c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

29 Agustus 2024

16:11 WIB

Jejak Sejarah Paralimpiade  

Cikal bakal Paralimpiade dari terapi rehabilitasi yang dilakukan kepada para veteran dan korban Perang Dunia II, yang kemudian dikembangkan sebagai kompetisi yang lebih formal. 

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Jejak Sejarah Paralimpiade &nbsp;</p>
<p>Jejak Sejarah Paralimpiade &nbsp;</p>

Kontingen Indonesia berdefile dalam Upacara Pembukaan Paralimpiade Paris 2024 di Place de la Concorde dengan latar belakang Obelisque de Louxor (Obelisk Luxor) di Paris pada 28 Agustus 2024. (Antara/ AFP)

JAKARTA - Paralimpiade 2024 di Paris, Prancis, baru saja dimulai. Pesta olahraga internasional ini merupakan ajang multi-olahraga untuk para atlet penyandang disabilitas dari seluruh dunia.

Pembukaan Paralimpiade Paris 2024 berlangsung meriah, menjadi yang pertama kali diadakan di luar stadion. Atlet dari 168 delegasi berparade dalam upacara pembukaan di Place de la Concorde dan Champs-Elysees.

Sama seperti Olimpiade, Paralimpiade juga merupakan ajang olahraga paling bergengsi di dunia. Atlet-atlet penyandang disabilitas terbaik akan bersaing untuk meraih medali emas. 

Paralimpiade Paris 2024 dijadwalkan berlangsung selama 11 hari, dari Rabu 28 Agustus hingga Minggu 8 September. Paralimpiade di Paris ini melibatkan sekitar 4.400 atlet yang berkompetisi dalam 22 cabang olahraga.

Selisik Sejarah Paralimpiade 
Menurut laman resmi Paralympic, ajang olahraga bagi atlet penyandang disabilitas memiliki sejarah panjang, lebih dari 100 tahun yang lalu. Pada tahun 1888, klub olahraga pertama untuk tuna rungu sudah didirikan di Berlin, Jerman. 

Meski begitu, olahraga untuk penyandang disabilitas pada masa itu masih berjalan secara sporadis dan belum terstruktur dengan baik. Perkembangannya baru terjadi setelah Perang Dunia II, ketika muncul kesadaran global untuk mendukung veteran perang dan warga sipil yang terluka. 

Pada tahun 1944, atas permintaan Pemerintah Inggris, Dr. Ludwig Guttmann membuka pusat cedera tulang belakang di Rumah Sakit Stoke Mandeville, sekitar 60 kilometer di utara London, Inggris. Di sana, olahraga rekreasi mulai rutin diperkenalkan untuk membantu rehabilitasi pasien penyandang disabilitas.

Seiring berjalannya waktu, kegiatan olahraga yang awalnya bersifat rekreasi mulai berubah menjadi kompetisi lebih serius. Dr. Guttmann melihat potensi besar dalam olahraga bagi penyandang disabilitas dan mulai memfokuskan usahanya untuk mengembangkan kompetisi yang lebih formal.

Pada 29 Juli 1948, bertepatan dengan upacara pembukaan Olimpiade London, Dr. Guttmann menyelenggarakan kompetisi pertama untuk atlet kursi roda yang dikenal sebagai Stoke Mandeville Games. Kompetisi ini diikuti oleh 16 pria dan wanita berkursi roda yang bertanding dalam cabang olahraga panahan. 

Stoke Mandeville Games menjadi tonggak penting dalam sejarah, menandai awal dari Paralimpiade modern. Kompetisi ini semakin berkembang dan menarik perhatian internasional, terutama setelah mantan prajurit dari Belanda bergabung pada tahun 1952. 

Gerakan ini kemudian dikenal sebagai Olimpiade Internasional Stoke Mandeville. Pada tahun 1960, ajang ini berubah menjadi Paralimpiade dan untuk pertama kalinya digelar di Roma, Italia. 

Paralimpiade Roma 1960 diikuti oleh 400 atlet dari 23 negara, sebuah pencapaian luar biasa yang menandai awal mula Paralimpiade sebagai ajang olahraga internasional yang signifikan. Empat tahun kemudian, pada tahun 1976, Paralimpiade Musim Dingin pertama dalam sejarah digelar di Swedia. 

Sejak tahun 1960 hingga 1980, ajang ini dikenal dengan International Stoke Mandeville Games. Barulah sejak Olimpiade tahun 1984, Paralympic Games secara resmi digunakan dan disetujui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Sejak saat itu, baik Paralimpiade Musim Panas maupun Musim Dingin diadakan setiap empat tahun, seiring dengan perkembangan Paralimpiade menjadi salah satu ajang olahraga paling bergengsi di dunia. Hal ini menjadi bagian untuk merayakan kemampuan dan dedikasi atlet penyandang disabilitas dari seluruh penjuru dunia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar