15 September 2022
15:40 WIB
JAKARTA – Pemerintah Indonesia membuka peluang kerja sama dengan Pemerintah Belanda antara lain di bidang film dan gim (permainan). Hal ini diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama ekonomi kreatif dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Sains dari Belanda, di Jakarta, Kamis (15/9).
“Saya tertarik bekerja sama di industri film karena menciptakan banyak lapangan pekerjaan yang kita butuhkan. Tahun ini, kita menargetkan pembukaan 1,1 juta lapangan kerja dan 700 ribu di sektor ekonomi kreatif, dan industri film berpotensi menghasilkan 200-300 ribu lapangan pekerjaan mulai dari cameramen, sound engineer, aktor, produser, (hingga) executive producer,” ujar Sandiaga.
Secara detail nota kesepahaman antara kedua belah pihak akan mendorong kerja sama di bidang kuliner, arsitektur dan desain (fesyen, desain produk, dan desain interior). Kemudian, audiovisual (film dan musik, TV dan radio, media baru), pengembangan gim, aplikasi, Over The Top (OTT), transformasi digital, dan penerbitan.
Melalui kolaborasi tersebut, Sandiaga mengharapkan Amsterdam sebagai ibukota Belanda dan Jakarta sebagai Ibukota Indonesia, menjadi hub Eropa serta Asia. Khususnya, dalam pengembangan beberapa inisiatif di sektor ekonomi kreatif.
“Saya sangat berbahagia setelah proses yang cukup panjang selama empat tahun akhirnya kita menandatangani MoU dengan pemerintah Kerajaan Belanda dalam sektor ekonomi kreatif. Kami akan menindaklanjuti dengan menghadirkan kerja sama working group dengan tiga fokus yang kita sudah pilih, yaitu film, gim, kemungkinan ada satu lagi yang nanti akan ditentukan bersama,” ungkap Sandi.
Selain itu, ia juga menginginkan adanya kerja sama dengan Belanda di sektor pariwisata berbasis wisata sejarah (heritage tourism), agar lebih banyak kunjungan wisatawan dari Negeri Kincir Angin tersebut.
“Saya baru saja balik dari Ambon (Maluku) dan di situ ada Benteng Amsterdam yang menjadi tempat berwisata. Kita ingin mengundang wisatawan ke sana (terutama) bagi generasi muda untuk belajar sejarah,” ucapnya.
Sekretaris Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Sains Belanda, Gunay Uslu, menyampaikan kerja sama Indonesia dengan Belanda sangat penting dilakukan, untuk mengikatkan hubungan lebih kuat antar kedua negara.
“Banyak yang bisa kita lakukan kerja sama, mulai dari film, gim, dan fesyen. Saya berharap bisa berkolaborasi lebih ekstensif guna memperkuat hubungan kita,” kata Gunay.
Promosikan Daerah
Sebelumnya, Sandi berharap lebih banyak film Indonesia yang mengisahkan keunggulan pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air, dapat ditampilkan di berbagai layanan streaming media digital. Ia menyebut "Laskar Pelangi" dan "KKN di Desa Penari" menjadi dua film yang berhasil membawa dampak positif bagi lokasi pengambilan gambar di film tersebut.
"Seperti 'Laskar Pelangi' mempromosikan Belitung dari tadinya tidak dikenal, bisa dikenal. Baru-baru ini ada 'KKN di Desa Penari' bisa menimbulkan lebih banyak kunjungan, kreasi-kreasi maupun produk ekonomi kreatif lokal," ujarnya.
Menurut Sandiaga, film-film Indonesia memiliki kualitas yang mumpuni, bila dikemas dan ditampilkan secara baik. Apalagi mengenai sejarah dan hal lainnya yang dapat membangkitkan emosi penonton.
Dia lalu menyebut pentingnya kolaborasi guna mempromosikan pariwisata tanah air sekaligus ekonomi kreatif di era baru ini. Menurut dia, dua sektor ini menyumbangkan 1,1 juga lapangan kerja baru pada tahun 2022.
Salah satu bentuk kolaborasi ini yakni dengan menggandeng Netflix untuk mendukung kampanye Wonderful Indonesia. Melalui kerja sama ini sebanyak delapan konten dari Indonesia dalam bentuk film panjang, film pendek, film berbasis musik, animasi, film dokumenter dan film berbasis olahraga dihadirkan melalui salah satu penyedia layanan streaming media digital itu.
"Delapan (konten) untuk beberapa bulan ke depan sampai tahun 2024. Kami harapkan akan bertambah karena ini baru target awal. Kita ingin jadi 18, 80, 800. Kita harus hadirkan, karena kita punya potensi," kata Sandiaga.
Dia berharap, kolaborasi ini akan menjadi suatu momentum untuk mempercepat pemulihan dan kebangkitan Indonesia yang lebih kuat. Selain itu, memberikan kesempatan bagi konten-konten buatan dalam negeri ditampilkan di Netflix.
"Kita harapkan apapun yang bisa kita kolaborasikan, baik itu kebijakan yang lebih memberikan kesempatan supaya konten-konten Indonesia bisa lebih mampu untuk ditampilkan di Netflix yang menjangkau 220 juta anggota di 190 negara bisa kita ciptakan," serunya.
Perluasan Bisnis
Sementara untuk industri gim, kolaborasi antar Kementerian yakni Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perdagangan serta Asosiasi Game Indonesia (AGI), baru-baru ini mengirim delegasi pengembang gim lokal ke pameran bisnis gim bertaraf internasional, Gamescom 2022 yang berlangsung di Jerman mulai 24 Agustus hingga 28 Agustus 2022.
Delegasi ini dikirim untuk mendukung para pengembang gim asal Indonesia memperluas potensi bisnisnya ke luar negeri.
"Ini pertama kali (terlibat) secara luring. Jadi ini berangkatnya ke kota Koln, Jerman dan 13 peserta kita harapkan bisa kembali membawa banyak perjanjian bisnis. Ada game developers studio, ada perusahaan game publishing, dan perusahaan game services. Kami mengharapkan performa yang optimal untuk B2B-nya ini," kata Sandi.
Tahun sebelumnya, Indonesia telah berpartisipasi secara rutin dalam pameran bisnis Gamescom secara daring yang berhasil menciptakan banyak kerjasama. Pada 2021, para peserta yang berasal dari Indonesia itu berhasil menciptakan kesepakatan bisnis bernilai Rp30 miliar di ajang Gamescom,
Sementara itu, perwakilan Asosiasi Game Indonesia (AGI) yang menjadi bagian dalam proses kurasi delegasi ke Gamescom 2022 berharap, akan semakin banyak kesepakatan bisnis yang bisa terwujud. Dengan demikian industri gim Indonesia bisa berkontribusi lebih banyak pada perekonomian nasional lewat sektor ekonomi digital kreatif.
Hal itu dikarenakan pada saat ajang Gamescom 2021, meski banyak pengenalan bisnis namun ternyata kesepakatannya dengan pihak asing masih belum maksimal.
"Target kami, kami mengharapkan selain potensi pengenalan yang besar, itu bisa diikuti dengan tindak lanjut dan pernyataan kesepakatan yang lebih signifikan. Karena sebelumnya daring mungkin orang luar negeri itu kurang begitu percaya kali ya," ujar Presiden AGI Cipto Adiguno.