c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

17 Desember 2024

19:20 WIB

Kawasan Wisata Malioboro Dilengkap Alat Pacu Jantung

Pemerintah Kota Yogyakarta menyiapkan alat pacu jantung Automatic External Defibrillator (AED) di kawasan wisata, untuk tahap pertama ini disediakan di tiga titik kawasan Malioboro.   

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Kawasan Wisata Malioboro Dilengkap Alat Pacu Jantung</p>
<p>Kawasan Wisata Malioboro Dilengkap Alat Pacu Jantung</p>

Ilustrasi papan petunjuk arah di Malioboro menggunakan bahasa Jawa. Shutterstock/dok

JAKARTA - Salah satu faktor pendukung utama dalam sektor kepariwisataan adalah pertolongan medis. Hal inilah yang kemudian diinisiasi oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dengan menyiapkan alat pacu jantung Automatic External Defibrillator (AED) di kawasan wisata. Ini menjadi sarana pertolongan pertama jika didapati adanya wisatawan atau warga yang mengalami henti jantung mendadak.

"Karena kita kota wisata, kami menyediakan AED di pusat wisatawan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, dikutip dari Antara, Selasa (17/12).

Pada tahap awal, Pemkot Yogyakarta menyediakan AED di tiga titik kawasan Malioboro, yakni di Teras Malioboro 2, Plaza Malioboro, dan Teras Malioboro 1.

Dia menjelaskan, AED merupakan perangkat portabel yang berfungsi menganalisis irama jantung secara otomatis, dan memberikan sengatan listrik melalui dada ke jantung untuk mengembalikan irama jantung jika diperlukan. Alat ini digunakan sebagai pertolongan pertama bagi seseorang yang mengalami henti jantung mendadak.

"Ini sebetulnya untuk mempercepat penanganan bantuan hidup dasar karena waktunya krusial. Kalau semakin cepat tertolong, semakin baik," ujar Emma.

Teknis penggunaan AED dilakukan oleh relawan atau masyarakat sekitar titik AED dengan dipandu petugas Public Service Center (PSC) 119 Yogya Emergency Service (YES).

Saat ini, pihaknya sedang berproses melatih relawan atau masyarakat sekitar terkait bantuan dasar hidup dan penggunaan AED, termasuk untuk petugas keamanan di sekitar titik AED.

"Jika ada wisatawan atau warga mengalami henti jantung, paling tidak relawan bisa memberikan pertolongan pertama walaupun harus telepon ke PSC 119. Jadi nanti dipandu petugas PSC 119 dan petugas akan datang menangani dan mengevakuasi untuk penanganan lebih lanjut," katanya.

Selain di kawasan Malioboro, menurut dia, penyediaan AED bakal ditambah di kawasan wisata lain seperti Tugu dan Alun-Alun Yogyakarta.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Layanan Public Safety Center (PSC) 119 Yogyakarta, Dadan Andriyanto mengatakan, pelatihan penggunaan AED telah menyasar para petugas keamanan di Plaza Malioboro dan Teras Malioboro 1. Menurut Dadan, tidak ada penyediaan posko untuk penyiagaan AED sebab konsepnya adalah public access dan bersifat portabel.

"Dengan adanya konsep ini, korban henti jantung bisa mendapatkan penanganan cepat oleh orang yang berada di sekitar korban. Memungkinkan untuk dilakukan defibrilasi segera di lokasi kejadian, oleh penolong yang sudah terlatih," ujar dia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar