03 Februari 2025
20:18 WIB
Kampung Asei Besar, Sentra Lukisan Kulit Kayu Di Papua
Kampung Asei Besar, di Distrik Sentani Timur,Papua menjadi sentra penghasil lukisan kulit kayu yang memiliki nilai seni dan budaya tinggi yang diolah secara tradisional.
Editor: Satrio Wicaksono
Dewa Wisata Kampung Asei Besar, Distrik Sentani Timur, Papua. Foto: jadesta.kemenparekraf.go.id
JAKARTA - Di Papua, ada sentra penghasil lukisan kulit kayu yang memiliki nilai seni dan budaya tinggi. Lokasinya ada di Kampung Asei Besar, di Distrik Sentani Timur.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Fred Modouw mengatakan seni lukisan ini telah diwariskan turun-temurun oleh masyarakat setempat. Menjadi bagian penting dari identitas budaya suku asli di daerah ini.
"Lukisan kulit kayu dari Kampung Asei Besar memiliki keunikan tersendiri, baik dari motif maupun teknik pembuatannya, yang membedakan dari seni lukis lainnya," katanya, seperti dilansir Antara, Senin (3/2).
Menurutnya, lukisan kulit kayu atau dalam bahasa Sentani disebut "Khombouw" ini, biasanya dibuat dengan menggunakan kulit kayu khas yang diolah secara tradisional. Proses pembuatannya melibatkan beberapa tahapan, mulai dari mengambil kulit kayu, mengeringkan, pewarnaan hingga memberi motif.
"Setiap motif yang dihasilkan memiliki makna filosofis yang erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat setempat, juga sebagai warisan budaya dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi," ujarnya.
Dia menjelaskan, banyak wisatawan dan kolektor seni dari dalam maupun luar negeri tertarik untuk membeli karya seni ini, sebagai oleh-oleh juga koleksi pribadi.
"Potensi ekonomi dari seni lukisan kulit kayu ini sangat besar, sehingga perlu terus dikembangkan dan dipromosikan," katanya lagi.
Dia menambahkan bahwa pemerintah terus mendukung para seniman lokal di Kampung Asei Besar, agar dapat mempertahankan dan mengembangkan karya seni lukisan kulit kayu ini.
"Salah satu upaya yang dilakukan yakni memperkenalkan seni lukisan kulit kayu ke pasar yang lebih luas, melalui berbagai pameran seni dan budaya," ujar Fred.