07 Juli 2022
13:59 WIB
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Indonesia akhirnya memiliki Laboratorium (Lab) Doping pertama, seiring rampungnya pembangunan Gedung Lab Doping Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Selasa lalu (5/7).
Ditandai dengan penyerahan dari Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) kepada Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes..
Selanjutnya Lab Doping berstandar Internasional itu akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan perlengkapan yang dibutuhkan sehingga bisa langsung digunakan secara bertahap untuk pembinaan atlet DBON (Desain Besar Olahraga Nasional) yang program pembinaan dimulai akhir Juli 2022.
Sebagai Lab Doping pertama dan satu-satunya di Indonesia saat ini, kehadiran Lab Doping UNESA secara langsung akan menjadi solusi bagi dunia olah raga Indonesia yang selama ini masih harus mengandalkan negara lain dalam urusan tes doping.
Selama ini setiap ada persoalan doping, sampel dari atlet Indonesia selalu dibawa ke negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, bahkan India. Sehingga relatif akan membutuhkan proses dan tahapan yang lebih memakan banyak waktu.
Maka dari itu, dengan adanya Lab Doping UNESA ini semua proses tersebut diharapkan bisa menjadi lebih singkat, dan secara preventif juga bisa digunakan untuk menyiapkan atlet-atlet agar tidak terjerat persoalan doping.
Bukan hanya pada persoalan doping, lab yang akan digunakan untuk menyiapkan atlet-atlet Indonesia di Olimpiade tahun 2032 ini juga akan digunakan sebagai pusat pembinaan dan penanganan atlet. Misalnya dalam penanganan cedera, pemulihan dan sebagainya.
Sebab di Lab Doping UNESA ini juga tersedia Sport Science and Fitness Center yang rencananya akan segera diisi penuh dengan alat-alat berstandar internasional, tak ubahnya seperti yang ada di World Anti-Doping Agency (WADA) di Jepang.
Seperti yang diceritakan Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. dalam proses serah terima, beberapa waktu lalu dirinya sempat ‘berguru’ ke World Anti-Doping Agency (WADA) di Jepang.
Saat itu, Gedung Lab Doping UNESA masih kosong belum ada peralatan sama sekali. Di situ dirinya kemudian meminta Kemenpora RI untuk segera mengisi gedung ini dengan alat-alat yang dibutuhkan, dan disanggupi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali untuk diwujudkan tahun 2022 ini.
“Pak Menteri (Menpora Zainuddin Amali) mengatakan bahwa alat atau perlengkapannya sudah siap didatangkan sehingga secara bertahap bisa digunakan untuk DBON di UNESA,” kata Rektor yang akrab disapa Cak Hasan itu.