12 September 2025
09:42 WIB
Happy Salma Promosikan Pesona Budaya Lewat Koleksi Perhiasan
Happy Salma menggandeng seniman Made Arsanata yang memadukan teknik tatah atau memahat untuk membuat motif budaya Nusantara pada koleksi perhiasan perhiasan Tulola.
Editor: Andesta Herli Wijaya
Pendiri jenama aksesori Tulola yang juga aktris Happy Salma (kiri) bersama pendiri lainnya Sri Luce Rusna di sela pameran instalasi “Identitas” di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (11/9/2025). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna.
JAKARTA - Pendiri jenama aksesori Tulola yang juga dikenal sebagai figur dunia hiburan, Happy Salma memperkenalkan koleksi perhiasan terbaru. Kali ini ia mengangkat budaya Nusantara dengan menggandeng seniman perak asal Desa Taro, Kabupaten Gianyar, Bali.
Happy Salma mengatakan, budaya adalah ekspresi hidup masyarakat yang mencerminkan semangat, nilai dan daya hidup. Asosiasi budaya tertentu pada perhiasan diharapkan bisa membawa serta nilai-nilai tersebut pada penggunanya.
"Tidak hanya bentuk fisik, budaya itu sesuatu yang ada di dalam batin, pola pandang hidup dan juga identitas," kata Happy Salma di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (11/9), dilansir dari Antara.
Artis berusia 45 tahun itu menggandeng seniman salah satunya Made Arsanata yang memadukan teknik tatah atau memahat perhiasan salah satunya berbahan perak. Teknik tersebut biasanya untuk menciptakan ornamen khusus upacara keagamaan dan adat di Bali seperti pratima atau arca sakral hingga keris.
Total ada puluhan jenis perhiasan dengan tema identitas dengan empat motif yaitu mencerminkan alam seperti keindahan flora dan fauna atau motif warisan dan motif komunitas atau lingkungan yang tercermin melalui anyaman.
Selain itu, motif dunia baru yang menekankan karakter diri dengan mengambil kutipan karya sastra Pramoedya Ananta Toer, serta motif warisan untuk generasi masa mendatang yakni desain bebatuan kristal.
Koleksi tahun ini berbeda dengan yang diperkenalkan Tulola pada tahun lalu, di mana saat itu yang saat itu mengangkat ornamen tarian tradisional Indonesia.
Baca juga: Happy Salma Dorong Apresiasi Sastra Lewat Teater
Jenama Tulola dari Happy Salma sejak 2007 sudah mengeluarkan 18 koleksi. Produk-produk yang diperkenalkan terinspirasi dari berbagai ide spontan Happy Salma, bersama pendiri lainnya yakni Sri Luce Rusna yang banyak mengambil inspirasi dari pengalaman hidup di Bali dalam berkarya.
"Alam, budaya, dan kehangatan manusianya memberi napas dalam setiap karya," ucap Sri Luce.
Selain seniman lokal, sebanyak enam pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga dilibatkan untuk mendorong industri perhiasan tanah air itu.
Sementara itu, seniman Made Arsanata mengaku kolaborasi tersebut memberikan wadah pengembangan lebih luas khususnya perajin perak dari Desa Taro.
"Desa kami juga dikenal ciri khas perak. Dengan kolaborasi ini sekaligus meningkatkan kesadaran generasi muda untuk menghargai tradisi dan seni budayanya," ucapnya.