19 September 2025
10:54 WIB
7 Jalur Kereta Api Terindah Di Indonesia, Cocok Masuk Rute Vakansi
Banyak jalur kereta api yang menawarkan pemandangan indah. Dengan memilih mode transportasi ini, pelancong bisa mendapatkan pengalaman lain di samping mengeksplorasi destinasi tujuan.
Editor: Andesta Herli Wijaya
Kereta api melintasi Jembatan Ciherang di Desa Ciherang, Garut. Sumber foto: Kemenpar.
JAKARTA - Jalur-jalur kereta api dibangun sejak era kolonial dengan mengikuti lanskap alam Indonesia. Jalur-jalur itu membelah perkampungan hingga persawahan, membentang di atas sungai hingga jalur setapak di lembah atau hutan.
Maka itu, ada banyak jalur kereta api yang menawarkan pesona pemandangan alam nan begitu indah seperti persawahan, pegunungan, bahkan laut. Jalur-jalur tak hanya indah, namun juga menawarkan sejarah suatu kota atau wilayah.
Buat para pelancong, kereta api tentunya termasuk mode trasportasi pilihan untuk menyusuri destinasi-destinasi wisata di Indonesia. Tapi tak hanya itu, alat transportasi ini sejatinya juga bisa memberikan pengalaman perjalanan yang berkesan, misalnya dengan memilih rute-rute perjalanan darat dengan pemandangan terbaik.
Nah, ada banyak jalur perjalanan Kereta Api Indonesia yang menawarkan pemandangan indah. Dengan begitu, pelancong bisa mendapatkan pengalaman lain di samping mengeksplorasi destinasi wisata tujuan.
Berikut dirangkum 7 jalur kereta api terindah di Indonesia, sebagaimana dilansir dari laman resmi Kementerian Pariwisata.
Jalur Kereta Api Bogor-Sukabumi-Cianjur
Jalur kereta api ini dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS) dan resmi beroperasi secara penuh pada 10 Mei 1883. Jalur kereta api ini termasuk yang tertua di Provinsi Jawa Barat dan berada di bawah pengelolaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi Jakarta serta Daerah Operasi II Bandung.
Jalur yang menawarkan pesona menyusuri lembah Sungai Cisadane tak lama selepas Stasiun Bogor Paledang hingga Stasiun Maseng. Tak hanya itu, penumpang juga akan disuguhkan panorama Gunung Salak dan Gunung Pangrango menjelang Stasiun Cigombong. Selepas Stasiun Sukabumi, kereta akan melintasi wilayah pedesaan dengan pemandangan persawahan nan permai.
Jangan lupa untuk mengabadikan momen kereta api menyusuri Terowongan Lampegan sepanjang 686 meter yang merupakan terowongan kereta api tertua di Jawa Barat dan telah beroperasi sejak tahun 1882.
Jalur Kereta Api Purwakarta-Padalarang
Jalur legendaris kereta api rute Jakarta-Bandung yang pernah mengalami masa kejayaan dengan layanan KA Parahyangan, KA Argo Gede, dan KA Argo Parahyangan. Jalur ini telah dioperasikan sejak 2 Mei 1906 oleh Staatsspoorwegen (SS).
Jalur Purwakarta-Padalarang dikenal sebagai jalur lintas pegunungan yang memiliki banyak jembatan panjang dan tinggi melintasi lembah. Selepas Stasiun Purwakarta, kereta api akan mulai menanjak dan menikung meliuk-liuk punggungan bukit. Dari kejauhan, penumpang akan disuguhkan pemandangan Waduk Jatiluhur di balik bukit. Selanjutnya, jalur kereta api akan banyak melintasi persawahan hijau terasering yang memanjakan mata.
Kereta akan melintasi Jembatan Cisomang yang merupakan jembatan kereta api tertinggi yang masih aktif di Indonesia dengan ketinggian hampir 100 meter. Selanjutnya, Terowongan Sasaksaat yang berusia lebih dari seabad, yang merupakan terowongan kereta api terpanjang yang masih aktif di Indonesia dengan panjang mencapai 949 meter.
Jalur Kereta Api Cicalengka-Banjar
Dibangun pada rentang tahun 1887 hingga 1894, jalur ini merupakan jalur lintas pegunungan dengan pemandangan yang istimewa. Kereta api menanjak terjal dan meliuk-liuk melewati Stasiun Nagreg, lalu menurun melintasi perbukitan terjal lereng Gunung Mandalawangi menuju Stasiun Lebakjero.
Selanjutnya, jalur kereta api akan melintasi tebing terjal dengan pemandangan persawahan Garut di kejauhan dan melintasi tikungan besar Kadungora berbentuk tapal kuda yang menjadi salah satu spot foto favorit para railfans Indonesia.
Jalur kereta api masih akan melintasi persawahan dan meliuk-liuk melintasi Stasiun Leles, Stasiun Cibatu, dan Stasiun Warungbandrek hingga Stasiun Bumiwaluya dengan sejumlah jembatan di jalur tersebut. Kemudian kereta api akan menanjak terjal hingga Stasiun Cipeundeuy dengan ketinggian 772 mdpl yang merupakan stasiun sakti di mana seluruh kereta api yang melintasi jalur ini wajib berhenti untuk pemeriksaan rem.
Baca juga: Destinasi Wisata Melihat Gajah Di Indonesia, Cocok Untuk Rencana Liburan
Jalur kereta api Prupuk-Purwokerto-Kroya
Prupuk-Purwokerto-Kroya merupakan salah satu jalur utama lintas selatan Jawa dan sering dilintasi oleh kereta api relasi Jakarta-Yogyakarta PP, Jakarta-Solo PP, bahkan Jakarta-Surabaya PP. Beroperasi sejak 1916, lintasan ini didominasi pemandangan pegunungan tepatnya Pegunungan Pembarisan dan kaki Gunung Slamet.
Jalur dari Purwokerto hingga Kroya merupakan lintas datar yang melintasi lembah Sungai Serayu. Setelah itu, jalur menanjak dan meliuk-liuk dan melintasi sejumlah jembatan, termasuk Jembatan Sakalibel yang merupakan jembatan terpanjang di lintas Prupuk-Purwokerto dengan panjang 298 meter melintasi Kali Keruh Bumiayu.
Setelah itu, kereta akan melintasi banyak persawahan terasering, hutan, dan pemandangan Gunung Slamet dari kejauhan hingga Stasiun Purwokerto. Kemudian melewati lagi beberapa jembatan, termasuk embatan Kereta Api Sungai Serayu Rawalo yang panjang dan indah.
Baca juga: Tebing Citatah 90, Surga Tersembunyi Pecinta Climbing di Jawa Barat
Jalur Kereta Api Pekalongan-Semarang
Jalur kereta api ini memiliki pemandangan yang cukup beragam mulai dari persawahan, perkebunan, pedesaan, perkotaan, hutan, hingga tepi laut utara Jawa yang menjadi bintang utama jalur ini. Jalur kereta api Pekalongan-Semarang mulai dioperasikan pada rentang tahun 1897-1898 oleh Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS) sebagai bagian dari pembangunan jalur kereta api Semarang hingga Cirebon.
Jalur antara Stasiun Batang hingga Stasiun Krengseng menjadi primadona jalur ini karena melintasi tepian laut utara Jawa. Beberapa kali bahkan jalur kereta api terlihat begitu dekat dengan laut. Bahkan terdapat Stasiun Plabuan yang menjadi satu-satunya stasiun kereta api di tepi laut di Indonesia yang masih aktif. Jalur di sekitaran Stasiun Plabuan sering dijadikan spot foto oleh para railfans dalam berburu kereta api.
Jalur Kereta Api Blitar-Malang-Bangil
Jalur ini dikenal juga dengan sebutan jalur kantong dengan segmen utama Kertosono-Bangil karena bentuknya di peta yang menyerupai sebuah kantong.
Jalur kereta api Blitar-Malang-Bangil didominasi lintasan pegunungan terutama dari Wlingi hingga Bangil. Selepas Stasiun Blitar, kereta api mulai melintasi jalur dengan pemandangan eksotis seperti persawahan dan perbukitan. Kalian akan melintasi Jembatan Lahor yang merupakan jembatan kereta api terpanjang di jalur ini dengan panjang mencapai 100 meter.
Penumpang juga akan disuguhkan pemandangan Bendungan Ir Sutami yang kokoh dari kejauhan. Menjelang memasuki wilayah Malang, tiba pemandangan gunung-gunung yang mengelilingi kawasan Malang Raya seperti Gunung Kawi, Gunung Semeru, Gunung Bromo, Gunung Welirang, dan Gunung Arjuno.
Jalur Kereta Api Jember-Ketapang
Jalur kereta api di Indonesia lainnya dengan pemandangan indah yang wajib kalian coba sekali seumur hidup adalah jalur Jember-Ketapang. Sesuai namanya, jalur kereta api ini menghubungkan wilayah Jember dengan ujung timur Jawa yaitu Banyuwangi.
Jalur kereta api Jember-Ketapang didominasi oleh pegunungan dan dataran tinggi. Jalur akan mulai meliuk-liuk melintas perbukitan antara Stasiun Kotok-Kalisat-Ledokombo-Sempolan. Selepas itu, kereta api akan melintasi Stasiun Garahan yang pada zaman dulu dikenal dengan makanan Pecel Garahannya. Tak lama, kereta mulai memasuki lintasan pegunungan dengan menyusuri Terowongan Garahan sepanjang 113 meter.
Selanjutnya, kereta api semakin menderu melintasi hutan dan perbukitan Gunung Gumitir dengan melalui beberapa jembatan tinggi dan panorama kebun kopi di kejauhan. Tak hanya itu, kereta api juga melintasi Terowongan Mrawan sepanjang 690 km yang merupakan terowongan kereta api terpanjang di jalur ini.
Itulah 7 jalur kereta api terindah di Indonesia yang wajib dicoba untuk pengalaman wisata yang beda, unik, dan berkesan. Dengan menggunakan jalur tersebut, perjalanan tak hanya menjadi ajang rekreasi, namun juga dapat menjadi momen untuk memahami betapa besar dan indahnya bentang alam ini.