17 Maret 2022
11:49 WIB
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA – Apakah pernah memikirkan sosok selebriti atau karakter yang ada di film misalnya bertemu di suatu tempat lalu seolah-olah saling memiliki ketertarikan?
Walaupun sebenarnya sadar bahwa sosok selebriti itu tidak memiliki ketertarikan atau bahkan tidak tahu kalau Anda 'ada'. Hal ini disebut sebagai hubungan parasosial.
Hubungan parasosial merupakan istilah yang digunakan ketika seseorang memiliki perasaan pada orang lain yang tidak mengetahui hal itu atau bahkan berkomunikasi dengan mereka.
Hubungan ini sering juga disebut hubungan imajinasi. Sebab, seseorang memiliki perasaan pada orang lain yang mereka tidak pernah memiliki kontak langsung, seperti selebriti, atlet, musisi, atau karakter fiksi.
Hubungan ini juga berbeda dengan hubungan bertepuk sebelah tangan. Itu karena dalam hubungan parasosial masing-masing orang tidak saling mengenal satu sama lain.
Sementara hubungan bertepuk sebelah tangan ditandai dengan adanya ketimpangan perhatian dan afeksi. Dengan begitu, pada hubungan ini seseorang juga bisa merasakannya tanpa takut ditolak.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Singapore Management University, hubungan parasosial bisa terjadi karena seseorang terekspos secara berulang pada media persona sosok tersebut. Dari sana, orang ini pun mulai merasakan adanya perasaan kedekatan, pertemanan, dan identifikasi dengan sosok selebriti itu.
Apakah hubungan parasosial berbahaya? Menurut Profesor Psikologi dari Nova Southeastern University Amerika Serikat Weylin Sternglanz, hubungan parasosial tidak selalu berbahaya. Ada juga hal baik yang bisa diperoleh dari hubungan ini.
"Hubungan parasosial bisa menjadi sesuatu yang bagus, karena mereka dapat membantu orang yang mungkin merasa kesepian dan terisolasi secara sosial. Jadi, di banyak kasus, para peneliti berpikir kalau hubungan parasosial tidak berbahaya, khususnya di masa isolasi sosial selama pandemi Covid-19 ini," katanya dikutip dari The Current.
Hubungan parasosial juga bisa memberikan perasaan nyaman bagi orang-orang introvert, khususnya saat masa-masa terburuk mereka di mana mereka tidak bisa menceritakannya pada orang lain.
Namun, hubungan parasosial dapat menjadi buruk atau berbahaya kalau sudah menjadi kecanduan. Seperti seseorang berilusi tentang sosok selebriti itu.
Hubungan parasosial berbahaya karena berpotensi membuat seseorang jadi penguntit, obsesif, hingga memiliki konotasi negatif terhadap realitanya.
Seseorang bahkan bisa terlibat adu argumen hebat untuk membuktikan bahwa hubungan parasosialnya adalah sesuatu yang nyata ketimbang realita sebenarnya.
Apabila hal itu terjadi, ada baiknya untuk mulai mengambil langkah dengan membangun hubungan mutual yang bermakna dengan orang sungguhan. Terapi bersama tenaga profesional juga dapat membantu untuk mengintervensi hubungan parasosial yang sudah menjadi bagian dari realita.
"Salah satu aspek yang berbahaya dari hubungan parasosial adalah Anda tidak lagi berinteraksi dengan orang di sekeliling Anda. Jadi, tanyakan pada diri Anda apa langkah pertama yang bisa membuat Anda berinteraksi lagi. Apakah ada orang yang bisa Anda percaya dan coba untuk temui?" tutur psychotherapist Hannah Beckett-Pratt dilansir dari Well Good.
Untuk itu, pastikan kalau hubungan parasosial yang dilakukan masih dalam batas wajar dan tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari dan realita yang dijalani. Dengan begitu, hubungan parasosial bisa menjadi sesuatu yang positif.