04 Maret 2022
12:03 WIB
JAKARTA – Untuk menghidrasi tubuh, minum air yang cukup kerap dianjurkan banyak ahli kesehatan. Air yang cukup, penting untuk menjaga tubuh Anda tetap sehat dan berfungsi dengan baik.
Namun, jika berlebihan atau dilakukan terlalu cepat dalam meminum air, justru bisa berefek buruk. Bahkan tubuh bisa mengalami keracunan air.
Keracunan air terjadi ketika Anda minum begitu banyak air sehingga ginjal tidak dapat menghilangkannya dengan cukup cepat. Kemudian tubuh bereaksi dengan mulai mengencerkan elektrolit, terutama natrium dalam darah.
Kondisi ini berbahaya karena kadar natrium darah turun dengan cepat, menyebabkan perubahan neurologis seperti halusinasi dan kebingungan. Meski jarang, keracunan air bisa menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.
Orang dewasa perlu minum sekitar 2,7 hingga 3,7 liter cairan sehari, yang bisa berasal dari air, makanan, dan minuman lainnya.
“Keracunan air dapat terjadi bila Anda minum lebih dari tiga sampai empat liter air dalam waktu singkat seperti satu atau dua jam,” kata pakar pengobatan darurat di Rutgers New Jersey Medical School Lewis Nelson MD, seperti dikutip dari Insider, Jumat (4/3).
Meski begitu, tidak ada jumlah pasti cairan tertentu yang dianggap tak aman bagi tubuh. Menurutnya, risiko keracunan air akan bervariasi tergantung pada frekuensi asupan, usia, jenis kelamin, dan kesehatan secara keseluruhan.
Ia menuturkan, erlalu banyak air dapat membuat otak membengkak dan mengganggu fungsi normal. Gejala masalah ini meliputi sakit kepala, bingung, mual, muntah dan seseorang menjadi lupa.
Jika tidak segera diobati, kondisi ini dapat menyebabkan gejala lain, seperti bicara menjadi cadel, lemah, halusinasi, kram otot, gangguan fungsi otak, kejang dan koma.
Keracunan air cenderung terjadi di antara orang dewasa yang melakukan lari maraton, melakukan pelatihan militer atau memiliki kondisi kesehatan mental, seperti polidipsia psikogenik atau minum air secara kompulsif dan skizofrenia.
Namun, kondisi ini juga bisa berkembang pada bayi. Bayi berusia di bawah enam bulan, belum boleh diberi air karena perutnya kecil dan ginjalnya belum berkembang. Jika mereka diberi air atau susu formula yang terlalu encer, mereka mungkin mengalami keracunan air.
"Pasien dengan keracunan air memiliki keadaan darurat medis dan harus dibawa ke rumah sakit untuk perawatan medis darurat. Kami biasanya perlu menghentikan kejang mereka, memasukkan larutan yang mengandung natrium pekat, dan mendukung pernapasan mereka," kata Nelson.
Pasien akan memerlukan larutan elektrolit intravena dan obat lain untuk mengembalikan konsentrasi natrium darah normal. Tingkat kematian untuk pasien dengan keracunan air sekitar 7,1%.
Ilustrasi. Air penting untuk menghidrasi tubuh, tapi tak boleh terlalu banyak dikonsumsi dalam waktu terlalu cepat. dok. shutterstock
Kesehatan Kulit
Hanya saja patut diingat, peringatan ini jangan membuat Anda justru mengurangi konsumsi air. Air dengan porsi yang cukup tetap penting untuk tubuh.
Dokter umum RS Pondok Indah (RSPI) I Made Tirta Saputra mengatakan, sesaat setelah bangun tidur, menjadi salah satu waktu terbaik untuk meminum air putih demi menjaga kesehatan dan imunitas tubuh.
"Minum air putih 1-2 gelas setiap bangun tidur juga penting untuk mengganti cairan tubuh yang hilang ketika Anda terlelap semalaman. Air putih juga dapat membantu proses metabolisme tubuh," tuturnya.
Selain itu, minum air putih sebelum tidur malam juga disarankan untuk membantu meningkatkan kualitas tidur. Jumlah yang cukup atau tak berlebihan, tidak akan membuat Anda terbangun di malam hari untuk buang air kecil.
Made menuturkan, mengkonsumsi air putih sebelum dan sesudah berolahraga juga penting untuk mengganti cairan tubuh yang hilang ketika berolahraga.
"Selain itu, pada kondisi pandemi seperti saat ini air putih juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan menyeimbangkan kadar cairan dalam tubuh," imbuhnya.
Dari sisi jumlah, Made mengutip Institute of Medicine’s Food and Nutrition Board merekomendasikan jumlah asupan air putih 2,7 liter per hari untuk wanita dan 3,7 liter untuk pria.
Namun, perhatikan juga aktivitas yang Anda lakukan dan sesuaikan jumlah asupan air putih agar tak mengalami dehidrasi.
Namun, Made tak menyarankan konsumsi air putih berlebihan karena dapat menyebabkan keracunan air yang berakibat hiponatremia atau kekurangan garam dalam tubuh.
"Pada efek yang memburuk dapat menyebabkan sakit kepala, kram otot, bahkan dapat menyebabkan kejang, dan berujung pada kematian. Jadi minum air putih secukupnya ya, tidak kurang tidak juga berlebihan," kata dia.
Kesehatan Kulit
Selain berperan penting untuk kerja organ-organ tubuh, air juga penting untuk menjaga kelembapan kulit.
Ahli nutrisi dari Herbalife Nutrition Aria Novitasari mengatakan, kekurangan cairan dalam tubuh atau dehidrasi dapat terlihat dari kesehatan kulit.
“Dehidrasi adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan kulit kita menjadi kering. Kondisi ini terjadi karena kulit mengandung sekitar 30% air, yang berkontribusi pada kekenyalan, elastisitas, dan ketahanannya. Kulit yang terhidrasi dengan baik dapat membantu kulit tampak sehat,” ujar Aria beberapa waktu lalu.
Dia menambahkan, masyarakat juga perlu memperhatikan asupan makanan saat mengalami dehidrasi. Ada banyak cara untuk memastikan kulit dapat terhidrasi dengan baik, seperti menggunakan produk perawatan kulit yang tepat untuk jenis kulit dan mengonsumsi makanan yang mendukung kesehatan kulit.
"Jika kulit terlihat kering, bersisik, atau teriritasi, mungkin sudah waktunya untuk memperhatikan hidrasi dan kebiasaan makan,” kata Nutritionist, Member of the Dietetic Advisory Board and Outer Nutrition Advisory Board, Herbalife Nutrition itu.
Ia menjelaskan, setiap hari, pastikan minum setidaknya delapan gelas cairan, meliputi air mineral dan minuman lain seperti teh, susu, dan kopi.
Kesehatan kulit juga akan terjaga jika pola konsumsi makanan didominasi oleh makanan yang kaya akan antioksidan seperti vitamin A, C, dan E.
Selanjutnya makanan kaya akan kandungan air seperti semangka, jeruk, sayuran, yogurt, acar, salad buah dan sayuran, sup maupun smoothie (minunan kesehatan organik) atau protein shake.
"Semangka merupakan buah yang kandungan airnya tinggi (lebih dari 90%) dan mengandung mineral dan fitokimia seperti likopen, vitamin C, dan beta karoten – yang semuanya dapat mendukung kesehatan kulit,” jelas dia.
Dibandingkan dengan tomat, stroberi, atau jambu biji, semangka memiliki jumlah antioksidan yang lebih baik.
Selanjutnya jeruk, yang memiliki berbagai bermacam rasa, seperti manis atau asam, dan juga memiliki tekstur yang unik.
Sayuran juga berkontribusi pada kesehatan kulit. Sayuran tertentu memiliki kandungan air yang tinggi, seperti bayam (90-99%) serta wortel dan brokoli (80-89%).
"Begitu juga dengan yogurt, acar, salad buah dan sayuran, sup dan smoothie yang baik sebagai makanan pencegah dehidrasi,” tandasnya.