c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

03 Juni 2025

13:16 WIB

ISBI Bandung Bakal Cetak Sarjana Pencak Silat

Ada kesenjangan antara status internasional pencak silat sebagai warisan budaya dunia dengan ketersediaan sumber daya manusia berkualifikasi tinggi.

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p dir="ltr" id="isPasted">ISBI Bandung Bakal Cetak Sarjana Pencak Silat</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">ISBI Bandung Bakal Cetak Sarjana Pencak Silat</p>
Foto Pecak Silat/UNESCO/Betawi/PBB/Antarafoto/Jean/14122019-

JAKARTA - Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung bakal membuka program studi pencak silat pertama di Indonesia. Hal ini dipastikan setelah pihak ISBI Bandung melakukan audiensi bersama Kementerian Kebudayaan di Jakarta, Senin kemarin.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan dukungan pemerintah akan hadirnya program studi pencak silat di ISBI Bandung. Kehadiran lembaga akademik bidang pencak silat akan memberi kekuatan lebih besar bagi upaya pelestarian, promosi dan pengembangan seni pencak silat. Terlebih, mengingat kayanya ragam pencak silat di Indonesia.

"Menurut saya memang harus ada sekolah-sekolah tinggi yang mengenalkan pengetahuan pengetahuan tradisional Indonesia. Strategisnya, kita akan menjadi jembatan kerjasama internasional dalam bidang pelestarian warisan budaya. Kemudian dapat menjadi rujukan global untuk studi seni pencak silat dan seni tradisi lainnya," ungkap Fadli dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (3/6).

Pertemuan Kementerian Kebudayaan bersama perwakilan ISBI Bandung turut melibatkan para pelaku seni dan pesilat dari Jawa Barat. Dalam kesempatan itu, dimunculkan pula wacana untuk membentuk Academy of Arts di kantor perwakilan Indonesia di UNESCO, Perancis. Dalam hal ini Fadli menekankan perlunya upaya melembagakan dan menginstitusionalisasikan sebuah budaya atau produk budaya agar semakin lestari, berkembang serta relevan.

Sementara itu, Yoyo Dasono dari ISBI menyoroti fakta belum adanya institusi pendidikan tinggi yang secara khusus mencetak sarjana Pencak Silat dengan kompetensi akademik yang komprehensif. Padahal, pencak silat Indonesia sudah begitu besar namanya di kancah internasional, juga diakui sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO.

Menurut Yoyo, ada kesenjangan antara status internasional pencak silat sebagai warisan budaya dunia dengan ketersediaan sumber daya manusia berkualifikasi tinggi.

Program studi ini diharapkan akan menghasilkan lulusan yang mampu menjadi agen pembangunan karakter bangsa melalui nilai-nilai pencak silat. Melalui program ini diharapkan juga dapat berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) UNESCO, khususnya dalam bidang pendidikan berkualitas, pelestarian budaya, dan pembangunan berkelanjutan.

"Program tersebut nantinya akan menjadi visi jangka panjang dan sekaligus pondasi bagi pengembangan Academy of Arts UNESCO, yang akan memperkuat posisi Indonesia sebagai guardian dan developer warisan budaya tak benda di tingkat global," jelasnya musisi tradisi sekaligus dosen Fakultas Seni Pertunjukan tersebut.

Baca juga: Pencak Silat Akan Jadi Ekstrakurikuler Di Sekolah-sekolah Jakarta

Program Studi Pencak Silat rencananya akan diintegrasikan ke lingkup Fakultas Seni Pertunjukan ISBI Bandung.

Sementara itu terkait Academy of Arts, Fadli menambahkan, perlu upaya lebih lanjut untuk merealisasikan itu.

"Kita tentukan targetnya dulu. Kalau kita mau memperkenalkan, perlu ada momentum, misalnya olimpiade. Itu bagus, karena ada target yakni suatu saat pencak silat bisa masuk olimpiade. Jika ada Festival Silat Internasional, harusnya diselenggarakan di Indonesia," papar Menbud Fadli Zon.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar