasi Wisata
Sebagai upaya untuk mendukung pengembangan wisata di destinasi super prioritas, Kemenparekraf meluncurkan masterplan yang bisa dijadikan acuan mewujudkan wisata berkualitas dan berkelanjutan.
Penulis: Siti Nur Arifa
Editor: Satrio Wicaksono
Pulau Dodola, Kabupaten Pulau Morotai. Sumber foto: wonderful.pulaumorotaikab.go.id
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan dokumen rencana induk (masterplan) pengembangan empat destinasi wisata yang masuk dalam kawasan destinasi prioritas.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, masterplan daya tarik wisata tersebut telah disusun sejak Mei 2024 dengan melibatkan berbagao pihak terkait. Harapannya, dokumen ini bisa dijadikan acuan bagi pemerintah daerah untuk mewujudkan destinasi wisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
"Harapan kita untuk terus mengembangkan masterplan ini, dan saya mengapresiasi tim tenaga ahli dari Universitas Sam Ratulangi Manado, Universitas Katolik De La Salle Manado, Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat, dan P2Par ITB, serta pemerintah daerah dan pihak swasta yang berkontribusi dalam penyusunan masterplan ini," ujar Sandi.
4 Destinasi Wisata Prioritas
Adapun destinasi wisata yang akan dikembangkan berdasarkan masterplan terdiri dari Air Terjun Tekaan Telu di Kota Tomohon yang merupakan penyangga Destinasi Super Prioritas (DSP) Likupang; Cemara Siu Geopark Rinjani di Kabupaten Lombok Timur yang mendukung DSP Mandalika.
Selain itu, ada pula Pulau Dodola di Kabupaten Pulau Morotai yang merupakan bagian dari Destinasi Prioritas Morotai; serta Pulau Kumala di Kabupaten Kutai Kartanegara yang merupakan wilayah penyangga IKN.
Membahas lebih detail mengenai dua dari empat destinasi di atas, pengembangan Cemara Siu di Sembalun diharapkan dapat membantu dalam mengembangkan wisata dengan berkelanjutan serta berbasis alam.
"Karena Rinjani adalah bagian dari Geopark, tentu pengembangan pariwisata berbasis alam, berbasis budaya ini sevisi dengan Geopark Gunung Rinjani, kami berkomitmen untuk langsung memanfaatkan masterplan itu untuk mengembangkan fasilitas wisata di Cemara Siu," ujar Pj. Bupati Lombok Timur, Muhammad Juaini Taofik.
Sementara itu di Kota Tomohon, masterplan yang disiapkan adalah Rencana Induk Pengembangan Air Terjun Teka'an Telu untuk menjadi panduan strategis yang mencakup aspek pengembangan atraksi, infrastruktur, promosi, pengembangan sumber daya, dan pemberdayaan masyarakat di sekitar destinasi wisata.
Pj. Wali Kota Tomohon, Fereydy Kaligis, mengaku optimistis bahwa rencana ini dapat membuat Tomohon lebih berfokus dalam pengembangan wisata lokal dan kolaborasi lintas sektoral.
"Kami berencana agar Kota Tomohon lebih ramah di destinasi wisata, ramah lingkungan dan berkelanjutan dan ramah untuk para disabilitas. Karena kami merencanakan apabila struktur tanah memungkinkan, akan membuat kereta gantung, sehingga para penderita disabilitas bisa menikmati alam ciptaan Tuhan begitu pula dengan para lansia," pungkasnya.