03 April 2025
10:31 WIB
Ini Penjelasan Dokter Mengapa Kolesterol Naik Setelah Lebaran
Perubahan pola makan yang drastis, ditambah dengan kurangnya aktivitas fisik akibat kesibukan bersilaturahmi, menjadi faktor utama yang memicu lonjakan kolesterol setelah Lebaran
Penulis: Annisa Nur Jannah
Ilustrasi Kolesterol. Shutterstock/dok |
JAKARTA - Setelah sebulan penuh menjalani puasa dengan pola makan yang lebih teratur, banyak orang justru menghadapi tantangan kesehatan saat Lebaran. Hidangan khas Lebaran seperti rendang, opor ayam, gulai, dan kue-kue kering memang menggoda, tetapi konsumsi yang berlebihan tanpa pengendalian dapat berdampak pada peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh.
Perubahan pola makan yang drastis, ditambah dengan kurangnya aktivitas fisik akibat kesibukan bersilaturahmi, menjadi faktor utama yang memicu lonjakan kolesterol setelah Lebaran. Menurut dr. Pandu Tridana Sakti, Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital Permata Hijau, konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan gula selama Lebaran dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL).
"Makanan bersantan, gorengan, serta kue manis khas Lebaran mengandung lemak jenuh dan gula dalam jumlah tinggi. Jika tidak diimbangi dengan pola hidup sehat, ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan metabolisme,” ujar dr. Pandu dalam keterangannya.
Selain itu, perubahan pola makan yang tidak teratur juga turut berperan dalam kenaikan kadar kolesterol. Saat Lebaran, banyak orang mengonsumsi makanan dalam porsi besar tanpa memperhatikan keseimbangan nutrisi.
Pola makan ini, ditambah dengan kurangnya aktivitas fisik akibat lebih banyak duduk dan bersantai, memperlambat proses metabolisme lemak dalam tubuh. Akibatnya, kadar kolesterol dan trigliserida meningkat, yang berpotensi menyebabkan komplikasi kesehatan di kemudian hari.
Namun, bukan berarti Anda harus menghindari semua hidangan khas Lebaran.
"Kuncinya adalah mengontrol konsumsi dan mengimbanginya dengan pola hidup sehat," tambahnya.
Ia mencontohkan, dengan membatasi porsi makanan bersantan dan berlemak, serta memilih alternatif yang lebih sehat seperti mengganti santan dengan FibreCreme atau memasak makanan dengan metode lebih sehat, seperti memanggang, menumis, atau menggunakan air fryer.
"Mengonsumsi sayur dan buah segar setelah makan berlemak juga membantu melancarkan pencernaan dan menyeimbangkan asupan nutrisi," ungkapnya.
Selain pola makan, penting untuk tetap aktif secara fisik setelah Lebaran. Ajak keluarga untuk berjalan santai atau melakukan olahraga ringan guna membantu pembakaran lemak dan menjaga kadar kolesterol tetap stabil.
Hindari konsumsi minuman manis dan bersoda, perbanyak air putih, serta batasi konsumsi kue kering dan makanan manis yang tinggi gula. Jika Anda memiliki riwayat kolesterol tinggi atau merasa kurang sehat setelah Lebaran, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan kesehatan.
“Medical check-up setelah Lebaran penting untuk mengetahui kadar kolesterol, gula darah, dan tekanan darah. Jika ditemukan masalah, konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat,” jelas dr. Pandu.
Lebaran seharusnya menjadi momen kebahagiaan, termasuk untuk kesehatan Anda. Dengan pola makan yang lebih bijak dan gaya hidup aktif, Anda tetap bisa menikmati hidangan khas tanpa khawatir akan lonjakan kolesterol.
"Ingat, kesehatan adalah investasi jangka panjang yang harus dijaga setiap hari, bukan hanya setelah Lebaran," pungkasnya.