c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

23 April 2025

16:41 WIB

Jenazah Gitaris Seringai, Ricky Siahaan Akan Tiba Dari Jepang Besok

Ricky Siahaan pergi dalam usia 48 tahun, setelah menuntaskan tur Seringai. Kepergian Ricky meninggalkan duka mendalam bagi para sahabat.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Rendi Widodo

<p>Jenazah Gitaris Seringai, Ricky Siahaan Akan Tiba Dari Jepang Besok</p>
<p>Jenazah Gitaris Seringai, Ricky Siahaan Akan Tiba Dari Jepang Besok</p>

Gitaris Seringai, Ricky Siahaan (1976-2025).Instagram/Seringai

JAKARTA - Manajemen grup band Seringai mengumumkan proses pemulangan jenazah Ricky Siahaan dari Jepang telah berjalan. Jenazah sang gitaris dijadwalkan tiba di tanah air pada besok, Kamis (24/4) petang dan kemudian akan disemayamkan di Rumah Duka Sentosa RSPAD, Senen, Jakarta Pusat.

“Sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada sosok penting dalam sejarah dan perjalanan band ini, kami bersama keluarga, dengan dukungan penuh dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, telah menyusun rencana repatriasi jenazah almarhum ke Indonesia yang akan tiba pada Kamis petang, 24 April 2025,” ungkap Manajer Seringai, Wendi Putranto dalam keterangan tertulis, Rabu (23/4).

Jenazah Ricky Siahaan akhirnya akan disambut oleh keluarga dan kolega di Tanah Air, setelah serangkaian prosedur pemeriksaan dan pemulangan dilakukan di Jepang. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di San Diego Hills Memorial Parks, Kawarang, Jawa Barat pada Sabtu mendatang, terhitung seminggu sejak kematiannya diumumkan pada Sabtu (19/4) lalu.

Dalam keterangan resmi manajemen juga diumumakan perihal penyebab kematian Ricky Siahaan, yaitu karena serangan jantung. Gitaris yang turut membentuk band Seringai tersebut sebelumnya dikabarkan meninggal dunia secara mendadak tak lama setelah tampil bersama Seringai di Tokyo, Jepang.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas seluruh dukungan, bantuan, dan kemudahan yang diberikan oleh pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, serta kepada teman-teman dari Jepang dan Indonesia yang telah bahu-membahu membantu sejak kejadian hingga proses repatriasi jenazah berlangsung,” terang manajemen Seringai.

“Semangat, dedikasi, dan warisan musik Ricky Siahaan akan terus hidup dalam hati dan musik kami. Selalu, selalu, selamanya! Hormat kami, Atas nama keluarga dan Seringai,” lanjut mereka.

Penampilan Seringai di Jepang dalam rangkaian Gekiko Fest, yang menjadi bagian dari tur Seringai di wilayah Asia. Tur bertajuk “Wolves of East Asia Tour 2025” itu menyambangi negara Taiwan dan Jepang. Penampilan pada Sabtu Malam di tokyo adalah sesi terakhir dari rangkaian tur tersebut.

Ricky Siahaan pergi dalam usia 48 tahun, setelah menuntaskan tur Seringai. Kepergian Ricky meninggalkan duka mendalam bagi para sahabat, dan lebih lagi bagi para personel Seringai. kepergiannya meninggalkan ruang kosong di Seringai, di mana selama ini almarhum menjadi salah satu tulang-punggung produksi lagu-lagu mereka. Ricky adalah gitaris, riff master, sekaligus produser untuk album-album Seringai.

Ricky Siahaan yang menyandang nama lengkap Ricardo Bisuk Juara Siahaan, lahir di Tanjung Pandan, Belitung, 5 Mei 1976. Kiprah bermusiknya tercatat sejak tahun 1995, ketika membentuk band bernama Chapter 69 bersama Mahendra Desta dan Cliff Rompies yang di kemudian hari dikenal lewat Clubeighties.

Pada 1999, dia bergabung sebagai gitaris Stepforward, band hardcore asal Jakarta. Kemudian pada 2002, lewat aktivitas bermusiknya bersama Stepforward, Ricky bertemu dengan Arian. Bersama-sama, mereka membentuk band Seringai, yang formasinya kemudian diperkuat oleh Edy Khemod dan Sammy Bramantyo.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar