c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

30 Juli 2025

20:58 WIB

Hulk Hogan, Bintang Pembawa Cerita Ke Ring Gulat

Pertarungan Hulk Hogan dan Andre the Giant dalam Wrestlemania III tahun 1987 menjadi awal inisiasi formulasi "hero vs villain" yang kini menjadi tulang punggung cerita di ring gulat profesional.

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Rikando Somba

<p>Hulk Hogan, Bintang Pembawa Cerita Ke Ring Gulat</p>
<p>Hulk Hogan, Bintang Pembawa Cerita Ke Ring Gulat</p>

Kehidupan dan karier gemilang dari WWE Hall of Famer Hulk Hogan. Doc/wwe.com.

JAKARTA - Kamis 24 Juli 2025, dunia gulat WWE (World Wrestling Entertainment) berikut para penontonnya di seluruh dunia berduka. Seorang legenda gulat profesional tutup usia akibat serangan jantung di kediamannya di Clearwater, Florida, Amerika Serikat.

Ini cukup mengejutkan. Beberapa minggu sebelumnya, kondisi kesehatan pegulat ini sempat menjadi perbincangan publik. Dia dirumorkan menjalani operasi leher kompleks dan operasi jantung, namun dibantah oleh keluarga yang menyatakan sang legenda aktif beraktivitas sekalipun umurnya sudah mencapai 71 tahun.

Kematiannya langsung mengoyak dunia gulat dan budaya pop secara global. 

WWE yang menjadi tempat berkarier sang pegulat langsung mengumumkan kehilangan melalui pernyataan resmi dan video penghormatan terakhir yang emosional. Dalam pesannya, WWE menyebut kalau tidak ada sosok lain yang berkarisma dan mampu membawa WWE menjadi raksasa global pada era 80-an, selain bintang bernama Hulk Hogan.

Mengikuti WWE, pegulat lain juga mengeluarkan reaksi sama. Sahabat dekatnya yang merupakan pegulat pula, Ric Flair menyatakan dirinya sangat terpukul dengan kehilangan ini.

Pegulat yang saat ini salah satu petinggi WWE, Triple H juga mengatakan kalau pria itu adalah definisi seorang bintang sejati. Triple H yang kini mendunia dan bahkan menjadi aktor laga, menyebutkan tidak akan ada orang yang bisa seperti Hulk Hogan.

"Dia adalah contoh sempurna dari apa artinya menjadi seorang bintang, suatu sensasi global yang menginspirasi jutaan orang untuk bekerja keras mencapai apapun yang ingin mereka capai, dan penampilannya itu membuatnya mudah dikenali oleh penggemar di seluruh dunia... Seorang Amerika sesungguhnya..." tulis Triple H dalam akun X miliknya, sambil menyematkan beberapa foto dirinya bersama dengan sang legenda.

Ya, industri gulat hiburan kehilangan Hulk Hogan, pria berambut putih dan kumis ikonik, lengkap dengan celana, ikat pinggang, dan bot berwarna kuning dengan percikan warna merah.

Pemuda Atletis Pecinta Baseball
Melansir Britannica, Hulk Hogan lahir dengan nama Terry Eugene Bollea pada tanggal 11 Agustus 1953 di Augusta, Georgia, AS. Ayahnya, Pietro Bollea merupakan seorang pekerja konstruksi keturunan Italia. Sementara ibunya, Ruth Bollea bekerja sebagai instruktur tari. Saat dia kecil, keluarganya kemudian pindah ke Tampa, Florida.

Sejak usia muda, Hogan kecil telah atletis dan memiliki ketertarikan yang besar pada olahraga. Dia memiliki kecintaan pada baseball, bahkan digadang-gadang menjadi pitcher yang memiliki masa depan cerah. 

Kemampuannya menarik perhatian banyak tim profesional, seperti New York Yankees dan Cincinnati Reds. Sayangnya, dia mengalami cedera yang membuat mimpinya sebagai pemain baseball profesional harus runtuh.

Dalam suatu pertandingan, ketika Hogan berusia 17 tahun, ia berupaya menangkap bola yang meluncur ke arahnya. Dia melakukan gerakan spontan yang membuat lengannya terbentur keras dan mengakibatkan keretakan serius pada tulang siku dan kerusakan pada jaringan di sekitarnya. Cedera itu lalu membuat Hogan harus menjalani perawatan panjang, termasuk operasi dan fisioterapi berbulan-bulan lamanya.

Bagi seorang remaja dengan mimpi besar, masa pemulihan yang lama merupakan mimpi buruk. Meski mencoba bangkit, kekuatan lengannya tidak pernah kembali seperti semula. Kecepatan dan akurasi lemparan yang krusial bagi atlet baseball profesional telah menghilang. Dari sana, Hogan menyadari kalau karier di dunia baseball yang diidamkannya hanya sekadar mimpi.

Namun dia tidak patah semangat, kecintaannya pada olahraga masih tetap tinggal sampai akhirnya dia menemukan gulat. Meskipun baseball adalah cinta pertamanya, Hogan muda memiliki obsesi baru terhadap gulat profesional. 

Tinggal di Tampa, dia dengan mudah terpapar dunia gulat sampai akhirnya terpincut. Pegulat seperti Dusty Rhodes, Billy Graham, dan Harley Race memikat Hogan, khususnya persona mereka di atas ring yang menjadi inspirasi di benak Hogan untuk menjadi seorang pegulat profesional di masa depan.

Untuk mengejar mimpinya menjadi seorang pegulat, Hogan membentuk tubuhnya agar seperti para pegulat sungguhan. Dia mulai menjalani latihan bodybuilding dan angkat beban. Tingginya yang mencapai 200 cm menguntungkan Hogan karena membuatnya jauh lebih gagah dan menarik perhatian banyak orang. Hal itu juga yang bisa menjadi nilai jual Hogan untuk masuk ke dalam industri gulat.

Dunia Gulat
Di saat Hogan mulai menjadi seorang pegulat profesional, dunia gulat profesional masih tertutup. Para pegulat masih bersifat eksklusif dan mereka tidak begitu terbuka dengan kehadiran orang baru, termasuk Hogan. Namun dia tidak pantang menyerah. Hogan terus mencoba sampai akhirnya di akhir tahun 70an, dia berlatih di bawah arahan seorang pegulat Jepang yang cukup disegani, Hiro Matsuda.

Matsuda sendiri terkenal cukup keras. Diceritakan di laman situs pengulas sejarah dan serba-serbi dunia gulat, Pro Wrestling Stories, dia bahkan mematahkan kaki Hogan di hari pertamanya saat latihan untuk menguji komitmennya sebagai seorang pegulat.

Kendati begitu, Hogan terus melanjutkan latihan setelah dia pulih. Niatnya menjadi seorang pegulat tidak tergoyahkan hanya karena cedera.

Karier gulatnya dimulai pada tahun 1977. Awalnya dia menggunakan nama aslinya, tetapi Hogan kemudian memakai nama panggung "Terry Boulder" untuk menciptakan persona yang menjual. Apalagi sosoknya saat itu cukup besar, jika dibandingkan dengan pegulat lainnya.

Promotor dan penonton kemudian mulai memanggilnya "The Hulk", merujuk pada tokoh komik Hulk dari "The Incredible Hulk" yang bertubuh besar.

Penampilannya yang menarik dan dedikasinya yang kuat membuat Hogan dilirik pemilik WWE yang di masa itu berganti menjadi WWF, Vince McMahon Sr di 1979. Agar lebih ikonik, McMahon meminta Hogan melepas nama "Boulder" dan menggantinya dengan "Hulk Hogan".

Kelahiran Hulk Hogan ini dengan cepat meraih popularitas di kalangan penggemar WWF. Hogan menjadi ikon. 

Dia memiliki penampilan pegulat sesungguhnya: bertubuh besar, berambut pirang panjang, dan kumis yang menarik. sosoknya adalah sebuah visual baru yang tidak terlupakan di atas ring.

Popularitasnya itu bahkan sampai membuat Hogan diajak bermain film Rocky III bersama Sylvester Stallone. Kebetulan, Hogan memerankan karakter Thunderlips, seorang pegulat profesional yang melawan Rocky Balboa dalam sebuah pertandingan amal.

Meskipun perannya kecil, di film, namun itu diakui cukup menarik perhatian banyak orang. Peran di film itu turut berperan membuat orang-orang mulai mencari tahu tentang gulat profesional sehingga Hogan dan dunia gulat semakin dikenal orang.

Interaksinya yang intens mampu memuaskan hasrat para penggemar membuat Hogan dengan mudah menjadi favorit. Kalimat ikoniknya, "Say your prayers, take your vitamins" pun menjadi mantra yang selalu diucapkan oleh para penggemar di seluruh Amerika, bersamaan dengan musik pembukanya "Real American".

Wrestlemania III, Si Baik vs Si Jahat
Tanggal 29 Maret 1987 akan selalu menjadi sejarah dalam olahraga hiburan. Malam itu, di Pontiac Silverdome, Michigan, lebih dari 93 ribu penonton memadati stadion, rekor terbesar untuk acara olahraga dalam ruangan pada masanya. Semua mata tertuju pada ring empat tali tempat dua raksasa akan bertemu, Hogan sang juara WWF dan menjadi idola rakyat, dan sosok raksasa tidak terkalahkan, Andre the Giant.

Sejak awal, atmosfer terasa mencekam. Andre yang saat itu belum pernah kalah dalam catatan resmi selama hampir 15 tahun, melangkah penuh wibawa ke atas ring. Tubuhnya yang hampir 220 cm dengan berat lebih dari 240 kilogram membuat siapapun terasa kecil di hadapannya, termasuk dengan Hogan.

Bel tanda dimulai pertandingan berbunyi, Andre mendominasi pertandingan. Hogan sempat terlihat goyah, bahkan nyaris kehilangan kesadaran setelah terjepit dalam headlock brutal. Namun dia berhasil bangkit.

Di menit-menit akhir, dengan sisa tenaga yang ada, Hogan berhasil menghindari serangan Andre dan mengangkat tubuh raksasa itu tinggi di atas kepala. Dalam sekejap, dia menjatuhkan Andre dengan body slam yang mengguncang ring, sebuah momen yang sampai saat ini dianggap sebagai salah satu aksi paling ikonik dalam sejarah gulat profesional.

Leg drop pamungkas dari Hogan berhasil menghentikan perlawanan Andre untuk pertama kalinya. Wasit menghitung sampai tiga dan membuat Hogan memenangkan pertandingan.

Pertandingan malam itu menjadi ikonik dan dikenang para penggemar bukan saja karena suguhan gulat yang sengit dari kedua bintang, namun juga karena alur cerita di dalamnya.

Tanpa disadari, pertarungan keduanya dalam Wrestlemania III menjadi awal bentuk formulasi "hero vs villain" atau jagoan lawan penjahat yang kini menjadi tulang punggung cerita gulat profesional.

Sebelumnya, pada gulat profesional memang telah mengenal sosok baik dan jahat. Namun, batasnya sering kali kabur atau tidak jelas. Andre the Giant misalnya, selama bertahun-tahun menjadi persona ‘raksasa baik hati’ karena selalu tersenyum pada penggemar. Kemudian, dia  diubah menjadi sosok penjahat yang iri dengan popularitas dan gelar yang dipegang Hogan.

Bersama dengan Bobby 'The Brain' Heenan sebagai manajernya, Andre menjadi 'heel' atau penjahat yang akan melakukan apa saja untuk menang. Sementara itu, Hogan dibuat menjadi ‘babyface’ atau si pahlawan pembela kebenaran dan simbol keberanian dengan gaya patriotiknya. Perbedaan karakter itu tampak jelas dan menciptakan ikatan emosional yang luar biasa pada penonton.

Hasilnya, malam itu mereka tidak hanya melihat pertandingan, tetapi juga menyaksikan kebaikan melawan kejahatan. Ketika Hogan mengangkat tubuh Andre dan menjatuhkannya dengan body slam ikonik, momen itu seolah menjadi lambang kemenangan kebaikan atas kejahatan. Maka itu, kemenangan Hogan lebih dari sekadar kemenangan di atas ring, tetapi juga kemenangan bagi cara bercerita di dunia gulat.

Era Keemasan dan Akhir Kisah Sang Legenda
Setelah WrestleMania III, konsep 'hero vs villain' menjadi rumus emas. Hampir setiap alur cerita utama WWE dan promosi gulat lain di seluruh dunia mengikuti pola serupa, yakni babyface yang disukai penonton melawan heel yang dibenci mati-matian.

Pertandingan Hogan versus Andre juga membuktikan kekuatan storytelling dalam menarik massa sehingga WWE mulai fokus membangun narasi jangka panjang dan menciptakan karakter-karakter dengan latar belakang yang kuat. Tidak hanya meningkatkan penjualan tiket dan tayangan TV, hal ini juga membantu gulat profesional untuk lebih mudah diterima lebih luas sebagai hiburan arus utama.

Tanpa pertandingan itu, dunia gulat modern mungkin saja tidak mengenal pahlawan dan penjahat yang begitu jelas, drama yang terjalin dari minggu ke minggu, dan ikatan emosional mendalam dengan penggemar. WrestleMania III membuktikan bahwa gulat profesional bukan sekadar adu fisik, melainkan seni bercerita dan sejak saat itu, dunia gulat tidak pernah sama lagi.

Usai kemenangan monumental di WrestleMania III, karier Hogan memasuki puncak yang tidak pernah terbayangkan. Kemenangannya atas Andre the Giant tidak hanya memberinya status tidak tergoyahkan sebagai juara, melainkan melahirkan era yang dikenal dengan nama "Hulkamania." Di era ini, ia menjadi wajah utama WWE dan tampil hampir di setiap acara besar dan menarik jutaan penonton di seluruh dunia.

Hogan memenangkan lima gelar juara dunia WWE sepanjang kariernya di era 1980 sampai awal 1990an dan menjadi bintang utama di acara WrestleMania di setiap musimnya. Popularitasnya bahkan melampaui ring, dengan membintangi film-film Hollywood dan tampil di acara TV dan iklan besar. 

Sosoknya menjadi ikon budaya pop Amerika, sehingga dikenal bahkan oleh mereka yang tidak pernah menyaksikan gulat profesional.

Di balik itu, muncul juga kontroversi yang cukup menghebohkan. Pada 90-an, Hogan disebut terlibat dalam skandal penggunaan steroid. Walaupun tidak pernah secara resmi dijatuhi hukuman, tetapi pengakuannya pernah menggunakan zat terlarang utnuk mempertahankan fisik itu menjadi pukulan berat bagi citra ‘pahlawan’ yang ia bangun.

Belum lagi, keputusannya bergabung dengan World Championship Wrestling (WCW) pada 1994 sempat menuai kritik. Bersama WCW, Hogan membuat sejarah dengan membentuk kelompok ikonik New World Order (nWo) dengan Kevin Nash dan Scott Hall. Keputusannya ini cukup mengejutkan karena dia berubah menjadi heel atau tokoh jahat.

Terlepas itu semua, perjalanan karier yang naik turun karena cedera dan dinamika bisnis, tidak bisa membantah warisan yang Hogan tinggalkan. Momen-momen heroik di WrestleMania III sampai perannya dalam membentuk era modern gulat profesional membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar pegulat, melainkan ikon yang mendefinisikan industri gulat profesional dunia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar