30 Mei 2022
15:18 WIB
JAKARTA - Ketika dunia mulai pulih dari pembatasan akitivitas sosial, banyak perusahaan bertekad untuk membawa karyawannya kembali ke kantor. Untuk beberapa perusahaan, seperti Apple, keputusan ini menyebabkan tingkat ketidakpuasan yang tinggi di antara karyawan dan bahkan hilangnya pekerja esensial. Work From Office (WFO) atau Work From Anywhere (WFA) pun jadi diskursus yang menarik untuk dibahas dan jadi pertimbangan perusahaan mengelola sumber daya manusia.
Untuk diketahui, menurut Kaspersky, mayoritas karyawan telah beradaptasi dengan teleworking dan banyak yang merasa lebih baik bekerja dari rumah. Dengan tingkat kepuasan karyawan yang lebih tinggi, pekerjaan jarak jauh yang terorganisir dengan baik, dipercaya berpotensi meningkatkan hasil bisnis yang efektif.
Jadi bagaimana seharusnya bisnis menyesuaikan taktik manajemen mereka untuk menangani kenyataan baru ini dalam jangka panjang? Sejumlah eksekutif Kaspersky pun berbagi wawasan dan kiat-kiat yang digunakan untuk menjalankan tim multinasional, jarak jauh, dan hibrida secara efisien.
Evgeniya Naumova, Wakil Presiden Eksekutif di Kaspersky dan pemimpin tim yang terdiri dari lebih dari 670 karyawan menemukan, kolaborasi online membuka perspektif baru untuk departemennya:
“Terlepas dari semua tantangan, tim saya berhasil mengakhiri tahun pandemi dengan catatan positif disertai hasil yang lebih baik dari yang kami capai di tahun-tahun sebelumnya,” kata Evgeniya.
Bahkan setelah beralih ke pekerjaan jarak jauh, lanjutnya, perusahaan masih mencapai pertumbuhan dua digit pada tahun 2020 di beberapa aliran. “Di perusahaan, yang merupakan segmen bisnis utama (dan paling menantang), penjualan tumbuh sebesar 23% dibandingkan dengan tingkat sebelum pandemi,” tuturnya.
Senada, Sergey Soldatov, Kepala Pusat Operasi Keamanan di Kaspersky setuju, kerja jarak jauh dapat menghasilkan pencapaian baru, jika dibanding dengan kendala yang harus dihadapi. Apalagi bila dikombinasikan dengan persiapan yang sudah mapan.
“Kami terus menilai produktivitas SOC, dan kami menemukan bahwa apa pun mode mereka bekerja, efisiensi seseorang dalam peran terus meningkat. Pekerjaan jarak jauh bukanlah tantangan bagi kami, dan itu tidak akan menjadi masalah bagi perusahaan mana pun dengan proses yang matang. Saya yakin, pekerjaan jarak jauh adalah ujian yang baik untuk kematangan dan efektivitas proses, ” tuturnya.
Berikut adalah kiat-kiat yang terbukti di lapangan dari para eksekutif Kaspersky yang dapat membantu para manajer meningkatkan produktivitas tim jarak jauh mereka:
1. Pekerjakan orang-orang yang memiliki motivasi diri untuk berbagi nilai-nilai perusahaan Anda, menikmati pekerjaan mereka, dan memajukan perusahaan. Ini mempromosikan pembangunan tim dan memungkinkan Anda memercayai para pekerja tanpa harus mengikuti mereka dengan stopwatch.
2. Memungkinkan karyawan untuk fokus pada area di mana mereka menunjukkan efisiensi dan antusiasme terbesar. Biarkan karyawan mengekspresikan diri dan berbagi tugas di antara timyang berbeda, sehingga anggota tim memahami dan mempelajari proses baru.
3. Hindari manajemen mikro. Percayai dan mendukung cara mereka bekerja dengan baik tanpa terlalu mengontrol. Pekerjaan harus dinilai dari hasil yang terukur, bukan dari jam yang dihabiskan untuk mengerjakan tugas.
4. Meningkatkan tingkat kematangan proses bisnis. Bangun metrik yang memungkinkan Anda, menilai hasil tim Anda berdasarkan nilai yang mereka sumbangkan.
5. Meskipun tim Anda bekerja dari jarak jauh, cobalah untuk mengadakan pertemuan tatap muka secara berkala. Komunikasi jadi tantangan tersendiri dalam menjalankan pekerjaan jarak jauh, karena orang merasakan antara 50% dan 80% (menurut sumber yang berbeda) informasi melalui isyarat non-verbal.
6. Komunikasi tatap muka membantu Anda dan rekan tim Anda untuk saling mengenal dan dapat mencegah potensi masalah pada komunikasi.
7. Manfaatkan semua keuntungan yang ditawarkan model jarak jauh dan atur waktu Anda seefektif mungkin. Misalnya, jika Anda tidak dapat menghadiri rapat virtual secara pribadi,mintalah rekan kerja untuk mengirimi Anda rekaman, sehingga Anda dapat mendengarkannya setelah itu dengan kecepatan yang lebih tinggi. Ini akan menghemat waktu dan juga memberi Anda informasi yang baik.
8. Baca literatur yang relevan dan pelajari praktik terbaik karena lebih banyak informasi tentang topik tersebut, akan memungkinkan Anda membuat keputusan yang lebih baik. Cobalah buku- buku, seperti “Remote: Office not required,” oleh Jason Fried dan David Heinemeier Hanssen.
Bisa juga terkait panduan dari perusahaan yang telah lama bekerja di bawah model jarak jauh sepenuhnya, seperti Tonton episode acara YouTube “Business Matters” untuk informasi lebih lanjut tentang pengalaman kerja jarak jauh Kaspersky dan untuk kiat lainnya dari para pemimpin tim perusahaan.
Bukah Hal Baru
Sekadar mengingatkan, salah satu e-commerce dalam negeri, Blibli menyatakan,n telah menerapkan kebijakan bekerja dari mana saja atau (Work From Anywhere/WFA) sejak awal tahun 2022. Sistem kerja fleksibel semacam ini bisa dibilang, bukanlah hal baru di dunia e-commerce.
"Ketika pandemi pada awal tahun 2020, penerapan kebijakan Work From Home bukanlah sesuatu yang benar-benar baru bagi Blibli," kata EVP People Operations and General Services Blibli, Sandra Kumalasari Dinata beberapa waktu lalu.
"Seiring dengan perkembangan pandemi serta aspirasi dari Bliblioneers (sebutan bagi karyawan Blibli), kami melihat penerapan Work From Anywhere (WFA) merupakan kebijakan paling ideal dengan mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan, baik jasmani maupun mental,” kata Sandra.
Sandra menjelaskan Bliblioneers diberikan kebebasan untuk memilih tempat kerjanya, mulai dari kantor, rumah, working space, hingga kafe.
Ia menyebut, Bliblioneers berhak menentukan pilihannya sendiri dalam menjalankan metode bekerja yang paling tepat bagi mereka, mengingat setiap individu memiliki preferensi, urusan domestik, hingga tantangannya masing-masing.
Di sisi lain, Sandra mengatakan kebijakan WFA tidak menjadi alasan bagi pihaknya untuk menurunkan komitmen dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
“Kami juga menjaga produktivitas Bliblioneers dengan dukungan infrastruktur pekerjaan. Blibli memberikan perangkat/gawai yang mendukung kerja dari mana saja yang dilengkapi dengan sistem keamanan, sehingga data dan informasi tetap dapat dikelola keamanannya," tuturnya.
"Tak hanya itu, Blibli mengalihkan beberapa komponen insentif untuk mendukung biaya pribadi yang digunakan untuk bekerja, seperti jaringan internet,” beber Sandra.
Selama diberlakukannya kebijakan WFA, fakta tidak menunjukkan terjadinya penurunan produktivitas pada karyawan Blibli. Malah menurutnya, antusiasme digital talents untuk bergabung bersama Blibli tetap terjaga.
Hal itu dibuktikan lewat ratusan karyawan baru bergabung dalam periode WFA, 230 pelatihan daring, serta lebih dari 24 kali online onboarding secara mulus dilakukan.
“Blibli berkomitmen dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan inovatif untuk membantu meningkatkan kualitas, mengembangkan juga menjaga Bliblioneers. Untuk memastikan kenyamanan bekerja bagi setiap Bliblioneers kami akan mengkaji ketentuan ini secara berkala dan juga melakukan komunikasi yang komprehensif demi menyelaraskan ekspektasi dan visi antara Blibli dengan tiap karyawan,” pungkas Sandra.