c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

KULTURA

22 Oktober 2025

17:37 WIB

FMI 2025 Angkat Budaya Nusantara Lewat Pertunjukan Musikal Modern

 Festival Musikal Indonesia (FMI) 2025 mengangkat tema kekayaan budaya nusantara. 

Editor: Satrio Wicaksono

<p id="isPasted">FMI 2025 Angkat Budaya Nusantara Lewat Pertunjukan Musikal Modern</p>
<p id="isPasted">FMI 2025 Angkat Budaya Nusantara Lewat Pertunjukan Musikal Modern</p>

Festival Musikal Indonesia (FMI) 2025 digelar 14-16 November, di Taman Ismail Marzuki. Foto: Validnews/ Arief Tirtana. 

JAKARTA - Drama musikal sering kali dipandang sebuah seni yang diadaptasi dari tren di dunia luar, seperti misalnya pertunjukan broadway di New York, Amerika Serikat. Namun Indonesia sebenarnya pertunjukan musikal seperti itu sudah ada sejak lama, sebut saja wayang orang yang sampai hari masih rutin ditampilkan. 

Guna menggaungkan kembali seni-seni tradisional, Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) Foundation bersama Indonesia Kaya mencoba mengangkat tema kekayaan budaya Nusantara di ajang Festival Musikal Indonesia (FMI) 2025, di Taman Ismail Marzuki, 14-16 November.

Gelaran FMI 2025 diharapkan menjadi ruang bagi seniman dan komunitas musikal dari berbagai daerah, untuk menampilkan karya yang menggabungkan unsur budaya lokal dengan format musikal modern.

"Musikal sudah ada sejak dulu, dan sudah jadi tradisi Indonesia. Makanya kita hadirkan (wayang orang) Mangkunegaraan dari Solo di FMI 2025 ini," kata Program Manager Indonesia Kaya, Billy Gamaliel di Jakarta, Rabu (22/10).

Kehadiran kelompok wayang orang yang sudah ada sejak abad ke-18 itu menjadi sorotan utama dalam gelaran FMI 2025. Nantinya akan menampilkan lecture performance, bukan hanya memperkenalkan budaya lokal lewat pertunjukan yang menghibur, juga menjadi kesempatan berharga para profesional yang sudah berkarier di dunia musikal untuk menyerap ilmu.

Selain itu, ada tiga komunitas musikal, yakni Eki Dance Company, Swargaloka, dan Artswara yang akan menampilkan pertunjukan adaptasi cerita rakyat Nusantara. Mulai dari cerita Calon Arang (Eki Dance Company), Raden Karna (Swargaloka), Tumang (Artswara).

Melengkapi empat sorotan utama FMI 2025 itu, ada delapan komunitas dari Solo, Surabaya, Bali dan Jakarta yang telah melewati proses seleksi dalam program open call (undangan terbuka). Proses seleksi ini dilakukan oleh dewan kurator yang terdiri dari Mariska (tari), Gabriel Harvianto (vokal), Oni Krisnerwinto (musik), Rangga Riantiarno (teater), dan Iskandar Loedin (artistik).  

"Melalui Festival Musikal Indonesia, kami ingin membuka ruang kolaboratif dan inklusif bagi para pelaku seni di berbagai daerah untuk berkarya, berbagi cerita, dan menjangkau audiens yang lebih luas," jelas Billy Gamaliel.

Penggagas Festival Musikal Indonesia, Aiko Senosoenoto menjelaskan, sejak awal digagas, festival ini menjadi wadah bagi para pelaku seni dan komunitas musikal untuk maju ke panggung yang lebih besar. Bukan hanya menampilkan karya, tetapi juga menumbuhkan semangat kolaborasi, saling belajar, dan berbagi pengalaman antarseniman dari berbagai latar.  

"Dari tahun ke tahun, kami melihat semakin banyak talenta baru yang lahir dan membawa warna segar bagi dunia musikal Indonesia," ujar Aiko Senosoenoto.

Selama tiga hari pelaksanaan, pengunjung dapat menikmati beragam pertunjukan musikal, sesi interaktif, dan berbagai aktivitas pendukung yang dirancang untuk merayakan semangat berkarya dan keberagaman budaya Indonesia.

Tiket Festival Musikal Indonesia 2025 dapat dibeli secara daring melalui BookMyShow.com, dengan harga mulai dari Rp150.000 untuk one day pass dan Rp350.000 untuk three day pass.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar