c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

02 Juli 2024

12:12 WIB

Kapan Usia Terbaik Sunat Anak?

Sebenarnya tidak batasan usia untuk sunat atau khitan pada anak. Bahkan belakangan semakin banyak orang tua yang melakukan sunat anak laki-lakinya sejak dini, termasuk sebelum berusia satu tahun. 

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Kapan Usia Terbaik Sunat Anak?</p>
<p>Kapan Usia Terbaik Sunat Anak?</p>

Ilustrasi sunat. ANTARA/Lia Wanadriani Santosa. 

JAKARTA - Di musim libur sekolah seperti ini, biasanya orang tua yang memiliki anak laki-laki umumnya akan berniat untuk melakukan khitan, sunat, atau secara medis dikenal dengan istilah sirkumsisi. Tidak hanya berkaitan dengan keagamaan atau adat istiadat dari budaya tertentu, khitan memiliki beberapa manfaat bagi pria.

Mulai dari menurunkan risiko terjadinya infeksi pada saluran kemih, menjaga agar tidak terjadi balanitis dan balanopostitis, dan mencegah terjadinya fimosis dan paraphimosisi atau keadaan ketika kulup tidak bisa ditarik kembali dan terjebak di sekitar ujung penis. Namun, benarkah usia sekolah dasar merupakan usia terbaik untuk melakukan sirkumsisi?

Menjawab hal ini, dokter spesialis bedah anak, dr. Yessi Eldiyani, mengatakan kalau dari sisi medis sebenarnya tidak ada usia tertentu yang dipandang terbaik untuk melakukan prosedur khitan. Jika tidak ada masalah atau indikasi medis tertentu, sunat bahkan dilakukan kapan saja.

"Bahkan saat ini semakin banyak orang tua yang tidak segan membawa anaknya untuk dikhitan sejak dini, bahkan sebelum anak berusia satu tahun. Manfaat yang didapat dengan khitan yang dilakukan ketika bayi pun tidak jauh berbeda pada anak usia sekolah," jelas dr. Yessi.

Perbedaannya hanya pada penggunaan anestesi, pada pasien bayi dapat sedikit lebih sedikit dibandingkan dengan anak yang berusia lebih besar. Itu karena saat masih bayi, anak belum banyak bergerak sehingga proses penyembuhan pun dapat lebih cepat. Meski begitu, risiko khitan saat bayi, usia balita, hingga usia sekolah relatif sama.

Namun perlu diperhatikan setelah tindakan khitan pasien akan mengalami beberapa reaksi tertentu, seperti rasa ngilu pada kepala penis. Hal tersebut disebut wajar terjadi karena setelah sirkumsisi kepala penis menjadi lebih sensitif terhadap sentuhan atau ketika kontak dengan celana dalam.

"Rasa ngilu tersebut akan berangsur-angsur berkurang dalam kurun waktu dua hingga empat minggu. Maka dari itu, pasien disarankan untuk menggunakan celana dalam yang lebih longgar atau celana dalam sunat. Selesai berkemih pun jangan lupa dibersihkan pada dengan tisu atau kasa pada tiga hari pertama," lanjut dr. Yessi.

Kurangi sejumlah aktivitas tertentu seperti naik sepeda, naik motor, atau menunggang kuda untuk mengurangi gesekan antara luka khitan dengan sadel pada minggu pertama setelah khitan. Dengan demikian, proses penyembuhan setelah sunat pun bisa berlangsung lancar tanpa masalah.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar