Ikan Air Tawar Lebih Pas Untuk Menu Diet

JAKARTA- Dietisien dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Fitri Hudayani menyampaikan bahwa ikan air laut dan ikan air tawar sama-sama mengandung lemak baik omega 3. Namun, dia menegaskan, ikan air tawar merupakan sumber protein yang lebih rendah kalori, sehingga lebih cocok untuk diet rendah lemak.

"Kandungan lemak dalam ikan dapat membantu menjaga kesehatan, misalnya kesehatan jantung," kata Fitri di Jakarta, Kamis (7/8).

Ia menjelaskan, ikan air laut mengandung asam lemak omega 3 jenis asam dokosaheksaenoat atau DHA dan asam eicosapentaenoic atau EPA yang lebih mudah diserap oleh tubuh.

Kedua asam lemak omega-3 ini penting untuk kesehatan tubuh, berperan dalam perkembangan otak dan fungsi mata serta menjaga kesehatan jantung dan mengurangi peradangan. Sedangkan ikan air tawar lebih banyak mengandung asam lemak omega 3 berupa asam alfa-linolenat atau ALA yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung, otak, dan mata serta kekebalan tubuh.

"Meski demikian kualitas omega 3 dari ikan laut lebih tinggi dibanding ikan air tawar, tetapi bukan berarti ikan air tawar kurang berkualitas, keunggulan lain dari ikan air tawar adalah mudah didapat," katanya dikutip dari Antara.

Baca juga: Diet Bisa Sebabkan Rambut Rontok

                   Banyak Regulasi Penyebab Ancaman Keamanan Laut Indonesia

Fitri menyerukan, ikan air tawar dan ikan laut bisa dikonsumsi secara bergantian atau dikombinasikan untuk mendapatkan manfaat optimal.

Penggunaan berbagai macam sumber protein hewani baik untuk pemenuhan kebutuhan gizi harian, terutama pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Dan,   ikan air laut seperti ikan salem, ikan kembung, ikan kakap, dan jenis ikan laut lain yang mudah didapat di pasar dapat disajikan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan protein hewani.

Juga, ikan air tawar seperti ikan lele, ikan nila, ikan mas, dan ikan patin juga bisa disajikan sebagai pilihan sumber protein bagi keluarga. 

Konsumsi Ikan Terbanyak
Terhadap konsumsi ikan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) mencatat rekor. Tingkat konsumsi ikan masyarakat di provinsi ini mencapai 65,72 kilogram per kapita setiap tahun, atau di atas rata-rata nasional sebesar 58 kilogram.

"Meski sudah lebih tinggi dari nasional, kami tetap ingin mendorong agar masyarakat makin gemar makan ikan," kata Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel M Syarifuddin saat kegiatan Lomba Masak Serba Ikan di Banjarbaru, Selasa.

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kalsel menggelar Lomba Masak Serba Ikan sebagai bagian dari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang diikuti perwakilan dari 13 kabupaten/kota se-Kalsel.

Para peserta menyajikan beragam menu olahan berbahan dasar ikan dengan cara yang menarik dan inovatif. Tiga kategori menu yang dilombakan dalam kegiatan ini meliputi menu keluarga, menu balita, dan kudapan.

Peningkatan konsumsi ikan memiliki manfaat penting untuk kecerdasan dan kesehatan tubuh, serta menjadi bagian dari strategi Pemprov Kalsel menurunkan angka stunting yang masih berada di atas 22% pada 2024.

Syarifuddin menilai, edukasi melalui kegiatan kuliner seperti ini merupakan strategi efektif untuk membentuk pola konsumsi sehat bagi masyarakat. "Ini adalah langkah strategis. Ikan kaya akan protein dan omega-3 yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak dan pencegahan stunting," tuturnya.
 
Kepala DKP Kalsel Rusdi Hartono mengatakan pada lomba kali ini, ikan patin dan bandeng menjadi bahan utama karena tingkat serapan masih tergolong rendah, serapan ikan patin berada di angka 24,18% dan bandeng hanya 14,58%.