c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

26 Juli 2023

15:18 WIB

Ini Dia Yang Tidak Dijelaskan Film "Oppenheimer" Tentang Bom Atom

Bom atom sendiri merupakan sebuah ide bahan peledak yang produksinya jauh lebih kompleks dibandingkan yang bisa dilihat dalam film "Oppenheimer".

Editor: Rendi Widodo

Ini Dia Yang Tidak Dijelaskan Film "Oppenheimer" Tentang Bom Atom
Ini Dia Yang Tidak Dijelaskan Film "Oppenheimer" Tentang Bom Atom
Salah satu cuplikan dari film "Oppenheimer". Dok. Universal Pictures

JAKARTA - Film Oppenheimer karya Christropher Nolan boleh jadi menceritakan secara umum kisah hidup tentang J. Robert Oppenheimer, ilmuwan yang mengarahkan program AS untuk menciptakan bom atom pertama di dunia. Namun, fokus film yang sesuai dengan judulnya ini akan terasa tidak begitu lengkap sebagai referensi tentang bom atom itu sendiri.
 
Di luar kisah hidup Oppenheimer sendiri, esensi pemahaman tentang sejarah bom atom pun seharusnya bisa menguatkan fakta yang lebih luas dari tontonan kita. Terkait hal ini, berikut tiga rincian yang dilansir dari Popsci tentang bom atom dan perkembangannya yang tidak tertangkap film.

Bom Atom Hari Ini Jauh Lebih Mengerikan
Inti dari bom atom dalam bentuk apa pun adalah reaksi fisi. Dalam proses ini, massa isotop radioaktif, seperti Uranium-235 atau Plutonium 239, dikompresi dengan kecepatan tinggi, memecah ikatan atom dalam isotop dan mengirim neutron keluar dengan kekuatan yang luar biasa. 

Bom atom pertama yang diberi nama "Gadget" diuji pada 16 Juli 1945 dan menghasilkan ledakan setara dengan 20.000 ton TNT, atau 20 kiloton.
 
Sedang, Little Boy, bom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, pada 6 Agustus 1945, memiliki kekuatan ledakan 15 kiloton. Fat Man, bom yang dijatuhkan di Nagasaki, memiliki daya ledak 20 kiloton. 

Dengan kedua daya ledak bom di Jepang itu perkiraan kematian yang dihasilkan adalah 140.000 untuk Hiroshima dan 70.000 untuk Nagasaki. Angka itu pun masih ditambahkan ke perkiraan puluhan ribu terluka oleh efek bom tetapi tidak langsung terbunuh.

Lalu ada generasi selanjutnya dari bom nuklir, yaitu termonuklir dan yang terbesar yang pernah diledakkan oleh AS memiliki daya ledak 15 megaton. Sedangkan bom termonuklir yang pernah diuji ledak oleh Uni Soviet menghasilkan daya ledak 50 megaton.
 
 Bom nuklir saat ini di gudang senjata AS berkisar dari 0,3 kiloton hingga 1,2 megaton, membuat dampak yang ada di Hiroshima dan Nagasaki bukanlah apa-apa.
 
Pembuatan Bom Atom adalah Usaha Besar yang Kompleks
Los Alamos adalah pusat cerita Oppenheimer, lokasi ini hanyalah satu simpul di sistem yang lebih luas yang dibangun untuk merancang dan membuat bom atom.
 
Beberapa bagian pengerjaan bom dilakukan di laboratorium universitas. Bagian lain, terutama di bidang pengayaan uranium atau memproduksi plutonium, harus dilakukan di tempat lain lagi. Kota Oak Ridge, Tennessee diciptakan untuk memfasilitasi pengayaan isotop Uranium-235 dari Uranium-238 alami yang diperoleh.

Di Hanford Engineer Works di Negara Bagian Washington, Angkatan Darat menugaskan reaktor untuk memproduksi plutonium. Kerusakan lingkungan dari pekerjaan di Hanford ditemukan pada tahun 1949, tetapi tidak terungkap.

Sebelum uranium dapat disempurnakan, uranium perlu diekstraksi dari tanah. Beberapa uranium ada di timbunan di luar tambang, karena sebelum perang unsur ini tidak terlalu dicari dibandingkan dengan radium, yang dihasilkan dari uranium yang membusuk.

Uranium juga ditambang dari daerah-daerah di reservasi Suku Navajo di Amerika Serikat. Dampak kesehatan dari pekerjaan ini, pada penambang dan keluarga mereka, sebagian besar dirahasiakan dari orang-orang, sampai tumpah dalam bencana pada akhir 1970-an di New Mexico. 

Bom Atom Diciptakan dari Perasaan Takut
Penciptaan bom AS sendiri pun dimotivasi, sebagian besar, karena takut bahwa penelitian bom atom yang dilakukan oleh Nazi Jerman sudah lebih jauh. Keputusan Jerman akhirnya tidak mengarah pada apa pun seperti upaya produksi bom yang produktif, dan ketika Los Alamos hampir menyelesaikan bom atom Gadget, Jerman menyerah.

Bom atom pertama bahkan diuji di antara waktu Jerman menyerah dalam perang dan ketika Jepang menyerah tanpa syarat.
 
Salah satu narasi populer pascaperang menyatakan bahwa Presiden Harry Truman lebih memilih untuk menjatuhkan bom daripada meluncurkan invasi besar-besaran dengan pasukan AS.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar