c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

20 Juli 2024

14:47 WIB

Gunung Parang, Wisata Panjat Tebing Dan Jejak Kerajaan Pajajaran

Konon, Gunung Parang menjadi tempat pembuatan benda pusaka dan penempaan senjata untuk Prabu Siliwangi.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Gunung Parang, Wisata Panjat Tebing Dan Jejak Kerajaan Pajajaran </p>
<p>Gunung Parang, Wisata Panjat Tebing Dan Jejak Kerajaan Pajajaran </p>

Gunung Parang. Wikipedia

JAKARTA - Di Purwakarta terdapat objek wisata alam yang terkenal sebagai lokasi aktivitas wisata olahraga panjat tebing, yakni Gunung Parang.

Memiliki ketinggian sekitar 963 mdpl, gunung ini menawarkan pengalaman memanjat dengan akses via ferrata yang menawarkan pemandangan hamparan sawah, pemukiman warga, Sungai Citarum, Waduk Jatiluhur, Gunung Bongkok, dan Gunung Lembu yang berada di dekatnya.

Menariknya lagi, Gunung Parang merupakan gunung batuan andesit tertinggi di Indonesia. Sementara aktivitas via ferrata atau pendakian dengan tangga besi di tanah air juga pertama kali ada di gunung ini.

Tapi tak banyak yang tahu, jika di balik aktivitas wisata memicu adrenalin yang ditawarkan, Gunung Parang menyimpan legenda mistis tersendiri lantaran diyakini sebagai salah satu lokasi keramat dalam sejarah Kerajaan Sunda terbesar yakni Kerajaan Pajajaran.

Tempat Pembuatan Senjata Pusaka Prabu Siliwangi

Menurut penuturan juru kunci Gunung Parang, disebutkan bahwa gunung inu sejatinya memiliki nama asli Gunung Barang Panser Tunggal, yang bermakna sebagai tempat pembuatan benda pusaka dan sejata untuk Prabu Siliwangi.

Didukung oleh kepercayaan masyarakat setempat, tempat pembuatan atau penempaan senjatanya sendiri berada di puncak gunung. 

Selain itu, di gunung yang sama juga terdapat lima makam dari para empu yang dipercaya sebagai pembuat senjata pusaka dan senjata yang dimaksud, yakni Mak Eyang Barang, Mak Haji Bengker Buana Sakti, Mak Eyang Cakra Buana, Ibu Dewi Sekarwangi, dan Dewi Cahya Sakti.

Konon, kelima empu tersebut mengghabiskan seluruh hidupnya untuk membuat benda pusaka dari besi diatas gunung untuk kerajaan Padjadjaran. 

Jejak pembuatan senjata pusaka yang disebutkan juga diperkuat dengan adanya benda-benda yang disebut menjadi barang bukti pada area petilasan Raden Surya Kencana, yang merupakan cucu dari Prabu Siliwangi seperti adanya tumpukan batu menyerupai bantal.

Ya, kenyataannya selain menjadi objek wisata ekstrem, Gunung Parang juga banyak dikunjungi sebagai objek wisata spiritual di mana para pengunjung berziarah ke makam-makam sosok yang disebutkan di atas.

Misalnya saja, makam Mak Eyang Barang, Dewi Sekarwangi, Dewi Cahya Sakti dan Raden Surya Kencana berada di atas gunug yang saat ini dikenal menjadi lokasi pos 4 pendakian, sedangkan makam Mak Haji Bengker Buana Sakti berada di dekat pos 2. 

Tak heran, jika menurut keterangan masyarakat setempat kerap ada pendatang yang berziarah dengan tujuan untuk meminta hal-hal yang berkaitan dengan unsur magis atau klenik.

Meski demikian, hal tersebut tetap tak menyurutkan pamor Gunung Parang sebagai destinasi wisata olahraga ekstrem dengan pemandangan memukau yang ditawarkan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar