c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

KULTURA

31 Januari 2025

19:30 WIB

Homestay Dinilai Pas Untuk Dongkrak Potensi Wisata Gorontalo

Potensi wisata Gorontalo yang diberkahi dengan pantai dan alam yang indah kurang didukung fasilitas penginapan. Homestay dinilai cocok untuk diperbanyak.

Editor: Rikando Somba

<p><em>Homestay&nbsp;</em>Dinilai Pas Untuk Dongkrak Potensi Wisata Gorontalo</p>
<p><em>Homestay&nbsp;</em>Dinilai Pas Untuk Dongkrak Potensi Wisata Gorontalo</p>

Seorang pengunjung melakukan snorkeling di Taman Laut Olele, Gorontalo. Shutterstock/suretianto

GORONTALO- Sebanyak 78 desa pesisir dari 123 desa tersebar di 11 kecamatan di Provinsi Gorontalo potensial menjadi desa wisata. Karenanya, potensi ini membutuhkan  inovasi dalam mengembangkan sektor pariwisata di daerah tersebut.  Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo Mikdad Yeser mengimbau warga di wilayah pesisir tersebut untuk menyiapkan rumah mereka  menjadi fasilitas "homestay" seperti rumah pantai, sebagai salah satu inovasi.

"Kita bisa berinovasi dalam meningkatkan minat kunjungan wisata, seperti membuat rumah-rumah pantai untuk menyambut wisatawan agar bisa berlibur dengan tinggal lebih lama atau minimal tiga hari, sehingga berdampak pada perputaran ekonomi daerah," kata Anggota Komisi III DPRD Gorontalo Utara Mikdad Yeser di Gorontalo, Jumat (31/1).

Di daerah itu, fasilitas penginapan maupun hotel masih belum banyak. Karenanya, pemerintah daerah dapat mendorong masyarakat untuk berinovasi menciptakan hunian menjadi homestay. Apalagi saat ini, wisatawan cenderung menyukai wisata alam seperti menginap di rumah-rumah warga, maupun berkemah di lokasi wisata.

Peluang tersebut, kata Mikdad, tentu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mendapatkan penghasilan, termasuk berperan langsung dalam membangun pariwisata daerah.

"Saya berharap dua tiga tahun ke depan, daerah ini dapat berkembang menjadi destinasi wisata unggulan di Gorontalo yang berhasil dikembangkan oleh masyarakatnya sendiri," katanya.

Terhadap ide ini, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gorontalo Utara Robin Daud mengatakan kabupaten tersebut memiliki magnet wisata yang tinggi. Potensi ini ditunjang dengan keberadaan pulau-pulau cantik yang berjejer dari wilayah timur Kecamatan Atinggola hingga barat Kecamatan Tolinggula.

Baca Juga:      Dukung Wisata Bahari Raja Ampat, KKP Lindungi Populasi Pari Dan Hiu 

                         0Sejumlah Desa Wisata Raih Penghargaan ATA 2025 


Dikutip dari Antara, dia mengakui Gorontalo Utara masih minim amenitas atau penginapan. Baik hotel, hostel, homestay, dan lainnya. Padahal akses ke daerah ini sangat mudah dijangkau, hanya berkisar 30 hingga 45 menit perjalanan dari Bandara Djalaluddin Gorontalo, serta lintas Sulawesi yang lancar dari Sulawesi Utara maupun Sulawesi Tengah.

"Kita melakukan berbagai terobosan, juga edukasi wisata yang menyasar masyarakat di desa-desa pesisir agar mudah untuk mengembangkannya menjadi desa wisata dengan potensi yang dimiliki," katanya.


Ramah Lingkungan
Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sukabumi mewajibkan seluruh destinasi wisata yang ada di kabupaten tersebut menerapkan konsep ramah lingkungan.

"Konsep ramah lingkungan ini memastikan seluruh pengelola destinasi wisata menjaga keasrian lingkungan, bersih dari sampah, tidak merusak alam dan tidak mengubah fungsi alam atau lingkungan," kata Kadispar Kabupaten Sukabumi Sendi Apriadi di Sukabumi, Jawa Barat, Kamis.

Sendi mengatakan, konsep ramah lingkungan wajib diterapkan di seluruh destinasi wisata baik alami maupun buatan. Salah satu yang menjadi sorotan pihaknya adalah pengelolaan sampah. Di setiap musim liburan tiba, biasanya objek wisata yang ada di Kabupaten Sukabumi dipadati oleh wisatawan yang datang dari berbagai daerah. Dia mencatat.  sampah menjadi permasalahan utama di saat ,musim liburan. 

Dia mengatakan, baik pengelola tempat wisata maupun pengunjung ikut menjaga kebersihan, keindahan dan keasrian objek wisata.  

Konsep wisata ramah lingkungan ini juga untuk meningkatkan kesadaran para pelaku wisata baik itu pengelola maupun wisatawan tentang pentingnya menjaga lingkungan. Hal itu diterapkan dengan minimal tidak membuang sampah sembarang. Karenanya, setiap pengelola pun diharuskan menyediakan tempat sampah yang mudah dijangkau oleh wisatawan serta berani menegur pengunjung yang membuang sampah sembarangan.

"Potensi wisata alam Sukabumi harus terus dijaga dan dikembangkan. Dengan konsep wisata ramah lingkungan ini selain berdampak positif terhadap keasrian lingkungan juga bisa meningkatkan kunjungan wisatawan," tambahnya.

Di sisi lain, Sendi mengatakan masyarakat harus terlibat langsung dalam pengelolaan dan menjaga setiap potensi wisata yang ada agar bisa memberikan dampak ekonomi yang positif.



KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar