25 Februari 2025
17:43 WIB
GIPI Bali Genjot Lima Hal Ini Atasi Dampak Efisiensi Anggaran
Efisiensi anggaran di semua lini pemerintahan diyakini berdampak terhadap sektor MICE yang banyak dihelat di Bali. Namun, GIPI Bali memfokuskan diri ke lima hal ini untuk mitigasi dampaknya.
Editor: Rikando Somba
Wisatawan mancanegara berswafoto dengan latar belakang pura di objek wisata Ulun Danu Beratan, Tabanan, Bali, Jumat (31/1/2025). Antara Foto/Nyoman Hendra Wibowo
DENPASAR-Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali mengaku terdampak pengurangan wisata pertemuan bisnis pameran dan konferensi atau Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE) sebagai imbas efisiensi anggaran pemerintah. Namun, menyiasatinya, GIPI menggenjot lima sektor pariwisata untuk menyiasati dampak ini.
“Wisata MICE terdampak tapi tidak perlu khawatir, karena Bali pasarnya internasional,” kata Ketua GIPI Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana di sela seminar Balinomics, di Denpasar, Selasa (25/2).
Ia menjelaskan lima sektor pariwisata yang dapat mengimbangi wisata bisnis MICE adalah yakni wisata kesehatan dan kebugaran. Di Bali, sudah lengkap punya destinasi kesehatan standar internasional yang tercakup di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan, di Sanur, Denpasar. Kedua, ada juga wisata kuliner dan gastronomi yang menawarkan masakan khas dan memiliki cerita atau sejarah.
Ketiga, wisata budaya yang selama ini menjadi nadi dan pembeda pariwisata Pulau Dewata dengan destinasi wisata dalam dan luar negeri. Dan, keempat, yakni wisata alam dan ekowisata, misalnya potensi desa wisata yang tersebar di seluruh Bali.

Sedang yang kelima, ujar dia, ada wisata film kreatif yang saat ini dikembangkan para pelaku industri perfilman. Salah satu film Hollywood berlatar Bali yakni Eat, Pray and Love yang hingga kini masih menjadi promosi bagi pariwisata Pulau Dewata.
Kelima sektor wisata itu menjadi bagian diversifikasi produk wisata dengan tetap menonjolkan upaya berkelanjutan.
Ketua GIPI Bali atau Bali Tourism Board (BTB) itu mengaku, wisata MICE memiliki nilai ekonomi yang tinggi, bahkan diperkirakan tujuh kali lipat dibandingkan wisata rekreasi atau leisure tersebut. Potensi pengembangan lima sektor wisata itu juga memiliki nilai ekonomi tinggi dengan rata-rata pengeluaran atau belanja wisatawan asing di Bali diperkirakan mencapai 1.500 dolar Amerika Serikat (AS).
“Belanja wisatawan mancanegara melebihi wisatawan domestik. Wisatawan setiap liburan di Bali mengeluarkan 1.500 dolar AS,” katanya lagi.
Baca juga: Kemenpar Upayakan Gaet Wisatawan India
Jatim Dominasi Kalender Karisma Event Nusantara 2025
Sementara. wisata MICE di Bali, salah satunya banyak diselenggarakan oleh kementerian/lembaga negara Indonesia. Kini, setelah adanya efisiensi anggaran pemerintah, penyelenggaraan wisata MICE di Bali ikut terdampak.

Efisiensi Anggaran
Kekhawatiran senada mengemuka di Belitung. Ikatan Sopir Pariwisata Belitung (ISPB) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengharapkan Bupati Belitung Djoni Alamsyah dan Wakil Bupati Belitung Syamsir yang baru saja dilantik agar dapat mengambil langkah dan terobosan guna memulihkan kondisi pariwisata Belitung di tengah ancaman penurunan jumlah kunjungan akibat efisiensi anggaran.
Hal ini disampaikan Ketua ISPB Belitung Hardianto di Tanjungpandan, Minggu, terkait kekhawatiran terhadap kebijakan efisiensi anggaran yang bisa mengganggu sektor Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition (MICE) di daerah itu.
"Kami mengkhawatirkan kebijakan efisiensi anggaran ini akan mengganggu dan berdampak terhadap sektor MICE di Belitung," kata Hardianto dikutip dari Antara.
Menurut dia, akan tetapi pihaknya tetap meyakini dampak positif dari kebijakan efisiensi anggaran yang diputuskan oleh pemerintah pusat.
Sebagai destinasi MICE di Indonesia, Belitung diyakini terkena dampak kebijakan efisiensi anggaran ini dikhawatirkan akan mengurangi jumlah kunjungan wisatawan. "Kami khawatir dengan adanya efisiensi anggaran ini tentu perjalanan dinas akan berkurang sehingga berdampak terhadap kunjungan ke Belitung," ujarnya.
Sejatinya, MICE merupakan pangsa pasar pariwisata Belitung.