c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

01 Oktober 2025

12:23 WIB

Kelelahan Jadi Komplikasi Lanjutan Pasca Infeksi Dengue

Tidak sedikit pasien yang merasa lelah berkepanjangan, bahkan sampai berbulan-bulan setelah dinyatakan sembuh dari infeksi dengue atau DBD.

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p id="isPasted">Kelelahan Jadi Komplikasi Lanjutan Pasca Infeksi Dengue</p>
<p id="isPasted">Kelelahan Jadi Komplikasi Lanjutan Pasca Infeksi Dengue</p>

Pasien anak penderita demam berdarah dengue (DBD) menjalani perawatan di RSUD Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah, Senin (5/2/2024). Antara Foto/Yusuf Nugroho

JAKARTA - Banyak orang mengira bahwa infeksi dengue akan benar-benar selesai begitu demam turun, kondisi tubuh membaik, dan jumlah trombosit darah berangsur normal. Namun, tidak sedikit pasien yang masih merasakan keluhan berhari-hari, sampai berbulan-bulan setelah dinyatakan sembuh dari infeksi dengue.

Salah satu keluhan yang paling banyak dirasakan pasca infeksi dengue adalah kelelahan berkepanjangan, yang membuat aktivitas sehari-hari terasa lebih berat dari biasanya. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Principal Investigator Site Jakarta, dr. Nina Dwi Putri.

"Di beberapa laporan setelah infeksi dengue yang paling sering terjadi adalah seperti pasca infeksi covid-19, yakni lelah berkepanjangan. Jadi badannya lemas, mau kerja rasanya lelah dan kondisi ini bisa berlangsung agak lama, bahkan sampai bulanan," kata dr. Nina.

Tidak hanya kelelahan, dr. Nina juga menambahkan bahwa pasca infeksi dengue seseorang berisiko terkena penyakit autoimun, seperti penyakit lupus (systemic lupus erythematosus) dan multiple sclerosis. 

Hal ini dibuktikan melalui sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Infection pada 2018 lalu yang menunjukkan bahwa dengue meningkatkan risiko seseorang memiliki penyakit autoimun.

"Ada beberapa laporan yang menyebutkan infeksi dengue dapat menyebabkan komplikasi penyakit seperti autoimun pada dewasa. Begitupun juga insiden stroke, tetapi laporannya masih sangat jarang untuk itu. Pasca dengue yang paling sering masih kelelahan berkepanjangan karena seperti penyakit akibat virus pada umumnya, dengue bisa sebabkan keluhan jangka panjang," lanjut dr. Nina.

Dengue sendiri merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus (DENV) yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus betina yang terinfeksi. 

Pada sebagian orang, dengue sering kali tidak menampakkan gejala atau hanya berupa gejala ringan, seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri badan, nyeri sendi, mual, muntah, dan ruam pada kulit.

Virus dengue sendiri terdiri dari empat jenis atau serotipe. Maka itu, seseorang dapat terinfeksi virus dengue lebih dari satu kali dan infeksi kedua dapat meningkatkan risiko gejala yang lebih parah. Infeksi dengue pun masih menjadi beban yang signifikan bagi masyarakat di seluruh dunia.

Insiden dengue bahkan meningkat secara signifikan di seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhir. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kasus infeksi dengue meningkat menjadi 14,6 juta pada 2024, setelah sebelumnya hanya 505.430 kasus pada tahun 2000. 

Bahkan data terbaru tentang prevalensi dengue memperkirakan bahwa 5,6 miliar orang berisiko terinfeksi dengue dan arbovirus lainnya.

Sementara di Indonesia, laporan Kementerian Kesehatan RI mencatat sampai dengan 22 September 2025, ada sekitar 115.138 kasus dengue secara nasional dengan menyumbang 479 kematian.

Meskipun tidak ada obat yang spesifik dapat menyembuhkan infeksi dengue, tetapi pasien dapat sembuh dengan istirahat yang cukup, minum banyak cairan, dan mengonsumsi obat pereda nyeri dan demam untuk meringankan gejala yang timbul.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar