c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

18 Oktober 2024

10:56 WIB

Jangan Keliru, Menstruasi Bukan Menjadi Indikator Utama Kehamilan

Saat hamil bisa jadi haid muncul sebagai tanda residual bleeding, kondisi di mana keluarnya darah dari vagina selama masa kehamilan

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Jangan Keliru, Menstruasi Bukan Menjadi Indikator Utama Kehamilan</p>
<p>Jangan Keliru, Menstruasi Bukan Menjadi Indikator Utama Kehamilan</p>

Ilustrasi tanggal siklus menstruasi. Freepik

JAKARTA - Ketika membicarakan mengenai menstruasi dan kehamilan, ini adalah dua hal yang saling berkaitan. Jika wanita tidak menstruasi, biasanya mereka akan curiga akan terjadi kehamilan. Padahal menstruasi bukan indikator utama kehamilan.

Hal tersebut diucapkan oleh Ketua Umum PP IBI (Ikatan Bidan Indonesia) dr. Ade Jubaedah. Dia memaparkannya berdasarkan cerita viral beberapa waktu lalu di media sosial, mengenai seorang wanita yang tiba-tiba saja melahirkan tanpa memperlihatkan tanda-tanda kehamilan. Salah satunya masih munculnya menstruasi.

"Kehamilan itu bukan ditandai dengan tidak haid saja, mungkin haid yang muncul sedikit-sedikit itu adalah tanda-tanda residual bleeding. Jadi sebenarnya dia sedang hamil," ucap dr. Ade dalam acara Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) IBI 2024 di Jakarta, Kamis (17/10).

Residual bleeding sendiri merupakan kondisi keluarnya darah dari vagina selama kehamilan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Residual bleeding paling banyak terjadi proses implantasi, yakni ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding dalam uterus atau rahim.

Selain itu, residual bleeding saat kehamilan juga bisa terjadi akibat munculnya perubahan hormonal. Kondisi tersebut dapat menyebabkan sel-sel pada serviks mengalami perubahan, sehingga menjadi lebih mudah mengalami pendarahan yang dikira menstruasi. Akibatnya, seseorang pun tidak menyadari dirinya sedang hamil.

"Makanya penting edukasi bagaimana mengetahui tanda-tanda kehamilan, semisal adanya mual muntah di pagi hari atau morning sickness, pembesaran rahim, dan lainnya, selain tidak datang haid. Kalau sudah muncul tanda-tanda itu, segera periksakan ke tenaga medis terdekat," dr. Ade menimpali.

Pemeriksaan diri saat kehamilan penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin. Jika terjadi sesuatu pada kehamilan, tenaga medis pun bisa segera melakukan rujukan atau tindakan. Dengan demikian, ibu hamil dapat benar-benar sehat, kehamilan aman dan nyaman, ibu sehat, serta bayinya pun bisa dilahirkan dengan selamat.

Data Sensus Penduduk 2020 menunjukkan angka kematian ibu melahirkan mencapai 189 per 100 ribu kelahiran hidup. Ada pun kematian bayi tercatat mencapai 16,85 per 1.000 kelahiran hidup. Sementara data Maternal Perinatal Death Notification (MPDN) 2023, jumlah kematian ibu mencapai 4.129 jiwa dan jumlah kematian pada bayi tercatat 29.945. Angka tersebut cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar