23 Desember 2023
08:15 WIB
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Hacker yang menjadi sosok penting dibalik bocornya video cuplikan gim Grand Theft Auto (GTA) VI, dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman kurungan seumur hidup oleh pengadilan Southwark Crown, London, Inggris, Kamis (21/12). Menariknya hacker berusia 18 tahun bernama Arion Kurtaj itu, dijatuhi hukuman meski ia terdiagnosis sebagai pengidap autisme.
Kurtaj sendiri merupakan bagian dari geng hacker internasional, Lapsus$ yang melakukan serangan siber ke perusahaan pengembang gim GTA VI, Rockstar Games. Serta ke sejumlah perusahaan lain, termasuk Uber dan Nvidia, sehingga memunculkan kerugian hingga hampir US$ 10 juta.
Aksinya sebagai sosok penting dalam geng hacker Lapsus$, membuat Kurtaj dinyatakan bersalah oleh dewan pengadilan (jury) pengadilan Southwark Crown pada Agustus lalu. Meski kemudian ada sanggahan dari dokter yang menilai ia tidak layak untuk diadili, karena autisme parah yang dideritanya.
Saat itu dokter meminta agar juri kembali mempertimbangkan keputusannya, untuk benar-benar memastikan apakah Kurtaj memang melakukan aksinya dengan tujuan kriminal.
Selama proses penilaian atau pertimbangan tersebut, Kurtaj mendapatkan jaminan sehingga ia bisa tetap tinggal di sebuah hotel, dengan perlindungan dari polisi. Namun dalam sidang terbaru yang dilakukan Kamis lalu, (21/12), terungkap bahwa selama berada di hotel tersebut ia kerap melakukan kekerasan fisik yang mengakibatkan puluhan laporan cedera, serta merusak sejumlah barang di hotel tersebut.
Parahnya lagi, meskipun berada di bawah perlindungan polisi selama berada di hotel, dan tanpa akses ke perangkat laptop ataupun komputer, Kurtaj masih kembali melakukan serangan siber ke Rockstar Games. Hanya dengan menggunakan Amazon Fire Stick, ponsel pintar, keyboard, dan mouse yang baru dibelinya saat itu.
Dengan alat tersebut, ia sukses mencuri 90 klip Grand Theft Auto VI yang belum dirilis. Juga berhasil membobol sistem pesan internal Slack Rockstar Games, dan mengirimkan pesan jika Rockstar tidak menghubunginya di Telegram dalam waktu 24 jam, maka ia akan mulai merilis kode sumber dan video gim tersebut.
Tak sekadar ancaman belaka, Kurtaj akhirnya memang benar-benar memposting video dan kode sumber gim GTA VI di sebuah forum dengan nama pengguna TeaPotUberHacker. Karena aksinya itu, ia kembali dijebloskan ke penjara dan ditahan sampai proses pengadilan Kamis lalu.
Dalam proses pengadilan tersebut, terungkap juga bahwa dalam pemeriksaan kesehatan mental yang dilakukan untuk penilaian, di temukan fakta bahwa Kurtaj terus menyatakan niatnya untuk kembali melakukan kejahatan dunia maya sesegera mungkin. Sehingga akhirnya hakim memutuskan untuk menjatuhkan hukuman kurungan seumur hidup, meski bukan di penjara, melainkan di rumah sakit dalam pengawasan khusus.
Seumur hidup di sini juga berarti selama-lamanya, tanpa batas waktu yang ditentukan, kecuali ada penilaian dokter yang menyatakan bahwa ia tidak lagi berbahaya.
Sejauh ini, Kurtaj bukan satu-satunya anggota geng hacker Lapsus$ yang telah dijatuhi hukuman. Sebab dalam waktu yang sama pengadilan Southwark Crown juga menjatuhi hukuman ke anggota Lapsus$ yang masih berusia 17 tahun.
Selain karena aksi peretasan yang dilakukannya bersama geng Lapsus$, anak laki-laki yang identitasnya dirahasiakan karena masih di bawah umur itu juga dijatuhi hukuman atas apa yang digambarkan hakim sebagai "pola penguntitan dan pelecehan yang tidak menyenangkan dan menakutkan" terhadap dua wanita muda.
Tetapi berbeda Kurtaj yang dinilai membahayakan dan masih berpeluang besar melakukan aksi peretasan kembali, remaja 17 tahun itu hanya dijatuhi hukuman Perintah Rehabilitasi Remaja selama 18 bulan, dalam pengawasan ketat dan larangan penggunaan VPN online.
Selain Kurtaj dan remaja berusia 17 tahun tersebut, sebenarnya masih ada sejumlah anggota geng Lapsus$ yang masih akan dijatuhi hukuman, termasuk diperkirakan masih ada sejumlah lainnya yang hingga kini belum tertangkap, alias buron.