06 Desember 2023
09:42 WIB
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Jenama lokal AL.Dri.E berpartisipasi dalam pagelaran busana BRICS+ Fashion Summit di Moskow, Rusia. Berlangsung di Parking Gallery Zaryadye Park, desainer Aldrie Indrayana mencoba membawa koleksi yang berfokus pada konsumsi bertanggung jawab dan fesyen ramah lingkungan.
Ketika merancang koleksi busananya, Aldrie beralih menggunakan metode upcycling, di mana ia memodifikasi barang-barang bekas yang dapat digunakan kembali oleh pelanggan dan memberinya tampilan yang benar-benar baru. Keseluruhan koleksi, termasuk yang ditampilkan di BRICS+ Fashion Summit menampilkan nuansa grunge dan trendy gloom.
"Pada koleksi ini, kami turut mempresentasikan lebih banyak semburat warna gelap, humor yang suram, dan mengambil referensi dari gaya gotik," ungkap Aldrie dalam keterangannya.
Kendati mayoritas koleksi berwarna hitam, Aldrie memasangkannya dengan warna lain seperti putih, biru gelap, hijau, merah, oranye, pink, dan abu-abu. Tidak ketinggalan, ia juga memadukan koleksi yang terdiri dari atasan, bawahan, luaran, gaun, hingga vest, dengan wastra Nusantara seperti kain tenun.
Gaya yang cenderung multi-layered dan sedikit sembrono yang ditampilkan pada panggung catwalk dilengkapi dengan gaya rambut mewah, riasan berani, dan aksesoris unik. Bahkan, banyak model yang berjalan di atas catwalk tanpa alas kaki.
BRICS+ Fashion Summit sendiri merupakan ajang fesyen dunia yang menjadi tempat pertemuan delegasi dari 60 negara. Dari Asia Tenggara diwakili oleh enam delegasi, termasuk direktur Indonesia Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma, perancang busana Aldrie Indrayana, President of Malaysian Official Designers Association (MODA) Jay Ishak, founder Manila Fashion Week Baltazar Magallon, hingga Founder of the Association of Thai Silk and Culture Promotion Edward Kiti.
Konferensi ini mencakup beberapa hal, seperti program bisnis dengan 200 pembicara, Fashion Intensive Course dengan para profesor asal sekolah fesyen dari 15 negara, showroom B2B dengan 130 desainer yang berpartisipasi, pagelaran busana dari 11 negara, hingga festival film fesyen dalam World Fashion Shorts.