c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

07 Juli 2022

11:51 WIB

Hindari Penyadapan Dan Peretasan, Apple Siapkan "Lockdown Mode"

Apple segera meluncurkan fitur baru untuk melindungi pengguna semua perangkat besutannya dari ancaman peretasan dan penyadapan.

Editor: Satrio Wicaksono

Hindari Penyadapan Dan Peretasan, Apple Siapkan "Lockdown Mode"
Hindari Penyadapan Dan Peretasan, Apple Siapkan "Lockdown Mode"
Ilustrasi logo Apple. Shutterstock/dok

JAKARTA - Apple dikabarkan akan merilis "lockdown mode", sebuah fitur pada perangkat komunikasi besutannya untuk memberikan perlindungan tambahan kepada para penggunanya yang berpotensi mengalami penyadapan atau terkena serangan peretasan oleh aplikasi spyware (aplikasi pengintai).

Fitur tersebut rencananya akan dirilis pada musim gugur, yang artinya berkisar di September hingga Desember 2022. Fitur ini disinyalir akan sangat berguna untuk orang-orang yang aktif tampil beda seperti aktivitas HAM hingga politikus dari partai oposisi.

Mode ini dihadirkan setelah dua perusahaan spyware asal Israel mengeksploitasi kelemahan perangkat lunak Apple dan akhirnya membobol iPhone target tertentu dari jarak jauh.

Salah satu serangan yang terkenal akibat pembobolan ponsel jarak jauh itu seperti aplikasi Pegasus milik NSO Group, yang akhirnya membuat Apple melakukan langkah lebih lanjut di jalur hukum. Otorita Amerika Serikat pun memasukkan Pegasus sebagai aplikasi yang berbahaya dan masuk ke daftar hitam.

"Lockdown mode" akan hadir di iPhone, iPad, hingga Mac memungkinkan pengguna bisa memblokir sebagian besar lampiran yang dikirim ke aplikasi pesan di masing-masing perangkat.

Salah satu hasil penelitian Apple menyebutkan bahwa kasus Pegasus yang membobol keamanan perangkatnya berasal dari penanganan lampiran pesan yang masih lemah.

Fitur baru ini juga akan memblokir koneksi kabel ke iPhone saat terkunci, berkaca dari Perusahaan Israel lainnya yaitu Cellebrite yang menggunakan cara manual semacam itu untuk mengakses dan meretas iPhone.

Apple meyakini, serangan siber maupun peretasan model "zero click" memang belum banyak terjadi, sehingga sebagian besar pengguna perangkatnya tidak perlu mengaktifkan "Lockdown Mode".

Untuk memperkuat fitur baru ini, Apple bersedia membayar hingga US$2 juta atau setara Rp29,9 miliar jika ditemukan masalah oleh para peneliti keamanan digital dan teknologi pada perangkatnya yang memakai fitur itu.

Besarnya dana itu dinilai sebagai hadiah untuk penemuan "bug" terbesar yang kini bisa ditawarkan industrinya.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar